Kamu mungkin berminat di program studi tertentu, sayangnya capaian nilai yang tertera di laporan hasil belajarmu agaknya kurang mendukung untuk merealisasikan minat utamamu tersebut. Atau mungkin kamu ternyata jauh lebih berbakat di bidang lain dan bakat itu belum sepenuhnya dikembangkan olehmu selama ini.
Misalnya, kamu begitu berminat ke bidang Biologi terutama ketika mempelajari materi tentang hewan sehingga kamu agaknya berkeinginan memilih program studi Pendidikan Dokter Hewan atau Biologi. Sayangnya, nilai-nilaimu kalah saing dengan temanmu yang juga mengambil program studi dan universitas yang sama. Dan jikapun mengambil universitas berbeda, level kompetitifnya tampaknya terlalu sengit untuk capaian akademikmu selama ini.
Oleh sebab itu, tak ada salahnya mencoba melihat peluang lain. Misalnya, kamu berbakat atau memiliki hobi di bidang seni atau olahraga ataupun gemar berdebat dalam suatu jejak pendapat, maka selayaknya kamu juga turut mempertimbangkan program studi terkait ini. Bukan tak mungkin bahwa pekerjaanmu kelak ternyata adalah hobi yang kamu tekuni.
Nah, tak ada salahnya pula kamu mempertimbangkan soal bakat dan capaian nilai ini dalam memilih pilihan program studi nanti. Coba buat daftar program studi yang menjadi minat utama dan daftar program studi yang sekiranya disokong dengan cukup apik dengan bakat dan nilaimu. Kemudian, bandingkan untuk kelebihan dan kekurangannya.
Ingatlah, wajar jika kelak ego akan turut berperan cukup dominan saat memilih antara terus mengedepankan minat dengan mengabaikan bakat serta capaian nilai dengan bidang yang ternyata lebih 'aman' untukmu. Dan bukan berarti hal itu tidak membuatmu berminat sama sekali.
Lapangkan hati, jernihkan pikiran, lalu putuskanlah pilihanmu.