Jakarta, IDN Times - Di Indonesia, anak-anak berangkat sekolah pukul 7 pagi, lalu pulang saat waktu menunjukkan pukul 12 siang. Sepanjang hari, mereka menghabiskan waktu di sekolah, belajar, bermain, juga makan saat jam istirahat. Demikianlah yang dilalui anak-anak dari SD Negeri Cinagara 02, Bogor setiap hari Senin hingga Sabtu.
Saat jam istirahat tiba, anak-anak berhamburan keluar kelas untuk membeli makanan, jajan snack, atau bermain bersama teman-teman. Sayangnya, anak-anak suka lupa cuci tangan, terlebih jika fasilitas di sekolah tak mumpuni. Selain tak menggerakkan anak-anak untuk membersihkan diri, fasilitas kebersihan yang belum tersedia membuat anak kurang termotivasi. Akibatnya, mereka lebih memilih untuk mengelap tangan kotor ke baju atau benda lain yang mudah dijangkau. Cerita ini disampaikan oleh Widi, Kepala Sekolah SD Negeri Cinagara 02 saat peluncuran program Guardiancares di PIM 3, Jakarta Selatan (15/7/25).
"Bapak bapak dan ibu juga mungkin pernah mengalami waktu SD, jajan gorengan, cilok, bakso, dan lain sebagainya. Ketika selesai makan, bingung gak ada tempat cuci tangan, akhirnya mengelap ke baju atau sambil jalan ke tembok, ada lukisan tangan menggunakan minyak. Dengan adanya bantuan Guardian ke sekolah, ini sangat terbantu. Kenapa? Karena ketika anak-anak selesai jajan, selesai makan, otomatis anak-anak akan mencari tempat cuci tangan. Ketika anak-anak lupa, pun diingatkan, ingat, ada tempat cuci tangan. Cuci tangan dulu sebelum ke kelas," cerita Widi.
Guardian sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan membangun perilaku gaya hidup bersih bagi anak-anak. Toko ritel kecantikan dan kesehatan ini pun merespons dengan menghadirkan program Guardiancares: Healthy Kids Happy Future.