Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kesalahan dalam Menulis Esai yang Membuat Gagal Lolos Beasiswa

ilustrasi seseorang sedang menulis (freepik.com/freepik)

Esai beasiswa adalah tulisan yang kamu buat untuk mengajukan permohonan beasiswa, di mana kamu menjelaskan mengapa kamu layak menerima beasiswa tersebut. Ini merupakan salah satu komponen penting dalam proses seleksi beasiswa. Esai ini merupakan media yang berperan dalam menonjolkan dirimu di antara pelamar lainnya dan meyakinkan komite seleksi bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk menjadi awardee.

Untuk itu, dengan mengetahui kesalahan yang memungkinkanmu gak lolos beasiswa, kamu bisa mempersiapkan esaimu dengan lebih baik sehingga meningkatkan peluangmu untuk diterima. Berikut adalah enam kesalahan yang sering dilakukan dalam menulis esai beasiswa dan bagaimana cara menghindarinya.

1. Tidak membaca guidelines

ilustrasi sedang belajar (pexels.com/Vlada Karpovich)

Guidelines esai adalah panduan yang diberikan oleh pemberi beasiswa mengenai format, panjang, dan konten esai. Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah gak membaca atau mengabaikan guidelines tersebut. Jika kamu gak mengikuti petunjuk ini, besar kemungkinan esaimu akan langsung diabaikan, gak peduli seberapa bagus isinya.

Untuk itu, pastikan untuk membaca guidelines dengan teliti dan mematuhi setiap instruksi yang diberikan. Kalau perlu, buat checklist untuk memastikan semua poin terpenuhi. Ingat, mengikuti guidelines menunjukkan bahwa kamu bisa mengikuti instruksi dan serius dengan aplikasi beasiswamu.

2. Self-centered

ilustrasi seseorang sedang menulis (freepik.com/freepik)

Esai beasiswa memang tentang dirimu, tapi bukan berarti kamu bisa hanya fokus pada diri sendiri. Salah satu kesalahan besar adalah terlalu egois dalam penulisan, sehingga esai terasa seperti pamer diri. Perlu kamu ketahui, kalau esai yang terlalu self-centered gak akan menarik bagi pembaca dan malah bisa memberi kesan negatif.

Sebaliknya, coba ceritakan kisahmu dengan menyertakan orang lain dan pengalaman yang menunjukkan kontribusimu kepada komunitas atau dampak positif yang telah kamu buat. Dengan begitu, bisa membuat esaimu lebih menarik dan memperlihatkan bahwa kamu peduli pada hal lain selain dirimu sendiri.

3. Plagiat esai peserta lain

ilustrasi seseorang belajar (pexels.com/Armin Rimoldi)

Menyalin esai orang lain adalah kesalahan fatal yang bisa menghancurkan peluangmu untuk mendapatkan beasiswa. Jelas, bahwa plagiarisme itu sangat tidak etis, dan akan mudah terdeteksi dengan alat pendeteksi plagiarisme. Nah, meskipun jika pihak penyeleksi gak menggunakan plagiarsm checker, tapi pihak penyeleksi biasanya tahu, loh, kalau kamu melakukan plagiarisme karena mereka sudah menyeleksi begitu banyak esai. Jadi, mereka pasti mudah menemukan kemiripan yang satu dengan lainnya.

So, jangan pernah tergoda untuk meniru atau menyalin esai orang lain, ya. Lebih baik tulis dari hati dan jadilah orisinal. Esaimu harus mencerminkan dirimu yang sebenarnya, bukan hasil karya orang lain.

4. Terlalu panjang atau terlalu pendek

ilustrasi seseorang menulis (freepik.com/tirachardz)

Panjang esai yang gak sesuai dengan ketentuan adalah kesalahan yang sering terjadi. Menulis terlalu panjang atau terlalu pendek dari batas yang ditentukan bisa menunjukkan bahwa kamu gak mampu mengikuti instruksi atau gak bisa menyampaikan ide dengan efektif.

Untuk itu, cobalah untuk menulis esai dengan panjang yang sesuai dengan petunjuk. Jika ada batas kata, pastikan kamu gak melewatinya dan juga gak terlalu singkat. Gunakan kata-kata dengan bijak dan pastikan setiap kalimat memiliki makna yang kuat.

5. Mengabaikan tata bahasa dan ejaan

ilustrasi seseorang belajar (pexels.com/Armin Rimoldi)

Kesalahan tata bahasa dan ejaan dapat merusak esai yang seharusnya bagus. Gak peduli seberapa baik ide yang kamu sampaikan, jika esaimu penuh dengan kesalahan, itu akan membuat pembaca merasa gak nyaman dan menilai bahwa kamu kurang teliti.

Nah, sebelum mengirimkan esai, pastikan untuk mengeceknya berkali-kali. Gunakan alat pengecek tata bahasa dan ejaan, dan kalau bisa, minta bantuan teman atau mentor untuk membacanya, ya. Hal ini akan membantu esaimu bebas atau minim dari kesalahan.

6. Tidak menginspirasi atau membuat kesimpulan yang kuat

ilustrasi seseorang melakukan brain dump (pexels.com/Artem Podrez)

Esai beasiswa itu harus bisa menginspirasi pembaca dan meninggalkan kesan yang kuat, lho. Nah, kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah esainya terlalu flat dan gak memiliki kesimpulan yang memukau. Esai yang gak menginspirasi cenderung dilupakan dengan mudah.

Untuk itu, pastikan esaimu memiliki cerita yang menarik dan kesimpulan yang kuat. Akhiri dengan pernyataan yang mengesankan dan menunjukkan tujuan serta harapanmu di masa depan. Ini akan membuat esaimu menonjol dan lebih diingat oleh penyeleksi beasiswa.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa menulis esai beasiswa yang kuat dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan beasiswa yang diinginkan. Semoga sukses ya, scholarship hunter!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Azizatul Mahfida Inayati
EditorAzizatul Mahfida Inayati
Follow Us