7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesia

Apa kamu pernah lihat dalam karya tulis ilmiah?

Pernahkah kamu menemukan bentuk kebahasaan yang mubazir dalam bahasa Indonesia? Seperti dalam karya tulis ilmiah ataupun dalam percakapan sehari-hari. Bentuk kebahasaan yang mubazir berarti pemakaian kata-kata yang berlebihan karena kata-kata tersebut merujuk pada makna yang sama.

Contohnya dalam kalimat berikut, "Kucing adalah merupakan jenis hewan mamalia dari keluarga felidae (karnivora)". Nah, dalam kalimat tersebut, terdapat kata-kata 'adalah merupakan'. Kata-kata tersebut tergolong pada bentuk kebahasaan yang mubazir karena sejatinya kata 'adalah' dan kata 'merupakan' mengacu pada entitas yang sama. Jadi, bentuk 'adalah merupakan' seyogianya tidak boleh digunakan secara bersamaan, tetapi cukup pilih salah satunya saja, yakni menggunakan kata 'adalah' atau kata 'merupakan.

Ternyata, cukup banyak kasus yang mengandung kemubaziran atau kelewahan saat berbahasa Indonesia, baik itu dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan. Di bawah ini merupakan bentuk-bentuk kebahasaan yang berlebihan yang acap kali muncul di tengah masyarakat kita. Yuk, simak poin-poinnya!

1. Jangan menggunakan bentuk 'demi untuk' secara bersamaan, pilihlah salah satu dari keduanya

7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi orang menolong (unsplash.com/Annie Spratt)

Pada dasarnya kata ‘demi’ dan ‘untuk’ merujuk pada entitas yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata demi bermakna untuk (kepentingan), kemudian kata untuk bermakna tujuan atau maksud. Jadi, jika terdapat kalimat yang memuat bentuk ‘demi untuk’, maka kalimat tersebut termasuk pada kalimat tidak efektif karena mengandung kelewahan/kemubaziran.

Contoh kasus kebahasaan: Dia rela memberikan uang itu demi untuk membantu temannya yang mengalami musibah.  Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘demi’ dan ‘untuk’ disejajarkan. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Dia rela memberikan uang itu demi membantu temannya yang mengalami musibah.

2. Bentuk 'maju ke depan' tergolong bentuk yang mubazir, maka gunakan salah satunya saja

7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi orang melangkah (unsplash.com/Arturo Castaneyra)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata maju berarti berjalan (bergerak) ke muka, kemudian kata depan berarti muka. Berdasarkan makna kedua kata tersebut, maka kita dapat memahami bahwa kata ‘maju’ maupun frasa ‘ke depan’ merujuk pada maujud yang sama. Tidak mungkin, bukan, maju ke belakang? Oleh karena itu, kalimat yang menggunakan bentuk ‘maju ke depan’ merupakan suatu kemubaziran.

Contoh kasus kebahasaan: Ia melangkah maju ke depan menuju ruang tunggu. Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘maju’ dan frasa ‘ke depan’ hadir secara beruntun. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Ia melangkah maju menuju ruang tunggu.

3. Bentuk 'mundur ke belakang' tergolong bentuk yang lewah, maka gunakan salah satunya saja

7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi langkah mundur (unsplash.com/Reinhart Julian)

Kata mundur dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V bermakna berjalan (bergerak) ke belakang. Dari penjelasan tersebut, kita mengetahui bahwa bentuk ‘mundur ke belakang’ merupakan bentuk mubazir karena makna kata ‘mundur’ adalah ke belakang. Tidak mungkin, bukan, mundur ke depan? Kasus kebahasaan ini sama seperti kasus ‘maju ke depan’. Bahasa Indonesia telah menetapkan makna yang pasti bahwa maju tentunya ke depan, sedangkan mundur tentunya ke belakang.

Contoh kasus kebahasaan: Saya mundur ke belakang secara reflek tatkala melihat tikus terkapar di jalan. Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘mundur’ dan frasa ‘ke belakang’ hadir secara serempak. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Saya mundur secara reflek tatkala melihat tikus terkapar di jalan.

Baca Juga: Perbedaan Majas Satire dan Sarkasme, Sering Disalahartikan!

4. Bentuk 'turun ke bawah' kerap kali digunakan, padahal bentuk tersebut merupakan pemborosan kata

dm-player
7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi hewan turun dari bukit (unsplash.com/Maria Cappelli)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata turun bermakna bergerak ke bawah atau bergerak ke tempat yang lebih rendah daripada tempat semula. Dari penjelasan tersebut, kita pun mengetahui bahwa bentuk ‘turun ke bawah’ pada hakikatnya merupakan bentuk lewah karena makna kata ‘turun’ adalah ke bawah. Tidak mungkin, bukan, turun ke atas?

Contoh kasus kebahasaan: Indra melompat turun ke bawah setelah berhasil menyelamatkan kucing yang terjebak di pohon. Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘turun’ dan frasa ‘ke bawah’ hadir secara beruntun. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Indra melompat turun setelah berhasil menyelamatkan kucing yang terjebak di pohon.

5. Gunakan saja kata 'naik' atau 'ke atas', alih-alih menggunakan bentuk 'naik ke atas'

7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi orang mendaki (unsplash.com/Brad Barmore)

Kata naik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V bermakna bergerak ke atas atau ke tempat yang lebih tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita mengetahui bahwa bentuk ‘naik ke atas’ termasuk bentuk mubazir karena makna kata ‘naik’ adalah bergerak ke atas. Tidak mungkin, bukan, naik ke bawah? Kasus kebahasaan ini sama seperti kasus ‘turun ke bawah’. Bahasa Indonesia telah menetapkan makna yang pasti bahwa turun tentunya ke bawah, sedangkan naik tentunya ke atas.

Contoh kasus kebahasaan: Orang itu naik ke atas menggunakan tangga untuk membenarkan atap rumahnya yang bocor. Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘naik’ dan frasa ‘ke atas’ disejajarkan. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Orang itu naik menggunakan tangga untuk membenarkan atap rumahnya yang bocor.

6. Bentuk 'tengah sedang' seyogianya tidak hadir beruntun, melainkan dihilangkan salah satunya

7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi orang berkemah (unsplash.com/Julian Bialowas)

Pada hakikatnya kata ‘tengah dan ‘sedang’ merujuk pada makna yang sama, karena keduanya merupakan sinonim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata ‘sedang’ berarti dalam waktu (itu). Jadi, kata ‘tengah’ dan ‘sedang’ seharusnya tidak dihadirkan secara beruntun, melainkan digunakan salah satunya saja untuk menghindari kemubaziran dalam berbahasa.

Contoh kasus kebahasaan: Saya tengah sedang mempersiapkan presentasi untuk esok. Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘tengah’ dan ‘sedang’ disejajarkan. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Saya sedang mempersiapkan presentasi untuk esok.

7. Gunakan saja kata 'kalau' atau kata 'misalnya', alih-alih menggunakan bentuk 'kalau misalnya'

7 Frase yang Mubazir dalam Bahasa Indonesiailustrasi orang rileks (unsplash.com/Lawton Cook)

Pada dasarnya kata ‘kalau’ dan ‘misalnya’ mengacu pada entitas yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata kalau bermakna seandainya, kemudian kata misalnya bermakna umpamanya. Jadi, jika terdapat kalimat yang memuat bentuk ‘kalau misalnya’, maka kalimat tersebut termasuk pada kalimat tidak efektif karena mengandung kelewahan/kemubaziran.

Contoh kasus kebahasaan: Kalau misalnya dia datang ke acara itu, saya pun akan datang. Kalimat tersebut kurang tepat karena kata ‘kalau’ dan ‘misalnya’ hadir secara bersamaan. Ada pun alternatif pembenahannya ialah: Kalau dia datang ke acara itu, saya pun akan datang.

Dalam percakapan sehari-hari atau dalam situasi nonformal, penggunaan kata-kata yang mubazir memang tidak terlalu dipersoalkan, selama pelaku bahasa memahami maksud kalimat yang dituturkan. Namun, pemakaian kata-kata yang mubazir dalam karya tulis ilmiah perlu diluruskan. Sebab, karya tulis ilmiah merupakan karya yang ditulis menggunakan ragam ilmiah dan banyak dirujuk, sehingga harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca Juga: Memperkaya Wawasan Bahasa Inggris, 6 Majas Ini Perlu Kamu Ketahui

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya