7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orang

Jangan emosi, lihat dulu apa yang diperebutkan

Belajar tentang arti peribahasa selalu menarik karena penggunaan kata-katanya yang unik. Maknanya sering kali mengajarkan tentang watak manusia dan nasihat untuk menjalani kehidupan. Nah, kali ini kamu bisa menambah wawasan mengenai peribahasa dengan kata 'buluh'.

Buluh sendiri berarti bambu. Setidaknya ada tujuh peribahasa yang menggunakan kata ini dan bisa diambil hikmahnya. Yuk, disimak dan ikuti arti peribahasa yang baik serta tinggalkan, jika maknanya negatif.

1. Bagai dekan di bawah pangkal buluh

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi berbisik (pexels.com/Felicity Tai)

Peribahasa ini menggambarkan orang yang mampu menyimpan rahasia, baik rahasianya sendiri maupun rahasia orang lain yang dipercayakan padanya. Secara umum, bisa menjaga rahasia memang sifat yang utama. Akan tetapi, perlu juga kamu mengkritisi terkait isi rahasia tersebut.

Sebab bila semua rahasia disimpan rapat-rapat, boleh jadi itu justru berakibat buruk. Misalnya, rahasia bahwa seseorang telah melakukan kejahatan dan kamu menjadi saksi kunci. Untuk kasus seperti ini, kamu wajib membeberkannya pada pihak yang berwajib agar pelaku ditangkap dan kejahatan serupa tak terjadi lagi.

Terlalu banyak merahasiakan bagian-bagian dari kehidupan sendiri juga akan meningkatkan kecemasan dan rasa stresmu. Kamu terlalu ingin tidak terlihat oleh orang lain, tetapi berujung pada rendahnya kemampuanmu dalam berbagi unek-unek. Kalau kamu harus menyimpan rahasia, pastikan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

2. Berebut buluh tamiang hanyut, tangan luka buluh tamiang tak dapat

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi kena pukul (pexels.com/Julia Larson)

Ketika kamu memperebutkan sesuatu dengan orang lain, jangan sampai lepas kendali dan hanya memperturutkan emosi yang terus meninggi. Bisa-bisa kamu gak akan mendapatkan apa-apa seperti arti peribahasa ini. Padahal, baik dirimu maupun lawanmu sama-sama telah terluka atau menanggung kerugian yang tak sedikit.

Ukurlah nilai dari sesuatu yang diperebutkan dibandingkan dampak dari memperebutkannya dengan orang lain. Awalnya, sesuatu itu boleh jadi amat berharga. Namun setelah perebutan sengit yang menimbulkan banyak kerugian, nilai sesuatu yang diperebutkan menjadi mengecil.

Segera sudahi perebutan di antara kalian. Kalaupun kamu mendapatkannya, penderitaanmu tetap lebih besar. Atau, sesuatu yang dijadikan rebutan selamanya gak bisa dimiliki oleh kalian berdua meski hubunganmu dengannya telanjur rusak.

3. Berebut buluh, tamiang belah

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi berebut jaket (pexels.com/cottonbro studio)

Kali ini perebutannya memang tak sampai membuat kamu dan lawanmu babak belur atau rugi banyak. Hanya saja, sesuatu yang diperebutkan tidak berharga. Hal-hal remeh saja dijadikan tarik-menarik sampai kalian cekcok.

Padahal, kamu bisa membelinya sendiri atau mendapatkannya dengan cara lain. Berhati-hatilah dengan keinginan ego untuk selalu menang dari orang lain. Itu dapat membuatmu gak lagi berpikir jernih tentang nilai dari sesuatu yang diperebutkan dan hanya ingin mengalahkan lawanmu.

Baca Juga: 5 Peribahasa dengan Kata 'Kayu', Ajarkan Perbedaan

4. Melekatkan kersik ke buluh

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi lelah bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)
dm-player

Peribahasa ini bermakna dirimu melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia. Apa yang bisa membuat pekerjaan sesulit itu menjadi sia-sia? Bisa jadi karena sikapmu yang kurang berhati-hati saat menerima tawaran kerja sama.

Kamu terlampau antusias dan percaya saja pada orang yang mengajak bekerja sama. Dengan segera, dirimu mengerjakan bagian-bagian tugasmu yang gak mudah. Harapannya, tanggung jawabmu lekas ditunaikan, sehingga kamu pun cepat memperoleh hasilnya.

Sayangnya, ternyata orang itu tidak menunjukkan kesungguhan yang sama denganmu. Bahkan tawaran kerja samanya tak lebih dari aksi tipu-tipu. Meski kamu sudah bekerja keras, keringatmu tak terbayar sepeser pun.

5. Gelegar buluh

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi mengobrol (pexels.com/Sangeet Rao)

Gelegar buluh merujuk pada orang yang suka banyak cakap, tetapi tidak berisi. Ada dua tipe orang dengan sifat ini. Pertama, orang yang perkataannya melebihi kenyataannya.

Seperti ia mengaku sebagai orang sukses, tetapi ternyata malah masih menganggur. Tipe kedua ialah orang yang selalu mengkritik apa saja seakan-akan dirinya ahli di berbagai bidang. Padahal, dia juga gak mampu memberikan masukan yang jitu untuk menangani masalah.

Peribahasa ini mirip dengan tong kosong nyaring bunyinya. Maka kamu gak boleh begitu saja memercayai ucapan orang lain. Walau terdengar mengesankan, belum tentu isinya benar atau penting.

6. Menebas buluh serumpun

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi masalah keluarga (pexels.com/Monstera)

Menebas buluh serumpun bermakna merusak nama baik keluarga. Bukan cuma nama baik satu orang yang menjadi tercemar oleh perbuatannya, melainkan seluruh anggota keluarga. Misalnya, ketika seseorang melakukan perbuatan kriminal.

Walaupun ia telah mendapatkan sanksi hukum, keluarga besarnya pasti tetap terkena getahnya. Masyarakat di sekitar belum tentu mampu membedakan antara perbuatan individu dengan sifat baik saudara-saudaranya. Terkadang, keluarga sampai diusir dan dilarang tinggal lagi di lingkungan tersebut.

Ini sebabnya kamu wajib menjaga perilakumu jika dirimu benar-benar menyayangi keluarga. Perbuatanmu yang buruk juga bisa merugikan mereka. Jangan egois dengan hanya memikirkan kepentingan-kepentinganmu.

7. Pilih-pilih ruas, terkena buku buluh

7 Peribahasa Menarik dengan Kata 'Buluh', Gambarkan Karakter Orangilustrasi memilih pakaian (pexels.com/RDNE Stock project)

Cermat dalam memilih memang diperlukan untuk menghindari salah pilih. Namun, ingat bahwa menjadi terlalu pemilih pun dapat merugikan. Seperti arti peribahasa ini, bukannya kamu mendapatkan sesuatu yang terbaik, justru yang rendah kualitasnya.

Contoh simpel, saat kamu berjalan-jalan dari satu toko ke toko lain buat membeli pakaian. Dari lima toko yang ada, kamu sudah memasuki empat di antaranya dan selalu menemukan cela pada koleksi pakaiannya. Di toko kelima, dirimu merasa koleksinya lebih buruk lagi.

Kamu lantas teringat pada koleksi pakaian di toko pertama yang sepertinya masih lebih bagus dan murah. Akan tetapi karena dirimu telah kelelahan, akhirnya kamu menyerah dan berbelanja di toko kelima daripada gak membawa pulang apa pun. Dirimu mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sebenarnya tidak disukai.

Belajar peribahasa akan lebih bermanfaat jika kamu gak sekadar tahu artinya. Namun, dirimu juga mampu menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga lebih memahami pelajaran berharganya. Sampai bertemu di lain peribahasa.

Baca Juga: 11 Peribahasa dengan Kata 'Hujan' dan Maknanya

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya