Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pernikahan adat Batak dari penyanyi Anggi Marito (instagram.com/anggimarito)

Marga merupakan salah satu identitas utama suku Batak. Sistem ini memiliki nilai penting dalam budaya Batak dan sering kali menjadi identitas kultural yang kuat bagi individu Batak. Masyarakat Batak, termasuk yang menganut agama Islam, tetap mempertahankan sistem marga sebagai bagian dari identitas budaya.

Meskipun marga tidak secara langsung berkaitan dengan agama, beberapa marga Batak umumnya terdapat di antara mereka yang memeluk agama Islam. Berikut marga Batak Islam yang umum ditemui di antara masyarakat Batak yang beragama Islam.

1. Batak Mandailing

ilustrasi pakaian adat Mandailling (instagram.com/svarna_byikatindonesia)

Suku Batak Mandailing adalah salah satu sub-etnis dari suku Batak yang tinggal di wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara, Indonesia. Memiliki asal usul yang terkait dengan kedatangan dari Kerajaan Pagaruyung di Minangkabau pada abad ke-13, kultural suku ini dipengaruhi oleh budaya Islam dan mayoritas penduduk Mandailing adalah penganut Agama Islam.

Penyebaran agama Islam ini bermula ketika orang-orang Minangkabau datang ke Mandailing Natal, Padang Lawas, dan Tapanuli Utara. Mereka kemudian menyebarkan agama Islam melalui perdagangan dan pernikahan.

Namun, seperti halnya dengan masyarakat Batak lainnya, terdapat pula penganut agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik, di antara suku Batak Mandailing. Selain itu, Batak Mandailing juga dikenal dengan marga-marga terkenal dalam masyarakat, seperti Lubis, Nasution, Lintang, Pulungan, Parinduri, dan Rangkutan.

2. Batak Sibolga

ilustrasi pernikahan adat Batak dari aktris Jessica Mila (instagram.com/jscmila)

Batak Sibolga atau yang dikenal sebagai Batak Pasisi mendiami wilayah Tapanuli Tengah, khususnya di pegunungan Kota Sibolga, Adiankoting. Meskipun dekat dengan suku Batak lainnya seperti Toba, Silindung, dan Humbang, komunitas di Sibolga, terutama yang tinggal di pesisir, memiliki campuran budaya Minangkabau, Aceh, dan Melayu.

Mereka yang bermigrasi dari wilayah Toba ke pesisir sekitar Sibolga untuk memperdagangkan hasil pertanian dan laut menjadi cikal bakal masuknya Islam di sana. Beberapa marga yang terkenal di Sibolga meliputi Pohan, Siregar, Sitompul, Tanjung, dan Pasaribu. 

3. Batak Angkola

ilustrasi pernikahan adat Batak dari penyanyi Anggi Marito (instagram.com/anggimarito)

Batak Angkola berasal dari wilayah Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan sebagian Mandailing Natal. Meskipun Batak Angkola memiliki hubungan keluarga dengan suku Batak Toba dan Batak Mandailing, keberadaan mereka tercermin dalam budaya dan bahasa yang hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.

Sebagian besar dari Batak Angkola, sekitar 90 persen, menganut agama Islam. Di antara nama-nama marga Batak Angkola yang sering terdengar adalah Siregar, Harahap, Batubara, Munthe, Daulay, Hasibuan, Pane, dan Rambe.

Selain kesetiaan mereka terhadap Islam, masyarakat Batak Angkola juga menggunakan bahasa yang serupa dengan suku Batak Toba dan Mandailing. Perbedaannya dapat lebih terlihat dalam cara mereka mengucapkan kata-kata dan aksen saat berbicara dengan orang lain.

Itulah beberapa kelompok suku Batak Islam di Indonesia. Meskipun mayoritas keseluruhan mungkin menganut agama Kristen, adanya Marga Batak yang cukup didominasi Islam justru menampilkan keragaman dan kekayaan budaya di Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team