Halo teman-teman !! Kami dari Tim Power Pop Girls Dengan penuh semangat mempersembahkan sebuah karya mading tentang strategi cerdas pemilahan, pengelolaan sampah, dan aksi kecil untuk perubahan besar. Kebersihan lingkungan dan pengurangan volume limbah plastik dapat kita tingkatkan melalui aksi kecil dengan pengelolaan sampah dan kampanye tentang isu lingkungan. Karena aksi kecil yang kita lakukan mulai dari memilah sampah sesuai dengan jenis nya dapat berdampak pada keberlanjutan Bumi di masa depan.
Susunan Redaksi
Guru Pendamping : Fitriani Nasir, S.Pd
Redaksi : Ulayya Az Zahraah, Nur Asiska, Zahratun Mizwa
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
[MADING] STRATEGI CERDAS MENGELOLA SAMPAH

Esai: Latar Belakang
Kesadaran global terus meningkat dan tertuju pada isu lingkungan. Urgensi permasalahan tersebut didasarkan dengan kenyataan bahwa kualitas lingkungan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup manusia, baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Secara perlahan, kondisi lingkungan mulai sangat tercemar. Salah satunya adalah masalah sampah yang belum terselesaikan dan semakin parah serta bisa berdampak pada berbagai masalah kesehatan, sosial, dan lain sebagainya. Sampah masih jadi masalah serius di Indonesia karena banyak yang tidak terangkut dan akhirnya menumpuk di TPA. Akibatnya, timbul berbagai dampak negatif, seperti masalah kesehatan, lingkungan yang tercemar, hingga rusaknya keindahan sekitar. Sampah sendiri terdiri dari berbagai jenis, yaitu organik, non-organik, dan limbah elektronik. Sampah organik biasanya berasal dari sisa makanan, sampah anorganik mencakup plastik, kayu, logam, kain, kaca, kulit, dan lain-lain, sedangkan jenis limbah elektronik seperti kamera, ponsel, kulkas, mesin cuci, lampu, baterai, dan lain sebagainya.
Dilansir dari laman kompasiana.com bahwa Indonesia menghadapi krisis limbah plastik yang semakin memburuk pada tahun 2023. Plastik menjadi masalah paling serius karena sifatnya yang sulit terurai secara alami. Plastik tersusun dari rantai karbon yang kompleks, sehingga butuh waktu sangat lama untuk terdegradasi. Kondisi ini semakin buruk karena padatnya penduduk di banyak wilayah Indonesia tidak diimbangi dengan sistem pengolahan sampah yang memadai. Ditambah lagi, masih banyak masyarakat yang belum terbiasa memilah sampah sesuai jenis maupun tempat pembuangannya. Keterlibatan aktif masyarakat dalam mengatasi pengelolaan sampah plastik memegang peranan penting dalam merespon isu lingkungan.
Pada masa digital ini, media sosial berperan penting sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan berbagai pesan, termasuk kampanye tentang isu-isu lingkungan. Beragam persoalan lingkungan yang terus menjadi sorotan mendorong lahirnya berbagai gagasan serta inisiatif guna menjaga kelestarian alam. Melalui media sosial, gerakan-gerakan ini dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, menginspirasi banyak orang untuk bertindak, serta mengubah kebiasaan buruk sehari-hari. Selain itu media sosial juga sebagai wadah edukasi yang efektif, dimana tersebarnya informasi mengenai cara mendaur ulang sampah dengan baik. Karena itulah para aktivis lingkungan di luar dari organisasi pemerintah bisa menggunakan media sosial dengan menggunakan platform untuk berbagi kisah dan solusi inovatif. Dengan begitu media sosial tidak hanya menjadi corong untuk menyuarakan kepedulian, tetapi juga sebagai alat untuk komunitas peduli lingkungan.
Implementasi pengelolaan sampah berkelanjutan dapat diwujudkan melalui penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang dikombinasikan dengan sistem tempat sampah tiga kompartemen. Sistem tempat sampah tiga kompartemen ini mampu mengoptimalkan proses pemilahan berdasarkan jenis sampah, sehingga mempengaruhi volume timbulan, variasi komposisi, serta karakteristik sampah yang dikelola. Melalui pendekatan ini, pengelolaan sampah menjadi lebih efektif karena material yang dapat didaur ulang atau dimanfaatkan kembali dapat diidentifikasi dan diproses sejak tahap awal pemilahan sampah.
Meskipun sistem ini tidak secara langsung mengurangi jumlah sampah, setidaknya mengubah cara sampah diolah. Sampah yang sudah dipilah, terutama yang organik, dapat diubah menjadi kompos. Sementara itu, sampah anorganik bisa langsung masuk ke proses daur ulang. Dengan demikian, volume sampah yang pada akhirnya harus berakhir di TPA menjadi jauh lebih sedikit. Ini adalah langkah krusial untuk memperpanjang usia TPA dan mengurangi beban lingkungan. Penggunaan tempat sampah tiga kompartemen juga secara tidak langsung mengubah komposisi sampah. Sampah yang tercampur biasanya memiliki komposisi yang sangat heterogen, dimana sampah organik dan anorganik bercampur jadi satu dan sangat sulit untuk di daur ulang. Komposisi sampah akan menjadi homogen bila sampah organik dan anorganik dipisah. Kondisi ini membuat proses daur ulang lebih efektif. karena material yang akan di daur ulang sudah terpilah.
Pada intinya kombinasi dari edukasi melalui media sosial, implementasi prinsip 3R, dan penggunaan tempat sampah tiga kompartemen adalah langkah-langkah nyata menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Keterlibatan aktif masyarakat dalam memilah sampah di sumbernya menjadi kunci keberhasilan, karena hal ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga mengubah sampah dari masalah menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali. Dengan terus mendorong inisiatif ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Esai: Kesimpulan
Masalah sampah, terutama sampah plastik yang sulit terurai, menjadi permasalahan lingkungan yang serius di Indonesia. Keterbatasan sistem pengolahan sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah justru memperparah situasi ini, sehingga menimbulkan dampak negatif pada kesehatan, lingkungan, dan penampilan. Karena itu, partisipasi aktif dari berbagai pihak sangat penting. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari edukasi, penerapan teknologi, hingga perubahan perilaku masyarakat secara luas.
Cara mengelola sampah secara efektif bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang diimbangi dengan penggunaan tempat sampah bertiga kompartemen. Meskipun sistem ini tidak langsung mengurangi jumlah sampah, namun mampu mengubah cara sampah diolah. Dengan memilah sampah sejak awal, yakni memisahkan sampah organik, anorganik, dan sampah elektronik, proses daur ulang menjadi lebih efektif. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik siap didaur ulang. Dengan cara ini, volume sampah yang akhirnya masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa dikurangi secara signifikan.
Di era digital sekarang ini, media sosial memiliki peran penting sebagai alat edukasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Berbagai inisiatif dan gerakan peduli lingkungan bisa menjangkau banyak orang, menginspirasi banyak pihak untuk mengadopsi kebiasaan yang ramah lingkungan. Dengan menyebarkan informasi tentang cara memilah dan mendaur ulang sampah, media sosial tidak hanya menjadi sarana untuk menyampaikan kepedulian, tetapi juga tempat membangun komunitas yang aktif. Dengan kombinasi antara pendidikan digital, penerapan prinsip 3R, dan pemilahan sampah di sumbernya, menjadi kunci utama menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Infografik
Infografik Waste Wise Earth Nice Memberikan informasi tentang volume sampah plastik yang meningkat setiap tahunnya. Maka dari itu kami membuat infografik ini dengan tujuan untuk memberi strategi kepada masyarakat terkait dengan cara mengelola sampah plastik dengan bijak. Karena, kita tahu apabila sampah plastik tidak di kelola dengan bijak bisa memberi dampak yang signifikan terhadap bumi kita, mulai dari pencemaran darat bahkan laut yang bisa merusak lingkungan kehidupan makhluk hidup. Dengan aksi ini akan menjadi kunci pada keberlanjutan bumi di masa depan.
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina
Infografik Inovasi Pertamina Hijau Digital Keberlanjutan di Masa Depan memberikan upaya strategis pertamina dalam mengembangkan energi ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan tujuan utama untuk mewujudkan energi ramah lingkungan dan mendukung target Net Zero Emission pada tahun 2060. Maka dari itu, manfaat yang diperoleh adalah mengurangi gas rumah kaca penyebab pemanasan global, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mendorong pencapaian target Net Zero Emission 2060.
Foto Bercerita
Tim Power Pop Girls merealisasikan mading ini untuk bisa memotivasi seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa di masa yang akan datang. Proses yang dilakukan melewati beberapa tahap yaitu membuat konsep dengan brainstroming dan mindmaping dilanjut dengan menentukan judul dan proses pengerjaan esai, infografik, rubrik diskusi, foto bercerita, konsep games Eco-crossword challenge, dan konsep pembuatan video reels.
Foto Bercerita
Melalui konsep foto bercerita ini, kami berharap para audiens melihat sisi lain dari proses pembuatan mading digital kami. Setelah melewati beberapa tahap pengerjaan karya ini, kami melewati rintangan yang kami hadapi bersama, mulai dari manajemen waktu, penuangan ide, dan usaha keras agar bisa menyelesaikan pembuatan mading ini.
Special Section: Games
Games tersebut merupakan media edukasi bertema lingkungan berjudul "Eco-crossword Challenge", yang dibuat oleh Tim Power Pop Girls dari SMA NEGERI 10 SAMARINDA. Secara keseluruhan, games ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan melalui permainan edukatif yang menyenangkan, serta mengajak generasi muda berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.