5 Perbedaan Kebutuhan Finansial Sekolah Dulu dan Sekarang

- Gadget dan kebutuhan digital menjadi keharusan, bukan pilihan
- Les online dan bimbingan belajar virtual menambah biaya pendidikan
- Kuota internet dan biaya langganan edukasi menjadi kebutuhan baru yang harus dipenuhi
Pendidikan selalu menjadi pilar penting dalam kehidupan, tetapi seiring perkembangan zaman, biaya yang terkait dengan sekolah pun mengalami banyak perubahan. Jika dulu orang tua hanya perlu memikirkan buku, seragam standar, dan uang saku, sekarang kamu atau keluargamu mungkin harus menghadapi biaya tambahan seperti gadget, les online, dan kuota internet yang tak terhindarkan.
Perbedaan finansial sekolah dulu dan sekarang terasa sangat nyata bagi banyak keluarga. Dari sekadar fotokopi dan uang kas, kini muncul kebutuhan yang jauh lebih kompleks dan mahal. Nah, artikel ini akan membahas secara lengkap apa saja yang membedakan biaya sekolah zaman dulu dengan sekarang, mengapa itu terjadi, dan bagaimana kamu bisa memahaminya dengan lebih bijak.
1. Gadget dan kebutuhan digital

Perbedaan finansial sangat terlihat dari keharusan memiliki gadget seperti tablet, laptop, atau smartphone. Dulu, siswa cukup membawa buku cetak dan alat tulis, kini kamu nyaris tak bisa mengikuti pelajaran tanpa perangkat digital. Bahkan tugas dan ujian kini banyak dilakukan secara daring, yang membuat perangkat digital menjadi kebutuhan utama, bukan lagi pilihan.
Menurut laporan dari EdTech Magazine, lebih dari 73 persen sekolah di dunia kini mengandalkan teknologi sebagai bagian dari proses belajar-mengajar. Ini berarti kamu harus menyiapkan dana ekstra untuk membeli dan memelihara gadget serta perangkat lunaknya. Belum lagi, potensi kerusakan dan upgrade rutin menambah tekanan finansial yang tidak pernah ada pada masa sekolah orang tua kamu dulu.
2. Les online dan bimbingan belajar virtual

Kalau kamu merasa butuh tambahan belajar, kemungkinan besar kamu mengikuti les online. Ini adalah bentuk baru dari bimbingan belajar yang dulunya hanya dilakukan secara tatap muka dan biayanya relatif tetap. Kini, layanan tutoring online menawarkan fleksibilitas, tetapi juga datang dengan harga yang bervariasi dan seringkali tinggi.
Metode pembelajaran daring memungkinkan siswa mengakses pengajar terbaik dari mana saja, tetapi memerlukan biaya tambahan untuk langganan platform, perangkat lunak, dan koneksi internet yang stabil. Apa yang dulu dianggap sebagai ekstra, kini menjadi bagian dari standar kebutuhan akademikmu, ya.
3. Kuota Internet dan biaya langganan edukasi

Satu aspek finansial yang benar-benar baru dan dulu tidak ada sama sekali adalah kebutuhan untuk membeli kuota internet secara rutin. Dulu, semua pembelajaran dilakukan secara offline di ruang kelas. Namun, sekarang, kamu harus terus terkoneksi, baik untuk mengakses Google Classroom, Zoom, atau sumber belajar daring lainnya.
Berdasarkan data dari Pew Research Center, sebanyak 59 persen siswa sekolah menengah mengandalkan internet untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka. Ini artinya keluarga harus menganggarkan dana khusus untuk layanan internet rumah atau pembelian kuota bulanan. Bahkan, ada sekolah kini memberikan tugas berbasis video atau proyek digital, yang membuat penggunaan data melonjak drastis.
4. Seragam dan atribut sekolah tambahan

Dulu, kamu hanya perlu satu, dua set seragam, pramuka, atau olahraga. Sekarang, banyak sekolah mewajibkan seragam harian yang berbeda-beda, olahraga, batik, pramuka, bahkan seragam event khusus seperti outing class.
Peningkatan variasi seragam dan atribut ini berdampak signifikan terhadap pengeluaran keluarga. Sekolah tertentu bahkan memberlakukan atribut wajib seperti sepatu berwarna tertentu, tas resmi sekolah, hingga topi khusus kegiatan tertentu. Ini semua bukan hanya menambah biaya, tetapi juga menimbulkan ketimpangan sosial di antara siswa.
5. Kegiatan ekstrakurikuler berbayar dan biaya kelas kreatif

Dulu, kegiatan ekstrakurikuler adalah bagian dari program sekolah tanpa biaya tambahan. Namun, sekarang, kamu mungkin perlu membayar untuk setiap klub atau kelas kreatif yang diikuti, dari coding, robotika, hingga public speaking. Banyak dari kegiatan ini memang memberi nilai tambah, tetapi juga tidak murah.
Kini, tak sedikit sekolah modern bekerja sama dengan lembaga luar untuk menyelenggarakan program ekstrakurikuler premium, yang meski bermanfaat, juga menjadi beban finansial tambahan, lho.
Sudah jelas bahwa perbedaan finansial sekolah dulu dan sekarang tidak bisa dianggap sepele. Moms, menyesuaikan diri dengan zaman memang penting, tetapi memahami apa yang berubah dan mengapa hal itu terjadi akan membantu kamu lebih siap secara finansial. Ingat, edukasi tetaplah investasi terbaik, asalkan kamu bisa merencanakan dan menyesuaikannya dengan cermat.