Perkuat Kolaborasi Internasional, UMN Gandeng University of Debrecen
- UMN dan University of Debrecen gandeng kolaborasi global
- Sesi sharing membahas pentingnya kolaborasi riset lintas negara
- Kolaborasi membuka peluang riset, pertukaran dosen, dan mahasiswa
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jaringan kolaborasi global dengan menggandeng University of Debrecen, Hungaria. Sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati, UMN bersama University of Debrecen dan LLDikti Wilayah III menggelar program sharing session dan kolaborasi riset. Kegiatan ini sekaligus mempererat hubungan antara kedua institusi dan membuka ruang kerja sama lebih luas antarperguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri.
Mengangkat tema 'Strengthening Research Capacity through International Collaboration', sesi ini menghadirkan dua perwakilan dari University of Debrecen, yakni Dr. habil. Adrián Szilárd Nagy dan Dr. habil. Beata Bittner. Tidak hanya membahas potensi riset bersama, kegiatan ini juga menjadi ajang pertukaran wawasan akademik antara para dosen dan institusi, serta mendorong mahasiswa untuk aktif mengambil bagian dalam jejaring pendidikan internasional.
1. Menjalin kolaborasi global: upaya meningkatkan kapasitas riset melalui kemitraan internasional
Sesi berbagi kali ini, menghadirkan dua pembicara dari University of Debrecen, yaitu Dr. habil. Adrián Szilárd Nagy (Kepala Fakultas Ekonomi dan Bisnis) serta Dr. habil. Beata Bittner (Associate Professor). Mereka memaparkan materi bertajuk “Strengthening Research Capacity through International Collaboration: University of Debrecen and Indonesian HEIs in Jakarta Region” yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dalam peningkatan kapasitas riset. Acara ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T., yang menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Internasionalisasi UMN.
"Saya sangat senang bisa menyambut University of Debrecen bersama mitra perguruan tinggi UMN. Kegiatan ini tidak hanya sebagai implementasi kolaborasi yang berkelanjutan, tapi sebagai milestone kolaborasi antara UMN dan University of Debrecen. Kami sendiri banyak terinspirasi dan belajar dari University of Debrecen mulai dari kualitas edukasi, riset, pembelajaran dan hal-hal penting lainnya," ucap Friska.
Prof. Dr. Friska Natalia menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara UMN dan University of Debrecen, sekaligus membawa dampak positif bagi pendidikan tinggi di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya membuka peluang kolaborasi yang lebih luas ke depannya. Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari LLDIKTI Wilayah III yang diwakili oleh Kepala LLDIKTI Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan. Dalam sambutannya, Henri mengapresiasi terciptanya kerja sama internasional ini dan melihatnya sebagai peluang strategis bagi perguruan tinggi Indonesia untuk menjalin kemitraan global yang lebih luas.
2. Kolaborasi sebagai kunci transformasi perguruan tinggi di era global
Henri menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi sebagai fondasi utama dalam pengembangan institusi pendidikan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Menurutnya, kerja sama lintas negara seperti yang dilakukan UMN dan University of Debrecen, mampu meningkatkan daya saing serta pengakuan global. Ia menyebut bahwa kegiatan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan momen strategis untuk memulai program-program inovatif.
"Kolaborasi antara perguruan tinggi itu penting, perguruan tinggi tidak akan bisa berkembang tanpa adanya kolaborasi. Tidak hanya dalam negeri, tapi juga kolaborasi dengan perguruan tinggi luar negeri. Dengan itu, kita bisa meningkatkan daya saing dan rekognisi secara global. Kegiatan kali ini juga bukan hanya visitasi biasa, tapi juga peluang untuk perguruan tinggi menginisiasikan hal-hal dan program baru," ucap Henri.
Ia juga melihat potensi besar dari kerja sama ini, seperti riset bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga kolaborasi akademik lainnya yang dapat memberi manfaat langsung bagi sivitas akademika. Henri berharap kemitraan ini menjadi awal dari perjalanan panjang yang saling menguatkan, terlebih di era digital yang sudah tidak lagi dibatasi oleh jarak geografis.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi berbagi dari Dr. habil. Adrián Szilárd Nagy dan Dr. habil. Beata Bittner. Mereka memperkenalkan profil University of Debrecen serta menjelaskan berbagai peluang kerja sama yang dapat dijajaki bersama UMN dan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
3. Buka peluang riset dan pertukaran, University of Debrecen ingin lebih banyak mahasiswa Indonesia
Dr. habil. Adrián Szilárd Nagy, Head Faculty of Economics and Business University of Debrecen, memperkenalkan universitasnya yang telah berdiri sejak 1912 dan kini memiliki lebih dari 32.000 mahasiswa. Ada 7.600 mahasiswa internasional dari berbagai negara, termasuk 29 orang dari Indonesia. Ia berharap jumlah mahasiswa Indonesia akan terus bertambah, baik melalui program pertukaran pelajar maupun studi penuh waktu. Adrián juga menegaskan bahwa kolaborasi dengan perguruan tinggi Indonesia sangat terbuka, mulai dari riset bersama, proyek akademik, hingga inovasi kolaboratif yang berdampak positif bagi institusi, dosen, dan mahasiswa.
"Dari Indonesia sendiri, terdapat 29 mahasiswa. Harapan saya, nantinya akan lebih banyak mahasiswa, baik pertukaran pelajar atau melanjutkan studinya di University of Debrecen," ucap Dr. habil. Adrián.
Dr. habil. Beata Bittner, Associate Professor University of Debrecen, turut menambahkan bahwa kualitas pendidikan merupakan prioritas utama universitas, termasuk dalam hal pengembangan dosen dan mahasiswa. Ia menjelaskan berbagai bidang riset yang terbuka untuk kolaborasi, seperti corporate economics, media economics, sustainable business, dan sustainable technology, yang tidak terbatas pada bidang ekonomi saja. Beata juga menekankan pentingnya kolaborasi riset internasional, khususnya untuk topik-topik seperti tren bisnis Asia-Eropa dan mengajak dosen maupun mahasiswa Indonesia untuk tidak ragu membuka peluang kerja sama riset yang bisa dimulai dalam waktu dekat.
"Kami membuka riset untuk lingkup lainnya jika saat ini juga ada dosen yang sedang melakukan riset membutuhkan data atau riset meliputi trend business Asia-Eropa. Kami terbuka untuk melakukan kolaborasi riset internasional, tidak perlu ragu untuk berkolaborasi karena kami juga senang untuk berkolaborasi bersama dan kolaborasi riset merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan dalam waktu dekat," lanjut Beata.