5 Inspirasi Puisi Hari Lahir Pancasila, Penuh Penghayatan!

- Puisi tentang Pancasila lahir dari berbagai peristiwa sejarah Indonesia
- Pancasila menjadi inspirasi bagi banyak penyair dalam menyuarakan semangat kebangsaan
- Nilai-nilai Pancasila tercermin dalam setiap bait puisi yang diciptakan
Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Berbagai acara dilaksanakan untuk merayakan kelahiran dasar negara Indonesia. Kamu bisa menyelenggarakan upacara, lomba-lomba, termasuk melakukan pembacaan puisi.
Karena Pancasila sangat bermakna, ada banyak puisi yang lahir karena terinspirasi dari Pancasila. Apakah kamu sedang mencari inspirasi puisi Hari Lahir Pancasila? Kalau benar, simak contoh puisi Hari Lahir Pancasila berikut!
1. Pancasila Tetap Abadi

Penulis: Desmon
Sudah cukup banyak nyawa yang kita korbankan
Sudah cukup banyak tangis yang kita dengarkan
Sudah cukup banyak darah dan keringat yang kita sumbangkan
Hanya untuk satu kata
MERDEKA…!!!
Merdeka..
Mulai menyongsong lahirnya ideologi Negara
Suatu ideologi yang dapat menyatukan bangsa
Puluhan bangsa dari ribuan pulau di Nusantara
Menjadi pilar berbangsa dan bernegara
Selamat datang Pancasila…
Ketika gunung sebesar apapun bisa diruntuhkan
Ketika batu sekeras apapun bisa dipecahkan
Ketika besi sekuat apapun bisa dipatahkan
Jangan harap kamu dapat menghancurkan pancasila
Karena pancasila lebih dari sakti dari itu semua
Lima dasar Negara yang memiliki makna yang dalam
Makna yang kongkrit, kaku dan mengikat
Memiliki simbol yang bermakna kuat pada setiap sila
Terpampang kokoh pada dada sang garuda
Garuda terbang jauh menyusuri nusantara
Terbang membusungkan dadanya yang kekar
Membanggakan diri telah membawa pancasila
Tidak ada yang bisa menghalanginyaTerbang sampai ke penjuru dunia
Sayapnya yang cantik pun tak mampu menutupinya
Jangan kamu sia-siakan berjuta nyawa
Jangan kamu sia-siakan berjuta tangisan
Jangan kamu sia-siakan darah yang telah tercurah
Jangan kamu membunuh burung garuda kami
Dengan sifat egois dan pikiran yang sempit
Dia telah lahir menjadi pilar bangsa
Lahir dan tumbuh di tengah-tengah kita
Tumbuh menjadi pemersatu bangsa Indonesia
Terbang terus burung garuda ku
Bawalah pancasila sampai ujung dunia
Dan abadilah sampai akhir hayat
Sudah saatnya bangkit kembali
Lipat lengan baju mu kawan
Kepal tangan mu yang kekar
Angkat tanganmu setinggi-tingginya
Dan terikkan lah kata “PANCASILA”
2. Garuda Pancasila

Penulis: Sides Sudyarto D. S. dalam buku "Pancasila dalam Puisi"
Garuda Pancasila nan jaya
17 helai sayapmu, lambang hari kemerdekaanku
8 helai bulu ekormu lambang Agustus
45 helai bulu lehermu lambang tahun
Kemerdekaan bangsaku
Bintang emas lambang Ketuhanan Yang Mahaesa
Rantaimu lambang kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Pohon beringinmu, lambang persatuan Indonesia
Kepala Banteng nan perkasa
Lambang jiwa kerakyatan
Yang dipimpin
Hikmah kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan
Dan perwakilan
Padi dan kapasmu
Lambang keadilan sosial
Dan kemakmuran bangsaku
Garuda Pancasila nan jaya
Akulah pengawalmu
Sepanjang waktu dalam hidupku
3. Hymne Pancasila

Penulis: Sides Sudyarto D. S. dalam buku "Pancasila dalam Puisi"
Pancasila nafas dan jiwa bangsaku
Sejak purba hingga akhir jaman
Pancasila dasar negara Indonesia
Tegak jaya sepanjang masa
Pancasila pemersatu rakyat terpadu
Penyiram jiwa luhur bangsaku
Abadi aman sejahtera selalu
Adil makmur merata cita bangsaku
Pancasila darah dan dagingku
Panji keagungan sejarah negeriku
Kujunjung tinggi martabatmu
Sumber kemerdekaan dan perdamaian duniaku
4. Belajar Pancasila

Penulis: Berty Sinaulan dalam buku "Ahok, Kebhinekaan, Belajar Pancasila"
Sejak kecil anak-anak belajar Pancasila
Lima sila dasar negara kita
Yang harusnya jadi pegangan
Untuk semua warga negara di Republik ini
Sejak kecil anak-anak belajar Pancasila
Di sekolah mereka harus bisa menghafal
Mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa
Sampai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Guru meminta anak-anak menurut,
Menulis kembali yang telah dihafalkan
Harus lancar, harua benar, dan
Tidak boleh salah atau lupa satu kata pun
Ketika anak-anak keluar sekolah
Melihat dan menendengarlah mereka
Saat orang-orang dewasa saling menghina
Sampai bertengkar pun dengan fisik
Lantaran beda agama dan warna kulit
Juga keturunan dan suku bangsa
Timbulkan tanya pada mereka
Apakaj orang dewasa juga belajar Pancasila?
5. Pancasila dalam Sajak

Penulis: Aldian Aripin dalam buku "Ribeli"
Azan dan lonceng gereja
Kelenteng dan perasapan dupa
Terjalin mesra dalam satu makna:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Warna putih dan merah
Sejarah dan tetesan darah
Jiwa dan bahasa
Adalah milik dan kebanggaan bersama
Derap dan langkah kaki
Dari rakyat yang berani
Menumpas kezaliman
Dan menendang tirani
Dari mimbar kedaulatan
Karena manusia di mana-mana
Adalah saudara seibu-sebapa
Yang bermula pada hikah Ilahi
Menjelma ke dalam putihnya hati nurani
Dan kitalah itu, jutaan rakyat
Pewaris yang sah dari tanah air ini
Yang harus membina dengan tabah dan berani
Kebenaran, keadilan dan kesejahteraan
Lima puisi di atas menunjukkan betapa Pancasila sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, momentum Hari Lahir Pancasila memang sudah selayaknya dirayakan dengan meriah.
Semoga contoh puisi Hari Lahir Pancasila di atas bisa menginspirasimu. Apakah kamu sudah siap menulis puisimu sendiri tentang Hari Lahir Pancasila?