Perayaan Kelulusan BEKAL Pemimpin 4.0, Generasi Baru Pengelola SDA!
- 57 pemimpin muda dari 25 provinsi lulus Program BEKAL Pemimpin 4.0 untuk pengelolaan SDA yang adil dan berkelanjutan.
- Peserta fokus pada praktik nyata, seperti kunjungan lapangan dan pembelajaran mandiri, serta merancang proyek prototipe untuk perubahan sistem.
- Program dirancang untuk mempersiapkan pemimpin yang mampu melihat masalah secara sistemik dan bekerja sama lintas sektor untuk menciptakan solusi.
United in Diversity (UID) merayakan kelulusan peserta Program Bersama Kelola Alam Adil Lestari (BEKAL) Pemimpin 4.0 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (25/4/2025). Acara ini menjadi tonggak penting bagi 57 pemimpin muda dari 25 provinsi yang telah menempuh proses pembelajaran intensif selama hampir enam bulan demi mendorong pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang lebih adil, berkelanjutan, dan berbasis kearifan lokal.
Tak hanya fokus pada teori, tapi program ini juga fokus pada praktik nyata. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, akademisi, hingga media yang bersama-sama membangun kesadaran sistemik terhadap pengelolaan SDA. Mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga turun langsung ke lapangan, menjalani proses sensing, dan menyusun solusi konkret dari persoalan riil di daerah masing-masing.
1. Pembelajaran mendalam dan proyek prototipe
Selama program, peserta menjalani lima tahapan lokakarya: Foundation, Sensing, Deep Dive, Prototyping, dan Final Workshop. Mereka juga terlibat dalam kunjungan lapangan dan pembelajaran mandiri untuk memperdalam pemahaman tentang tantangan nyata pengelolaan sumber daya alam di Indonesia.
Peserta kemudian merancang proyek prototipe berdasarkan isu yang mereka hadapi di wilayah masing-masing. Proyek ini mencakup berbagai topik, seperti pertanian berkelanjutan, pengelolaan hutan, ekowisata, ekonomi hijau, dan edukasi lingkungan. Prototipe tersebut menjadi bentuk awal perubahan sistem yang bisa diperluas melalui kerja kolaboratif.
"Kami tidak hanya mengajak peserta belajar, tapi juga bertindak. Prototipe adalah cara mereka menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil, lalu tumbuh bersama,” kata Yuli Usman, Direktur Program UID, dalam rilis yang diterima IDN Times.
2. Pemimpin muda untuk masa depan alam Indonesia
Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia penuh tantangan, mulai dari konflik kepentingan, kebijakan yang tumpang tindih, hingga persoalan keberlanjutan. Dibutuhkan pemimpin yang mampu melihat masalah secara sistemik dan bekerja sama lintas sektor untuk menciptakan solusi.
Program BEKAL Pemimpin dirancang untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin seperti itu. Sejak 2019, sudah ada empat angkatan dengan total 228 peserta dari berbagai sektor dan wilayah. Mereka menjadi bagian dari jaringan alumni yang terus bekerja untuk pengelolaan alam yang lebih adil dan berkelanjutan.
"Perubahan tidak bisa hanya mengandalkan regulasi. Kita butuh pemimpin yang punya hati, keberanian, dan kemampuan membangun kolaborasi,” kata Suyoto, Chancellor UID.
3. Peran UID dan harapan ke depan
UID atau United in Diversity adalah organisasi yang telah berdiri lebih dari 20 tahun, fokus pada membangun kolaborasi antara pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat sipil. Melalui pendekatan belajar yang reflektif dan kolaboratif, UID mendorong perubahan sistem di berbagai sektor, termasuk pengelolaan sumber daya alam.
Dalam acara kelulusan ini, UID berharap peserta BEKAL Pemimpin 4.0 dapat terus menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing. Mereka diharapkan mampu menjaga semangat kolaborasi dan keberpihakan terhadap lingkungan serta nilai-nilai lokal dalam setiap langkah mereka.
"Kita tidak sedang mencari pahlawan tunggal. Kita sedang membangun ekosistem perubahan yang dipimpin oleh banyak orang baik dari berbagai sektor,” ucap Tantowi Yahya, Presiden UID.
Program BEKAL Pemimpin 4.0 bukan hanya mencetak pemimpin, tetapi juga membangun jejaring kolaborasi untuk menjaga alam Indonesia. Para lulusan diharapkan terus bergerak, menginspirasi, dan menciptakan perubahan nyata di komunitas masing-masing. Dengan semangat bersama, perubahan menuju pengelolaan sumber daya alam yang adil dan lestari bisa tercapai.
