Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
IDN Times Xplore/FortyXplore_SMAN 48 Jakarta

Kami, FortyXplore dari SMAN 48 Jakarta, dengan penuh semangat mempersembahkan karya mading yang hadir sebagai wujud kreativitas dan kepedulian kami terhadap permasalahan lingkungan saat ini. Di sini, kami tidak hanya mengangkat isu-isu lingkungan, tetapi juga menghadirkan solusi nyata untuk menjawab tantangan yang ada. Melalui mading ini, kami ingin menyalakan semangat perubahan dengan dukungan teknologi dan kekuatan peran para generasi muda agar langkah kecil kita bersama mampu menorehkan jejak kebaikan bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Tim Redaksi:

Guru pendamping : Helly Khoirunnisa Handayani

Penulis : Syarifah Balqis, Aqila Rahma Andiska, Novi Fauziah, Halimah Wulan Noverra, Nada Kayyasah, Nikesya Salsabila Aufa

Desainer Visual : Syarifah Balqis, Aqila Rahma Andiska, Novi Fauziah, Halimah Wulan Noverra, Nada Kayyasah, Nikesya Salsabila Aufa

Videografer : Nada Kayyasah

Editor : Nikesya Salsabila Aufa

Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/FortyXplore_SMAN 48 Jakarta

Apakah kalian sadar kemana perginya sampah yang selama ini telah kalian gunakan dan kalian buang? Apakah kalian pernah memikirkan apakah hal tersebut akan berdampak buruk kepada lingkungan? Bayangkan jika suatu hari kita hidup ditengah tumpukan sampah yang telah kita ciptakan sendiri, tentu akan terasa sangat sulit bukan? Situasi ini bisa saja terjadi jika sampah yang telah kita gunakan tidak dikelola dengan baik. Terlebih lagi berdasarkan banyaknya sumber dan juga fakta yang telah terlihat secara langsung, kurangnya pengelolaan limbah sampah di masyarakat ternyata masih menjadi polemik dalam kehidupan kita saat ini. Salah satu faktor utamanya adalah minimnya pengetahuan tentang cara mengelola sampah. Hal ini didukung dengan data yang dikutip dari Sistem Pengelolaan Sampah Nasional(SPSN), bahwa masih terdapat 61.22% sampah yang tidak terkelola dari total 56,63 juta ton sampah per tahunnya. Dan menurut data KLH/BPLH hanya 39,01% (22,09 juta ton) yang berhasil dikelola dengan baik. Sebanyak 21,85% (12,37 juta ton) sampah masih ditimbun di TPA dengan metode open dumping, sementara 39,14% (22,17 juta ton) lainnya terbuang ke lingkungan melalui pembakaran, illegal dumping, atau dibuang ke badan air. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Indonesia masih menghadapi tantangan besar.

Tak bisa dipungkiri bahwa sampah plastik masih menjadi nomor satu sampah non-organik penyumbang masalah terbesar bagi lingkungan setiap tahunnya. Selain itu, menurut Info Singkat, 202, limbah rumah tangga juga masih menduduki peringkat pertama sebagai penyumbang limbah minyak goreng terbanyak di Indonesia. Total konsumsi minyak goreng bekas skala rumah tangga mencapai 13 juta ton tiap ton per tahun. Sayangnya, hanya 3 juta ton yang berhasil terkumpul dan terkelola. Limbah minyak jelantah juga kerap menjadi masalah serius yang berdampak pada pencemaran air. Bukan hanya air, berbagai elemen lingkungan lainnya juga ikut terdampak, seperti, pencemaran nutrisi tanah, penyumbatan serta membahayakan ekosistem laut. juga kerap menjadi masalah serius yang berdampak pada pencemaran air. Padahal jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, limbah minyak jelantah dan plastik memiliki potensi lain yang bermanfaat dengan cara yang sederhana dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui perkembangan teknologi yang semakin pesat di era modern ini, dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi permasalahan lingkungan yang masih terjadi. Selain itu, generasi muda juga memiliki potensi besar sebagai peranan dalam menghadirkan perubahan, solusi dan juga inovasi bagi permasalahan lingkungan. Ini merupakan kesempatan kita sebagai generasi muda untuk turut ikut serta dalam menjaga, memelihara, dan mencetuskan solusi untuk bumi di masa depan. Selaku penerus bangsa kami mencoba untuk menghadirkan terobosan baru dalam bidang teknologi dan edukasi untuk membangun kesadaran, dan juga kreativitas di semua kalangan. Sebagai langkah kongkret untuk menjaga bumi kami memperkenalkan Klik Hijau sebuah platform berbasis web yang mengedukasi, dan juga memberikan inspirasi untuk mengolah sampah dengan slogan "Dimulai dari satu sentuhan. Tetapi mampu menghadirkan dunia menjadi lebih hijau"

Melalui platform ini, masyarakat dari berbagai kalangan, baik usia maupun latar belakang diberikan akses untuk belajar tentang pengelolaan sampah yang tepat dan ramah lingkungan. Dengan menyediakan informasi, panduan, dan ide kreatif. “Klik” mendorong tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari memilah sampah, mendaur ulang, hingga memanfaatkan limbah menjadi produk bermanfaat. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran individu, tetapi juga membangun budaya peduli lingkungan secara kolektif. Dengan demikian, langkah kecil yang konsisten dari setiap individu dapat berkontribusi pada pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan hijau.

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/FortyXplore_SMAN 48 Jakarta

Generasi muda memiliki peran penting sebagai penggerak perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih dan hijau. Dengan memanfaatkan teknologi, kita mampu menghadirkan wadah edukasi dan inovasi yang menggerakkan masyarakat. Fakta bahwa jutaan ton sampah masih belum terkelola menjadi pengingat bahwa masalah lingkungan tidak bisa diabaikan. Kehadiran platform Klik Hijau menjadi bukti nyata peran generasi muda sebagai motor perubahan. Namun, menjaga kelestarian lingkungan bukan hanya tugas generasi muda, melainkan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Sebab, sampah tidak akan hilang dengan sendirinya tanpa kepedulian dan tindakan nyata dari kita semua.

Infografik

IDN Times Xplore/FortyXplore_SMAN 48 Jakarta

Pada infografik yang kami buat, ditampilkan visualisasi yang memperjelas isi esai. Infografik ini membahas dan berfokus pada permasalahan lingkungan, khususnya kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara mengelola sampah dengan baik. Melalui website Klik Hijau, kami berupaya memberikan inspirasi serta panduan bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah mereka. Klik Hijau tidak hanya menghadirkan edukasi, tetapi juga memanfaatkan peran teknologi untuk mendukung pengelolaan sampah secara lebih efektif.

Infografik: Rubrik Pertamina

IDN Times Xplore/FortyXplore_SMAN 48 Jakarta

Ternyata pertamina memiliki banyak proyek unggulan untuk membantu mengurangi emisi karbon dan mendorong energi bersih. P.A.T.H (Peduli, Aksi, Teliti, Heroik) melalui program pertamima yang melakukan inovasi green drilling, green building, riset hidrogen hijau, dan mengolah minyak jelantah menjadi biofuel ramah lingkungan.

Dengan hasil yang nyata, emisi karbon berhasil ditekan hingga 745 ribu ton CO2 eq/tahun atau 43,5% di 2024. Pertamina tidakhanya menjadi penyedia energi, tetapi juga penggerak manuju masa depan indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/FortyXplore_SMAN 48 Jakarta

Pada tanggal 28 Agustus 2025, kami memutuskan untuk ikut serta dalam perlombaan ini. Meski waktu sangat singkat, hanya tersisa 18 hari, kami tetap yakin bisa berpartisipasi. Pendaftaran pun kami selesaikan dalam satu hari penuh semangat.

Sejak hari itu, perjalanan kami dimulai. Puluhan jam kami habiskan untuk berdiskusi, bertukar ide, dan berkolaborasi. Ada tawa, ada rasa lelah, tapi semangat untuk menemukan solusi demi masa depan yang lebih hijau selalu menguatkan langkah kami.

Kami belajar bahwa lomba ini bukan hanya tentang menang atau kalah, melainkan tentang proses bersama. Dari kebersamaan ini lahir inspirasi bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil, asal dilakukan dengan tekad dan kolaborasi.

Harapan kami sederhana: semoga ide-ide yang kami bawa bukan hanya berhenti di perlombaan ini, tapi bisa menjadi pijakan untuk masa depan yang lebih baik bagi bumi kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎