ilustrasi seorang perempuan menggunakan Cheongsam (pexels.com/Sang Tran)
Baju Imlek yang kedua adalah Qipao atau juga dikenal sebagai Cheongsam. Identik dengan gaun ketat berkerah tinggi, Qipao memiliki ukuran baju yang bervariasi, mulai dari ukuran panjang dan pendek, memiliki celah pada bagian samping bawah, serta didesain berlengan pendek atau tanpa lengan.
Baju ini berasal dari dinasti Qing pada abad ke-17 yang didasarkan pada gaya berpakaian perempuan Manchu. Kemudian, pada tahun 1920-an sampai 1930-an, pakaian ini disebut sebagai gaun Mandarin dan dipopulerkan oleh perempuan kelas atas di Shanghai.
Pada era itu, Qipao sering digunakan oleh para perempuan dalam keseharian. Tapi kini, Qipao atau Cheongsam telah mengalami perkembangan dengan tampilan yang lebih modern. Dilansir China Highlights, Cheongsham berkembang menjadi tiga gaya, yakni Cheongsam gaya Beijing, Cheongsam gaya Shanghai, dan Cheongsam gaya Hong Kong.
Orang-orang keturunan Tionghoa juga tidak lagi memakai busana tersebut untuk sehari-hari, melainkan pada acara-acara formal atau saat perayaan Imlek. Mengenakan Cheongsam tidak hanya membuat ilusi kaki pemakainya terlihat jenjang, tetapi juga mampu memancarkan kesan anggun dan elegan dari seorang perempuan.