Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hafalan (pexsel.com/cottonbro studio)
ilustrasi hafalan (pexsel.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Tembak dengan pertanyaan retoris: Mulai dengan pertanyaan retoris untuk memancing ketertarikan pembaca dan membuatnya refleks menjawab dalam hati.

  • Ceritakan fakta mengejutkan: Sajikan fakta unik atau mengejutkan di awal untuk membuat pembaca penasaran dan ingin melanjutkan membaca.

  • Sisipkan kutipan inspiratif: Taruh kutipan bijak di awal esai untuk membuat pembaca mikir dan mempertegas tema yang dibahas.

Menulis esai itu gampang-gampang susah. Bagi sebagian orang, yang bikin pusing bukan cuma ide di dalamnya, tapi juga gimana cara mulai. Padahal, kalimat pembuka jadi pintu gerbang, penentu pembaca mau lanjut atau langsung skip. Nah, kalau kamu masih suka bingung mau bikin opening gimana, tenang, di sini ada beberapa cara biar esaimu langsung bikin orang penasaran.

Yuk, coba praktikkan beberapa ide kalimat pembuka ini. Dijamin, bikin tulisanmu lebih hidup dan jauh dari kata membosankan. Siapa tahu dari sini, esaimu bisa menang lomba atau minimal bikin dosen atau pembaca jadi betah sampai titik terakhir.

1. Tembak dengan pertanyaan retoris

ilustrasi hafalan (pexsel.com/cottonbro studio)

Cara klasik tapi gak pernah gagal: mulai dengan pertanyaan retoris. Kalimat tanya di awal bikin pembaca refleks menjawab dalam hati. Otomatis, mereka bakal tertarik buat cari jawaban berikutnya di paragrafmu.

Contoh sederhana, “Pernahkah kamu merasa kalah sebelum bertanding?” Pertanyaan begini seolah ngajak diskusi. Suasana jadi lebih santai tapi tetap bikin penasaran. Asalkan pertanyaannya relevan sama isi esai, trik ini layak banget dicoba.

2. Ceritakan fakta mengejutkan

ilustrasi hafalan (pexsel.com/cottonbro studio)

Kalau mau pembaca langsung terbelalak, kasih fakta unik atau mengejutkan di awal. Dengan begitu, mereka bakal merasa, “Wah, serius nih?” dan penasaran mau lanjut baca. Apalagi kalau faktanya jarang diketahui orang awam.

Misalnya, “Setiap detik, 5.000 ton sampah plastik mengapung di lautan.” Angka nyata begini bikin orang mikir keras, “Lho, kok bisa?” Dari situ kamu tinggal sambung dengan argumen, solusi, atau opini di badan esai. Dijamin, attention-grabbing banget!

3. Sisipkan kutipan inspiratif

ilustrasi hafalan (pexsel.com/cottonbro studio)

Kutipan bijak gak cuma cocok di feed Instagram. Kalau kamu bisa nemu quote pas, taruh di awal esai biar kelihatan berbobot. Selain bikin pembaca mikir, cara ini juga mempertegas tema yang mau kamu bahas.

Misalnya kamu mau nulis soal perubahan, buka dengan, “Perubahan adalah satu-satunya yang pasti,” — Heraclitus. Dari situ, pembaca langsung dapat mood dan tahu arah tulisanmu. Pastikan kutipannya relevan, ya, jangan cuma biar keren.

4. Ajak pembaca masuk ke suasana

ilustrasi hafalan (pexels.com/cottonbro studio)

Cara berikutnya, langsung bawa pembaca ke suasana tertentu. Teknik ini mirip penulis novel. Kamu gak perlu plot panjang, cukup gambarkan situasi singkat yang sesuai sama topik esai. Otak pembaca bakal terbawa, lalu menanti kelanjutannya.

Contohnya, “Malam itu hujan turun tanpa henti, membasahi trotoar yang retak.” Kalau esaimu bahas urbanisasi, pengangguran, atau kehidupan jalanan, setting semacam ini bikin pembaca seolah ada di tempat kejadian. Jadi, paragraf berikutnya tinggal kamu susun buat mengupas gagasanmu.

5. Mulai dengan pengakuan pribadi

ilustrasi hafalan (pexsel.com/cottonbro studio)

Kalau mau esai terasa lebih jujur dan relatable, coba buka dengan pengalaman atau pengakuan pribadi. Pendekatan ini sering bikin pembaca merasa dekat karena sama-sama pernah ngalamin hal serupa.

Contohnya, “Saya pernah gagal di tiga lomba menulis berturut-turut.” Kalimat begini bikin orang berpikir, “Wah, sama dong!” atau “Lanjutannya gimana nih?” Nah, dari pengakuan, kamu bisa kembangkan jadi argumen atau solusi di bagian inti esai. Authentic banget!

Penutupnya, kunci bikin esai gak basi itu di pembukanya. Lima ide tadi bisa kamu pilih sesuai gaya dan topik tulisan. Intinya, jangan biarkan pembaca berhenti di paragraf pertama. Biarpun tulisannya serius, awali dengan cara yang bikin orang betah dan gak menyesal sudah baca sampai titik akhir. Selamat mencoba!


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team