ilustrasi membaca (pexels.com/Phong Bùi Nam)
Meski digunakan dalam kondisi tertentu saja, kata baku tetap memiliki fungsi di dalamnya yang perlu untuk diketahui. Menurut buku Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi dengan Ejaan yang Disempurnakan karangan Ernawati Waridah, S.S, berikut di antaranya:
1. Sebagai pemersatu bangsa
Bahasa Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam bahasa daerah, seperti bahasa Sunda, Jawa, Batak, dan lainnya. Untuk bisa tetap berkomunikasi di antara warga yang daerahnya berbeda, masyarakat menggunakan bahasa Indonesia sebagai rujukan utama.
2. Sebagai pemberi kekhasan
Bahasa Indonesia sering disebut juga dengan bahasa Melayu. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi geografis Indonesia yang sering membuat masyarakatnya menggunakan bahasa Melayu.
Namun, penutur jati bahasa Indonesia banyak yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Melayu yang dituturkan di Singapura, Malaysia, atau Brunei Darussalam. Inilah pentingnya bahasa baku disusun karena mulai dari pemikiran tersebut, kata baku bahasa Indonesia memerlukan standarisasi yang dapat membedakan bahasa-bahasa serumpun lain di sekitarnya.
3. Sebagai identitas suatu negara
Melansir laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bahasa baku dianggap sebagai sebuah identitas negara. Banyak negara yang memiliki bahasa dengan nama yang berbeda dengan nama negaranya. Hal ini tentu berbeda dengan Indonesia yang memiliki bahasa resmi atau bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.
Bahkan, ahli bahasa dan beberapa kalangan berpendapat bahwa perkembangan bahasa Indonesia dijadikan teladan bagi bangsa lain di Asia Tenggara. Secara tidak langsung, hal ini juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki wibawa dibandingkan bangsa lain yang tidak memiliki bahasa resmi.
4. Sebagai kerangka acuan
Fungsi terakhir dari kata baku, yakni sebagai kerangka acuan. Artinya, bahasa atau kata baku menjadi tolak ulur untuk mengetahui benar atau tidaknya pemakaian bahasa yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang.