5 Konsekuensi Mengambil Keputusan Tanpa Disertai Pemahaman yang Utuh

Kita sering kali dihadapkan dengan situasi rumit dan memerlukan pertimbangan matang. Tidak terkecuali saat mengambil keputusan. Segala sesuatunya harus berdasar pada pemahaman yang utuh agar tidak salah langkah. Tapi pada faktanya, masih banyak orang mengabaikan cara dalam mengambil keputusan.
Alih-alih berdasarkan pemahaman yang utuh, keputusan justru diambil berdasarkan pertimbangan sesaat. Mengambil keputusan dengan cara demikian ini tentu saja memiliki konsekuensi. Kita perlu memahaminya lebih lanjut. Karena saat salah mengambil keputusan, tidak menutup kemungkinan bisa berakibat fatal.
1. Meningkatkan risiko dan ketidakpastian

Hidup memang menghadirkan berbagai macam pilihan. Untuk menentukan pilihan yang tepat, kita harus berani membuat keputusan. Tapi di satu sisi, keputusan tidak bisa diambil hanya dengan mengandalkan sikap gegabah. Karena keputusan tanpa pemahaman utuh justru menjadi bumerang.
Di sinilah kita akan berhadapan dengan risiko dan ketidakpastian. Minimnya pemahaman membuat keputusan yang diambil justru menghadirkan permasalahan baru. Termasuk berhadapan dengan masalah yang tidak bisa diantisipasi.
2. Keputusan yang tidak tepat

Saat kita membuat keputusan, tentu berharap dapat menyelesaikan masalah dan persoalan. Keputusan menjadi jalan untuk menemukan solusi yang tepat. Tapi ini juga harus disertai pemahaman yang baik mengenai situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Lantas, apa akibatnya saat seseorang mengambil keputusan tanpa pemahaman utuh?
Justru ini akan menghasilkan keputusan yang tidak tepat. Karena pada dasarnya tidak didasari oleh pertimbangan yang lengkap, keputusan bisa saja salah sasaran. Bahkan akan menjurus pada keputusan yang tidak relevan dengan situasi yang sedang dihadapi.
3. Menghasilkan keputusan salah arah

Upaya dalam mengambil keputusan tentu harus didasari oleh perencanaan yang matang. Kita juga harus mampu membaca situasi yang sedang dihadapi. Ketika mengambil keputusan tanpa disertai pemahaman yang utuh, justru terdapat konsekuensi di baliknya.
Karena ini yang akan menjadi penyebab dari keputusan salah arah. Keputusan melenceng dari tujuan yang sebenarnya ingin dicapai. Pertimbangan yang lemah dan keliru akan memicu keputusan yang justru menghadirkan kekacauan lebih lanjut.
4. Efisiensi dan sumber daya terbuang

Tidak dapat dimungkiri jika keberadaan sumber daya terbatas. Kita harus menggunakannya secara efisien. Tentunya ini melibatkan keputusan yang terencana dengan baik. Tapi yang menjadi persoalan, apa jadinya ketika kita mengambil keputusan tanpa disertai pemahaman yang utuh?
Justru ini menjadi penyebab dari efisiensi dan sumber daya yang terbuang sia-sia. Waktu, tenaga, bahkan biaya tidak teralokasikan secara tepat. Pemborosan sumber daya ini akan berakibat fatal pada keseimbangan hidup dan tercapainya tujuan
5. Memicu frustasi dan penyesalan

Mengambil keputusan seringkali dianggap sebagai permasalahan sederhana. Tentu kita sudah tidak asing dengan beberapa orang yang mengambil keputusan berdasarkan tindakan gegabah. Alih-alih melalui pemahaman yang utuh, keputusan diambil secara terburu-buru dan melalui pengamatan sekilas.
Di sinilah kita perlu mengetahui konsekuensi mengambil keputusan tanpa disertai pemahaman utuh. Kondisi demikian ini akan memicu frustasi dan penyesalan. Ketika dampak buruk muncul, sering muncul penyesalan dan keraguan dalam mengambil keputusan di kemudian hari.
Satu keputusan memang dapat menentukan langkah setelahnya. Tentu kita harus mampu mengambil keputusan dengan disertai pemahaman yang utuh. Karena ini akan berkaitan dengan risiko, efisiensi sumber daya, sekaligus keseimbangan mental dan pikiran. Hal yang tampak baik untuk jangka pendek bisa saja menimbulkan konsekuensi besar di masa depan.