Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Ada di Agroteknologi, Jurusan dengan Daya Tampung Tinggi

ilustrasi petani modern (pexels.com/ Anna Tarazevich)

Banyak calon mahasiswa yang masih awam dengan ragam keilmuan di jurusan agroteknologi. Dalam benak mereka, agroteknologi hanya berkutat dengan  ‘teknologi’ yang ada di bidang pertanian.

Padahal, jurusan ini mempelajari seluruh proses dari hulu sampai hilir sehingga menghasilkan output pertanian yang kompleks. Agar tidak merasa salah jurusan, simak baik-baik ulasan di bawah ini, ya!

1. Ilmu pengantar berupa mata kuliah umum

ilustrasi mahasiswa sedang menerima pembelajaran di universitas (pexels.com/ Yan Krukau)

Seperti jurusan lain, jurusan ini juga memberikan mata kuliah umum bagi para mahasiswanya. Jenis mata kuliah umum tergantung dari kebijakan setiap kampus. Contohnya yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pancasila, Kewarganegaraan, Pendidikan Agama, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Statistik, dan Metode Ilmiah.

Tujuan mempelajari mata kuliah umum adalah untuk memberikan informasi dan membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran. Jadi, jangan sampai kita beranggapan bahwa agroteknologi hanya mempelajari tentang pertanian, ya!

2. Mempelajari seluk-beluk tumbuhan

ilustrasi proses pemanenan buah kakao (pixabay.com/ 5671698)

Tumbuhan merupakan aktor utama dari jurusan ini. Maka dari itu, mempelajari dunia tumbuhan adalah sangat mutlak. Mulai dari bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya, keragaman genetik, cara merawat tanaman serta pembudidayaannya.

Contoh mata kuliahnya yaitu Botani, Fisiologi Tumbuhan, Fisiologi Benih, Pemuliaan Tanaman, Sitogenetika, dan Genetika Tumbuhan. Kegiatan yang paling menyenangkan dari mata kuliah ini adalah bagian memanen. Mahasiswa boleh mengkonsumsi hasil panen mereka sendiri. Asyik, bukan?

3. Mempelajari komponen abiotik yang berkaitan dengan pertanian

ilustrasi petani memberikan pupuk ke tanaman dengan sistem tabur (pexels.com/ Antony Trivet)

Tumbuhan sangat berkaitan dengan komponen abiotik seperti tanah, iklim dan cuaca, pupuk, air, serta sinar matahari. Tanpa hal tersebut, tumbuhan tidak akan bisa tumbuh dengan baik.

Kita dapat menghitung kebutuhan pupuk untuk lahan, meneliti kandungan zat hara dalam tanah, mengukur kelembaban tanah dan intensitas cahaya, serta menghitung kebutuhan air tiap tanaman. Contoh mata kuliahnya adalah Ilmu Tanah, Kesuburan Tanah, Agroklimatologi, Hara Tanaman, Pengelolaan Tanah dan Air.

4. Menjadi 'dokter' dengan mempelajari hama dan penyakit tumbuhan

ilustrasi petani melakukan penyemprotan pestisida untuk meminimalisir hama dan penyakit (pexels.com/ Laura Arias)

Siapa bilang tidak ada dokter spesialis tumbuhan? Jurusan ini membuat kita merasa menjadi dokter tumbuhan lho! Bidang ini mempelajari tentang organisme penganggu tumbuhan (OPT) seperti serangga, jamur, bakteri, virus, dan patogen lainnya.

Mahasiswa juga diajarkan cara mencegah, mengobati, atau meminimalkan dampak negatif dari OPT dengan cara alami maupun dengan pestisida. Contoh mata kuliahnya adalah Perlindungan Tanaman, Hama Tumuhan, Penyakit Tumbuhan, Pengendalian Hayati dan Pengelolaan Habitat, serta Pengelolaan Pestisida.

5. Ilmu sosial dan ekonomi tak kalah penting

ilustrasi diskusi dan tukar informasi sangat penting bagi petani (pexels.com/ Tima Miroshnichenko)

Kemampuan bersosialisasi dan ekonomi akan diasah pada jurusan ini. Mahasiswa sering diterjunkan ke lapang dan bertemu dengan petani secara langsung. Wawancara dengan petani pun kadang dilakukan untuk memecahkan permasalahan di bidang pertanian.

Di sini mahasiswa juga diajarkan untuk menyusun rencana penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien pada suatu usaha pertanian. Contoh mata kuliahnya yaitu Sosiologi Pedesaan, Ekonomi Pertanian, Ilmu Usaha Tani, Kewirausahaan, dan Penyuluhan Pertanian.

6. Teknologi pertanian

ilustrasi mahasiswa sedang meneliti tanaman dengan teknologi kultur jaringan (pixabay.com/ Felixioncool)

Agroteknologi tidak dapat dipisahkan dengan ‘teknologi’. Mahasiswa akan dikenalkan dan menggunakan teknologi yang bisa jadi belum pernah mereka lihat.

Teknologi yang diajarkan bisa berupa alat dan mesin pertanian mulai dari yang sederhana hingga yang canggih. Ada traktor, peralatan kultur jaringan dan hidroponik, serta alat untuk mendeteksi patogen secara molekuler. Contoh mata kuliah tentang teknologi yaitu Alat dan Mesin Produksi Pertanian, Kultur Jaringan, dan Hidroponik.

Nah, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jurusan agroteknologi merangkul banyak ilmu yang berkaitan dengan tumbuhan. Dari tumbuhan itulah sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Secara tidak langsung, masuk ke jurusan agroteknologi membuat kita berkonstribusi dalam penyediaan lumbung pangan dunia. Tertarik?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us