Kenapa Mahasiswa Lebih Sering Lupa Makan daripada Lupa Deadline?

Intinya sih...
Tekanan akademik lebih menyita perhatian daripada rasa laparMahasiswa terjebak dalam tekanan akademik yang besar, membuat rasa lapar tidak dianggap prioritas dan tertutup oleh beban pikiran.
Rasa takut akan kegagalan lebih kuat daripada rasa laparKetakutan akan nilai jelek menciptakan urgensi besar, membuat makan jadi terlupakan demi menghindari kegagalan.
Budaya produktif berlebihan, membuat makan terasa tidak pentingGaya hidup produktif berlebihan membuat mahasiswa menunda kebutuhan tubuh demi mengejar pencapaian, merusak keseimbangan tubuh dan pikiran.
Mahasiswa sering dikenal sebagai makhluk paling fleksibel sekaligus paling sibuk di kampus. Di balik jadwal padat, tugas numpuk, dan rapat organisasi, ada satu fenomena menarik yang sering terjadi yaitu lupa makan. Aneh tapi nyata, banyak mahasiswa yang bisa tahan lapar berjam-jam, tapi justru ingat betul kapan deadline tugas harus dikumpul. Kalau soal tugas, ingatan bisa sangat tajam, tapi urusan perut kadang justru dikesampingkan.
Fenomena ini bukan sekadar soal manajemen waktu, tapi menyentuh aspek psikologis, sosial, bahkan biologis. Saat masuk dunia perkuliahan, prioritas hidup berubah secara drastis. Mahasiswa yang dulunya teratur soal makan, jadi lebih mengutamakan tugas atau kegiatan kampus. Apa saja alasan yang bikin mahasiswa lebih sering lupa makan dibanding lupa deadline? Berikut beberapa penjelasan yang bisa membuka mata.