7 Prinsip Penting Desain Interior untuk Wujudkan Rumah Impian
ilustrasi ruangan dengan gabungan cool tone dan warm tone (unsplash.com/Spacejoy)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Prinsip desain interior adalah aturan dan pedoman yang diikuti oleh desainer untuk menciptakan ruang yang fungsional dan estetis. Ketika kita mengetahui prinsip dasar desain interior, kita dapat mengubah ruang apapun terlihat lebih menakjubkan. Kita juga bisa merasakan bagaimana semuanya terasa kohesif dan menyatu.
Baik kamu sedang membangun, mendekorasi, atau merombak ruangan, berikut adalah tujuh prinsip dasar desain interior yang harus diketahui dan diikuti.
1. Keseimbangan
ilustrasi dinding galeri (unsplash.com/Spacejoy)Dalam desain interior, adanya keseimbangan akan membantu menciptakan keselarasan visual pada ruang dimana elemen-elemen di dalamnya terdistribusi secara merata. Untuk mencapai keseimbangan, penting untuk memperhatikan letak elemen-elemen dalam ruang sehingga harus menganalisis dengan cermat garis, bentuk, warna, dan tekstur berbagai objek di ruangan.
Dalam konsep desain interior, keseimbangan terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Keseimbangan simetris : dapat dicapai ketika objek benar-benar diulang atau dicerminkan sepanjang sumbu pusat. Ini bisa dilakukan melalui penggunaan pola, penataan furnitur, serta melalui penerapan warna.
- Keseimbangan asimetris : mengacu pada benda yang tidak seimbang atau tidak sama besar dengan berfokus pada bobot visual, skala, dan tekstur. Misalnya, menggantungkan karya seni pada ketinggian berbeda di dinding.
- Keseimbangan radial : susunan benda-benda terdistribusi di sekitar titik pusat, baik memanjang ke luar atau ke dalam, seperti kursi di sekeliling meja makan atau perlengkapan pencahayaan yang melingkar.
2. Harmoni
ilustrasi ruangan yang menerapkan prinsip harmoni (pexels.com/Max Vakhtbovycn)Prinsip harmoni dalam desain interior menekankan rasa keseragaman atau keselarasan antar elemen yang digunakan dalam desain. Setiap furnitur, gaya, dan item dekorasi harus bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan yang kohesif. Hal ini mencakup kesamaan warna, pola, tekstur, jarak objek yang sama, atau pengulangan elemen untuk menciptakan kelanjutan visual.
3. Ritme
ilustrasi tanaman dalam ruangan (pexels.com/Pixabay)Meski terdengar asing, desain interior memang menerapkan prinsip dasar ritme. Jika dikaitkan dengan sebuah karya musik, ritme akan membawa pada ketukan berpola. Konsep yang sama berlaku untuk desain interior, dimana ritme diciptakan melalui pengulangan bentuk secara visual.
Otak manusia tertarik pada pengulangan sehingga bisa mengenali objek serupa dengan cepat. Dengan menerapkan prinsip ritme, maka dapat mengarahkan perhatian seseorang ke sekeliling ruang dan pada akhirnya meningkatkan kesan ruangan secara keseluruhan.
Ada banyak cara menciptakan ritme, seperti menggunakan warna atau pola yang sama pada interval berbeda. Misalnya, gunakan dinding dengan warna hijau, lalu warna yang sama juga dipilih untuk item dekorasi tanaman di ruang tamu.
Baca Juga: 7 Elemen Kunci Desain Interior untuk Ciptakan Ruangan yang Sempurna
4. Proporsi dan skala
Editor’s picks
ilustrasi kamar tidur (unsplash.com/Frames For Your Heart)Prinsip interior ini berkaitan dengan rasio. Ukuran dan dimensi benda-benda dalam suatu ruangan harus berhubungan satu sama lain secara proporsional sehingga tidak terlihat janggal. Jika suatu furnitur atau perlengkapan terlalu besar atau terlalu kecil, maka akan terlihat tidak pada tempatnya.
Segala sesuatunya harus seimbang satu sama lain, baik itu ukuran, bentuk, maupun warna. Misalnya, ruangan dengan langit-langit tinggi sebaiknya memiliki furnitur yang besar dan sebuah meja kopi kecil di depan dua sofa besar mungkin tampak salah tempat.
5. Fokus
ilustrasi titik fokus ruangan pada warna dinding yang berbeda (unsplash.com/Norbert Levajsics)Prinsip ini menekankan bahwa setiap ruangan membutuhkan satu elemen penting sebagai titik fokus, dimana elemen lain harus melengkapinya sehingga fokus selalu tertuju pada ruangan tersebut. Desain yang tersebar dan sangat seragam mungkin terlihat berantakan atau membosankan. Adanya daya tarik pada ruangan dapat meningkatkan keindahan ruangan secara signifikan.
Titik fokus dapat berupa fitur yang ingin ditonjolkan, seperti perapian, furnitur, atau karya seni. Bisa juga dalam bentuk warna, pola atau tekstur yang berani.
6. Kontras
ilustrasi ruangan dengan gabungan cool tone dan warm tone (unsplash.com/Spacejoy)Kontras dalam desain interior tercipta ketika seseorang menggabungkan dua atau lebih bentuk yang sangat berbeda. Selain bentuk, ini juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan ruang atau warna.
Cara paling umum dan paling mudah dilakukan untuk menciptakan kontras adalah dengan memadukan warna terang dan gelap atau warm tone dan cool tone. Bisa juga meletakkan dua bentuk berbeda secara berdekatan, misalnya menyeimbangkan cermin bundar dengan meja makan berbentuk persegi panjang.
7. Detail
inspirasi karya seni abstrak di ruang tamu (pexels.com/Steve Johnson)Sebuah ruangan tidak akan pernah terasa menyatu kecuali jika memiliki sentuhan akhir yang tepat. Dalam hal ini, prinsip detail sangat diperlukan.
Prinsip desain interior yang terakhir ini memungkinkan pemilik rumah memamerkan gaya unik dan mempersonalisasi ruang dengan hal-hal yang diminatinya. Detail ini bisa berupa apa saja, seperti pola bantalan sofa, karya seni, item dekorasi, atau bahkan gagang pintu di seluruh rumah.
Mengetahui prinsip desain interior tidak hanya tugas desainer interior. Jika kamu mengetahui prinsip-prinsipnya dan menerapkannya, kamu dapat berperan lebih aktif dalam menciptakan rumah impianmu.
Baca Juga: 3 Mitos Desain Interior yang Menurut Ahli Masih Dipraktikkan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
