Kisah Inspiratif 5 Guru Daerah yang Mengusung Pendidikan Berbasis AI
- Beberapa guru aktif mempelajari teknologi AI dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
- Tiga guru asal Probolinggo menciptakan konsep AI MISS YOU untuk meningkatkan bernalar kritis siswa
- Guru di Sulawesi Selatan memanfaatkan Copilot untuk membuat pelajaran matematika lebih menyenangkan
- Guru kelas 6 di Semarang memanfaatkan fitur Reading Progress pada Microsoft Teams untuk meningkatkan minat literasi murid
Di dunia pendidikan modern, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi inovasi yang menghadirkan banyak terobosan. AI sendiri menciptakan metode yang lebih efektif. Teknologi ini memudahkan guru untuk fokus pada pembinaan kreativitas dan potensi siswa. Hal tersebut pun dimanfaatkan dengan cukup baik oleh beberapa guru di berbagai daerah.
Ada sejumlah guru yang telah secara aktif mempelajari teknologi AI dan menembus zona nyamannya masing-masing. Para guru ini gigih belajar dan berinovasi dengan AI agar dapat menciptakan pembelajaran yang semakin menyenangkan bagi para murid. Menyambut Hari Guru Nasional 2024, ini dia kisah inspiratif lima guru yang mengusung teknologi AI dalam kegiatan pembelajaran.
1. Guru asal Probolinggo yang menciptakan konsep AI MISS YOU (Artificial Intelligence untuk Meningkatkan Bernalar Kritis Siswa Yang Original dan Unik)
Kisah pertama datang dari 3 guru asal Probolinggo, Jawa Timur, yakni Fafan Adisumboro, Suci Romadani, dan Sigit Hadi W. Ketiga mengambil langkah inovatif dengan menciptakan konsep AI MISS YOU (Artificial Intelligence untuk Meningkatkan Bernalar Kritis Siswa Yang Original dan Unik). Konsep ini mengajarkan murid untuk berinovasi dan menciptakan masalah.
Dalam konsep tersebut, diperkenalkan metode pembelajaran bernama TEBALKAN (Temukan, Bayangkan, Lakukan, dan Bagikan). Di sini, murid diajarkan untuk menggunakan teknologi AI, seperti Microsoft Copilot dan Designer dengan tujuan untuk mengeksplorasi topik pembelajaran yang spesifik dan membayangkan ide secara kreatif.
Beberapa bulan terakhir ini juga ketiga guru ini mempraktikan metode TEBALKAN pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dalam proyeknya, para guru mengajak para murid untuk mengolah daun mangga menjadi teh herbal. Mereka juga meminta para murid untuk menemukan resep serta cara terbaik pengolahannya dengan menggunakan AI.
2. Guru asal Sulawesi Selatan yang mengusung transformasi pembelajaran matematika dengan AI
Berikutnya, ada guru asal SMP Negeri 2 Pangsid, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan bernama Mansur. Ia memanfaatkan teknologi AI untuk membuat pelajaran matematika lebih menyenangkan. Mansur mengajak para murid menggunakan Copilot untuk lebih memahami elaborasi rumus dari setiap soal-soal matematika.
Metode ini memungkinkan murid untuk melatih penalaran dan pemahaman mereka saat mencari suatu jawaban. Mansur menginspirasi murid untuk melihat matematika bukan hanya sebagai kumpulan rumus, tetapi sebagai kesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir analitis dan logis.
3. Kisah guru di Semarang yang meningkatkan literasi serta kemampuan berbahasa Inggris dengan AI
Terakhir, ada Marheni Widya yang merupakan guru kelas 6 di SD Negeri Sendangmulyo 04, Semarang. Marheni memanfaatkan fitur Reading Progress pada Microsoft Teams untuk meningkatkan minat literasi dan keterampilan membaca murid terhadap teks berbahasa Inggris.
Metode ini dapat menganalisis hasil rekaman video atau audio pada saat murid membaca sebuah teks. Hal tersebut tentunya dapat membantu murid untuk meningkatkan keterampilan membaca secara efisien. Selain itu, ada juga fitur reading comprehension yang secara otomatis dapat membuat pertanyaan beserta kunci jawaban berdasarkan variasi teks yang dipilih.
