Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketika Kamu Merasa Putus Asa Saat Kuliah, Jangan Pernah Tergoda dan Pantanglah Menyerah!

pexels.com

Kalau kita lihat setiap awal masuk perkuliahan, mahasiswa baru terlihat sangat bersemangat dalam menjalani awal perkuliahan mereka. Kemudian, kita tunggu beberapa bulan bahkan beberapa semester kemudian. Banyak sekali mahasiswa yang bisa dikatakan berhenti atau mogok dari perkuliahan mereka.

Saya pun juga punya pengalaman seperti itu. Awalnya sewaktu SMA, saya merasa bahwa saya cocok dan sangat ingin memasuki jurusan Sastra Inggris. Tetapi kakak saya menganjurkan saya untuk masuk Teknik Industri, bahkan ia melarang saya untuk masuk Sastra. Ia menganggap bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang mudah untuk dipelajari kapanpun, padahal tidak seperti itu adanya.

Sastra Inggris adalah pelajaran yang paling menegangkan, apalagi saat awal-awal perkuliahan dimana saya kurang mengerti tentang tenses. Singkat cerita saya di Teknik Industri, awal-awal kuliah saja seperti tidak bisa tersambung dengan mata kuliah yang ada. Saat ujian, saya selalu merasa kesulitan. Maka suatu hari, saya memutuskan untuk pindah jurusan.

Saya tahu kalau saya pindah jurusan, saya akan tertinggal 1 tahun dari teman-teman saya. Mengapa demikian? Karena di kampus saya jika mahasiswa baru ingin pindah jurusan, kami harus menunggu 2 semester (1 tahun) untuk boleh masuk ke jurusan baru kami. Tetapi, saya tidak tahu tentang itu, ketua jurusan saya pun tidak memberitahu saya.

Saat saya telah tes di Sastra Inggris dan diterima, saya sangat terkejut karena Kajur saya mengatakan bahwa saya harus menunggu 1 semester lagi berlalu. Saya merasa sangat putus asa, saya takut jika saya tertinggal jauh dengan teman saya. Maka dari itu saya memilih cuti studi untuk sementara waktu.

Selama cuti, saya sangat banyak melakukan kegiatan. Saya melatih diri saya untuk lebih lancar mengemudi, membantu orang tua saya menjaga toko, dan banyak hal. Ternyata tidak sia-sia saya cuti studi karena ternyata banyak sekali hal bermanfaat yang dapat saya lakukan selama cuti, bahkan sangat membantu saya dalam kehidupan saya ke depan.

Saya tidak bisa bayangkan, jika saya tidak cuti studi, saya tidak bisa mengemudi, tidak bisa menghargai jerih lelah orangtua saya mencari uang dan lain-lain. Kemudian saat masuk ke perkuliahan dengan jurusan saya yang baru, saya merasa sangat bersemangat. Saya merasa di masa yang lalu saya telah banyak menghabiskan uang orang tua saya karena saya pindah jurusan perlu memerlukan cukup biaya.

Untungnya ayah saya mendukung saya dan untungnya lagi dulu saya masuk sekolah kecepatan. Jadi, umur saya setara dengan mahasiswa baru ini. Mungkin Tuhan sudah mengatur sedemikian rupa untuk menyadarkan saya, menjadikan saya menjadi orang yang lebih menghargai sesuatu. Tidak seperti saya yang dulu, saya menjadi lebih rajin belajar. Padahal dari sewaktu saya SD-SMA bahkan di Teknik Industri saya adalah orang yang sangat malas dalam belajar. Tetapi karena tahu susahnya orangtua mencari uang dan pengorbanan orang tua yang mendukung saya, saya sangat menjadi orang yang menghargai hari-hari saya.

Gak lama-lama lagi, jadi intinya untuk kalian yang merasa putus asa dalam perkuliahan kalian, sebaiknya jangan pernah menyerah ya. Kalau kalian mendapat nilai yang buruk atau apapun itu, mungkin kalian kurang belajar, atau itu bukan kemampuan kalian (salah jurusan).

Jadi, kalian harus lihat dulu akar permasalahan kalian, apakah itu dari diri kalian sendiri. Banyak-banyaklah bersyukur pada apa yang kalian lakukan dan miliki sekarang ini. Lebih tepatnya jangan sampai kalian salah jurusan karena kalian bisa membuang-buang waktu, tetapi jika terlanjur? Pindah jurusan mungkin tidak apa, asalkan kalian jangan salah memilih lagi atau terjatuh ke lubang yang sama. Tetap semangat! Kuliah harus sampai selesai, itulah yang orang tua kita inginkan. Tuhan memberkati!

Share
Topics
Editorial Team
Johanna Limarsono
EditorJohanna Limarsono
Follow Us