6 Perbedaan Sekolah Negeri dan Swasta, Pilih yang Mana?

- Sekolah negeri memungut biaya pendidikan lebih rendah atau bahkan gratis, sementara sekolah swasta memiliki biaya yang bervariasi tergantung fasilitas.
- Sekolah negeri menggunakan Kurikulum Nasional, sedangkan sekolah swasta lebih fleksibel dengan kurikulum agama, luar negeri, atau campuran.
- Jumlah murid per kelas di sekolah negeri lebih besar, sementara fasilitas fisik dan lingkungan pertemanan berbeda antara sekolah negeri dan swasta.
Sebentar lagi tahun ajaran baru akan dimulai. Orangtua mungkin sudah mulai melirik-lirik sekolah yang akan dimasuki anaknya. Berbagai pertimbangan harus dipikirkan, termasuk apakah akan masuk sekolah negeri atau swasta.
Lantas, adakah perbedaan sekolah negeri dan swasta? Ternyata keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk orangtua yang sedang menimbang-nimbang memilih sekolah negeri atau swasta, simak ulasan IDN Times berikut, yuk!
1. Biaya pendidikan

Perbedaan pertama sekolah negeri dan swasta adalah dari segi biaya. Sekolah negeri cenderung memungut biaya pendidikan yang lebih rendah daripada swasta. Bahkan di beberapa daerah, sekolah negeri tidak memungut biaya operasional alias gratis.
Dilansir laman resmi Sekertaris Kabinet Republik Indonesia, di banyak wilayah Indonesia sekolah negeri telah menggratiskan biaya pendidikan jenjang SD hingga SMA. Hal ini lantaran biaya operasional siswa telah tercukupi oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pusat maupun daerah.
Di sisi lain, biaya pendidikan di sekolah swasta lebih bervariasi, tergantung dari fasilitas dan layanan yang diberikan. Sekolah swasta dengan fasilitas yang sangat baik serta layanan lengkap tentunya membutuhkan biaya operasional yang tinggi, sehingga biaya pendidikannya akan lebih tinggi pula.
2. Kurikulum yang digunakan

Perbedaan sekolah negeri dan swasta selanjutnya terletak pada kurikulumnya. Sekolah negeri akan mengguanakan Kurikulum Nasional yang telah ditetapkan pemerintah. Sedangkan sekolah swasta lebih fleksibel.
Ada sekolah swasta berbasis agama yang menadukan Kurikulum Nasional dengan penambahan pelajaran agama. Selain itu, ada pula sekolah swasta yang mengadaptasi kurikulum luar negeri, seperti Cambridge atau International Baccalaureate (IB). Di sisi lain, ada juga sekolah swasta yang menerapkan kurikulum campuran.
Kurikulum adalah serangkaian penyusunan rencana yang memandu para guru dalam melakukan proses pembelajaran. Masing-masing kurikulum memiliki tujuan dan cara mendidik yang berbeda. Oleh sebab itu, orangtua harus paham tentang kurikulum yang akan digunakan sekolah sebelum memilihnya untuk anak.
3. Jumlah murid yang diajar guru per kelas

Jumlah murid yang diampu guru di sekolah negeri dan swasta juga berbeda. Sekolah negeri cenderung memiliki kelas gemuk. Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, jumlah maksimal siswa per kelas untuk SD negeri adalah 28 orang, SMP negeri 32 orang, dan SMA/SMK negeri 36 orang. Namun aturan ini masih boleh menyesuaikan keputusan masing-masing pemerintah daerah yang akan diumumkan di tahun ajaran baru.
Di sisi lain, sekolah swasta biasanya memiliki kelas dengan jumlah murid yang cenderung lebih sedikit. Tentunya hal ini tergantung dari kurikulum maupun jumlah guru yang tersedia.
4. Fasilitas sekolah

Sekolah negeri memiliki fasilitas yang hampir sama di setiap wilayah. Beberapa sekolah negeri mungkin memiliki fasilitas penunjang yang lebih baik seperti laboratorium, aula, maupun lapangan. Namun, kualitasnya tidak jauh berbeda.
Di sisi lain, fasilitas pendidikan di sekolah swasta lebih bervariasi, tergantung dari biaya pendidikan yang dibebankan kepada siswa. Ada sekolah yang fasilitasnya sama dengan sekolah negeri, namun ada pula yang memiliki fasilitas lengkap, seperti gedung sekolah bertingkat, lapangan untuk berbagai jenis olah raga, laboratorium yang lengkap, bahkan kolam renang.
Selain fasilitas fisik, di beberapa sekolah swasta juga memberikan fasilitas konseling maupun layanan psikologis. Namun, tentunya biaya yang dibebankan kepada murid juga semakin besar.
5. Lingkungan pertemanan

Sekolah negeri dan swasta juga memiliki lingkungan pertemanan yang berbeda. Komposisi siswa di sekolah negeri biasanya cenderung lebih heterogen. Hal ini disebabkan karena siswanya berasal dari berbagai kalangan.
Di sisi lain, sekokah swasta memiliki komposisi siswa yang lebih homogen. Hal ini disebabkab karena orangtua siswa cenderung menganut nilai yang hampir sama. Misalnya, sekolah swasta berbasis agama siswanya akan terdiri dari 1 jenis agama saja.
6. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah tidak jarang berpengaruh terhadap sekolah, misalnya soal pergantian kurikulum yang digunakan. Sekolah negeri akan terdampak langsung oleh setiap pergantian kebijakan pemerintah. Di sisi lain, sekolah swasta biasanya lebih bisa mengatur kebijakannya sendiri.
Itulah perbedaan sekolah negeri dan swasta yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan sekolah. Tentunya, orangtua dan anak harus sama-sama bijak dalam memperhitungkan semua kemungkinan. Semoga sukses dengan pilihan sekolahmu!