10 Kosakata Seputar Ekonomi di KBBI yang Kerap Ditulis Keliru, Catat!

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) membagi senarai kosakata berdasarkan beberapa kategori, salah satunya bidang. Bidang terdiri lagi dari beberapa bagian, termasuk pula ekonomi dan keuangan.
Melalui artikel berikut, penulis akan membagikan 10 kosakata seputar ekonomi dalam KBBI yang kerap ditulis keliru. Segera disimak, yuk!
1. Memiliki definisi pajak ataupun ongkos, kata ini terdaftar di KBBI sebagai "bea", bukan "bia"

2. "Debit" merupakan ejaan yang tepat, bukan "debet". Perhatikan, huruf keempat adalah "i", lho

3. Penulisan "debitur" juga sering keliru, nih. Jangan tukar huruf "u" dengan "o", ya

4. Siapa, nih, yang kerap menggunakan istilah "deviden"? Seharusnya "dividen", ya

5. Lampiran perubahan di dalam polis yang dapat memperluas atau mempersempit jaminan adalah pengertian dari "endorsemen", bukan "endosemen"

6. "Ijon" merupakan kredit yang diberikan kepada petani, nelayan, atau pengusaha kecil dengan hasil panen atau produksi sebagai bayaran. "Ijeman" bukanlah ejaan yang benar, ya!

7. Sinonim dari penagih adalah "kreditur", bukan "kreditor". Cermati, huruf ketujuh adalah "u"

8. Penulisan "reksa dana" yang benar berdasarkan KBBI itu dipisah, lho, bukan digabung

9. Tahu istilah "renten"? Pembayaran berlebih secara tidak wajar atau ilegalini sering kali ditulis keliru menjadi "rente"

10. Masyarakat Indonesia juga kerap keliru dengan penulisan "utang". Ingat, cukup gunakan lima huruf!

Nah, itulah 10 kosakata seputar ekonomi di KBBI yang sering ditulis salah. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya. Semoga bermanfaat!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.