5 Tips Membuat Siswa Tidak Gampang Bosan di Kelas, Guru Pasti Bisa!

Pembelajaran di kelas hendaknya dikemas dengan sederhana untuk memudahkan siswa  memahami materi. Pembelajaran berbasis HOTS (Higher Order Thingking Skills) bukan berarti pembelajaran yang diskenario secara rumit. Sebaliknya kegiatan pembelajaran dihadirkan untuk membuat siswa senang dalam berpikir kritis.

Pembelajaran sederhana, namun menyenangkan, akan menyimpan kesan mendalam di otak bawah sadar siswa kita. Misalnya, saat siswa akan mempelajari teori pernapasan, maka guru mengambil bahan-bahan sederhana seperti balon, sedotan untuk membuat tiruan alat pernapasan manusia. Dengan begitu siswa lebih tertarik belajar.

Guru yang hadir di kelas dengan menampilkan ciri energiknya akan mendapatkan  kesan dari siswanya. Jiwa energik yang terlihat memberikan pengaruh positif pada siswa di kelas.  Mereka lebih semangat untuk terlibat pada setiap aktivitas di dalam kelas. Mereka merasa nyaman dalam belajar tanpa ada paksaan.

Pada saat siswa sudah mulai bosan, sosok energik yang membangun semangat mereka sangat dibutuhkan. Gesture dari guru memengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Bukan berarti guru tidak boleh bersikap lembut, tapi jiwa semangat membara akan membuat siswa lebih cepat menerima pembelajaran yang diberikan.

Sebagai pendidik, penampilan sangatlah penting. Guru tidak dituntut untuk berdandan berlebihan, namun sosok pendidik yang menampilkan kepantasan dalam berpakaian, serasi serta enak dipandang mampu membuat siswa larut dalam suasana semangat.

Jika saat ini seorang pendidik belum tampil memesona, mulai sekarang mari mulai koreksi dan refleksi diri. Koreksi dan refleksi diri untuk membuat penampilan semakin pantas dan rapi, sehingga memesona di hadapan siswa. Siswa menjadi antusias dalam pembelajaran.

Ada kalanya muncul fenomena rasa takut yang dialami siswa dengan salah satu mata pelajaran. Mereka menjadi malas untuk mengikuti pembelajaran, bahkan menjadi takut untuk masuk sekolah. Sehingga, sudah sepantasnya guru dapat mengemas suatu mata pelajaran menjadi menarik. Guru harus kreatif dalam mentransfer ilmu yang dianggap  sulit menjadi mudah.

Guru harus mampu membuang kata-kata 'pelajaran sulit' menjadi mata pelajaran yang menyenangkan. Dapat dibayangkan jika atmosfer yang tercipta adalah kelas yang hidup dengan keaktifan dan semangat. Siswa merasa ingin terus belajar. Kemampuan mereka dapat membalikkan keadaan. Diawali dengan  tidak suka menjadi ketagihan dan terus ingin mencoba.

Ketika kreasi sudah disiapkan, usahakan ada unsur inovasi yang terus dikembangkan. Kreasi yang tercipta harus terus ada, namun harus mendapat sentuhan inovasi. Kreasi monoton tanpa inovasi akan membuat siswa bosan. Ditambah lagi kreasi lebih banyak bumbu ekspositorinya. Metode ekspositori tidak perlu diterapkan secara berlebihan. Metode ekspositori yang diberikan dengan porsi berlebihan akan menciptakan suasana yang membosankan bagi siswa.

Berikan kesempatan luas pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpendapat atau berbicara dalam  setiap aktivitas. Libatkan semua siswa dalam diskusi aktif. Biarkan mereka berbicara dengan gaya dan inovasi mereka saat presentasi. Sebagai pendidik kita memfasilitasi mereka untuk lebih baik dan berkembang. Bimbing mereka  dalam mengolah kalimat yang baik. Ciptakan situasi adu gagasan yang membangun dengan berkolaborasi  dalam kelompok.

Kelima tips tersebut dapat diterapkan oleh seorang guru di dalam kelas. Sehingga tidak ada lagi keluhan dari guru. Keluhan  karena siswanya sulit diatur akibat rasa bosan di dalam kelas. Demikian juga bagi siswa, tidak lagi mengeluh bosan. Mereka akan siap menerima materi di kelas dengan hati senang dan rasa nyaman.