Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret gerbang masuk Pondok Pesantren Lirboyo (commons.wikimedia.org/Fiqih.ald)
potret gerbang masuk Pondok Pesantren Lirboyo (commons.wikimedia.org/Fiqih.ald)

Intinya sih...

  • Ponpes Lirboyo Kediri didirikan pada tahun 1910 oleh KH. Abdul Karim.

  • Santri Lirboyo ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang dan Resolusi Jihad di Surabaya.

  • Jumlah santri di Ponpes Lirboyo saat ini mencapai lebih dari 43.000 orang, berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan negara tetangga..

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri belakangan ini jadi sorotan publik setelah kemunculannya di program Xpose Uncensored Trans7. Beberapa pihak menganggap tayangan tersebut dianggap tidak menghargai ulama dan pihak pesantren Lirboyo. Kasus ini pun memicu diskusi panjang di media sosial, terutama soal peran media dalam menampilkan konten sensitif yang menyangkut tokoh agama.

Namun di balik polemik tersebut, sebenarnya bagaiman profil Ponpes Lirboyo Kediri yang dikenal punya sejarah panjang dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia? Yuk, kenali lebih dekat profil dan asal-usul Ponpes legendaris ini lewat ulasan berikut!

1. Profil Ponpes Lirboyo Kediri

Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. (Dok. Lirboyo.net)

Profil Ponpes Lirboyo Kediri memang gak lepas dari sejarahnya yang panjang. Dilansir lirboyo.net, Pondok Pesantren Lirboyo Kediri didirikan pada tahun 1910 Masehi oleh KH. Abdul Karim, seorang ulama asal Magelang, Jawa Tengah. Sejak awal berdirinya, pesantren ini fokus pada pendidikan agama Islam dengan sistem pembelajaran salafiyyah, yaitu menekankan pada pendalaman kitab kuning, ilmu fiqih, tauhid, hingga tasawuf.

Setelah KH. Abdul Karim wafat, pengelolaan pesantren Lirboyo diteruskan oleh kedua menantunya, yaitu KH. Marzuqi Dahlan dan KH. Mahrus Aly. Keduanya dikenal sebagai visioner dalam mengembangkan sistem pendidikan di pesantren ini.

Saat ini, Ponpes Lirboyo sudah memiliki 17 unit pesantren di bawah naungannya. Beberapa diantaranya, yaitu HM Mahrusiyyah, Salafy Terpadu Ar-Risalah, Darussalam, Darussa’adah, Al-Baqoroh, HM Lirboyo, HM Antara, dan Haji Ya’qub. Memasuki generasi ketiga, pesantren ini terus mengalami perkembangan, baik dari sisi pendidikan maupun sarana dan prasarana.

2. Sejarah Ponpes Lirboyo Kediri

potret santri Ponpes Lirboyo (dok. National Geographic Indonesia)

Mengutip laman NU Online, sejarah Ponpes Lirboyo Kediri juga tak lepas dari perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Saat kabar kemerdekaan disampaikan oleh Mayor Mahfud, kepada KH. Mahrus Aly, para santri langsung menggelar pertemuan di Masjid Pondok Lirboyo.

Pertemuan itu menghasilkan keputusan penting, yaitu melakukan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang. Sekitar 440 santri ikut dalam penyergapan malam hari di Markas Kompitai Dai Nippon yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pesantren. Aksi tersebut dipimpin oleh KH. Mahrus Aly, Abdul Rakhim Pratalikrama, dan Mayor Mahfud. Bangunan markas Jepang tersebut kini menjadi Markas Brigif 16 Kodam V Brawijaya.

Gak berhenti disitu, perjuangan santri Lirboyo juga bisa dilihat dalam Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy’ari pada Oktober 1945. Dipimpin langsung oleh KH. Mahrus Aly, mereka berangkat ke Surabaya untuk ikut mempertahankan kemerdekaan.

Dengan perlengkapan sederhana, para santri berhasil merebut sembilan senjata dari pasukan lawan tanpa kehilangan satu pun anggota. Peristiwa heroik ini menjadi bagian penting dalam sejarah pertempuran 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

3. Jumlah santri di Ponpes Lirboyo Kediri

Ilustrasi santri (unsplash.com/Photo by Mufid Majnun)

Melansir NU Online Jatim, jumlah santri di Ponpes Lirboyo Kediri saat ini mencapai lebih dari 43.000 santri. Menariknya soal profil Ponpes Lirboyo Kediri, para santri tak hanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dengan jumlah santri sebanyak itu, gak salah jika Lirboyo masuk dalam daftar pesantren terbesar di Indonesia.
 

4. Ponpes Lirboyo Kediri dan tayangan Trans7

Ramai Seruan Boikot Trans7 di Media Sosial (Foto:Istimewa)

Nama Ponpes Lirboyo Kediri belakangan menjadi sorotan publik setelah muncul dalam program Xpose Uncensored yang tayang di Trans7 pada 13 Oktober 2025 lalu. Tayangan tersebut menampilkan potongan video beberapa kiai dari Lirboyo dan pesantren lainnya dengan narasi yang dianggap merendahkan martabat lembaga pesantren.

Hal ini tentunya mendapat reaksi keras datang dari berbagai pihak, terutama dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur yang menilai tayangan itu provokatif dan tidak pantas disiarkan di media publik. Gerakan Pemuda Ansor mendesak Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

Gak lama setelah aksi boikot di media sosial, pihak Trans7 resmi menyampaikan permintaan maaf tertulis kepada keluarga besar Ponpes Lirboyo. Mereka mengakui adanya kelalaian dalam proses produksi dan menyatakan penyesalan atas dampak negatif yang muncul.

Selain itu, pihak KPI pun langsung menindaklanjuti kasus ini dengan menjatuhkan sanksi penghentian sementara terhadap program Xpose Uncensored, karena dianggap melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS).

Itu dia profil Ponpes Lirboyo Kediri dan sejarahnya yang menunjukkan perjalanan panjang pesantren ini. Ternyata di balik kiprahnya sebagai lembaga pendidikan Islam ternama, terdapat sejarah panjang yang ikut mewarnai perjuangan kemerdekaan Indonesia.

FAQ seputar Ponpes Lirboyo Kediri

  1. Siapa pendiri Ponpes Lirboyo Kediri?
    KH. Abdul Karim, ulama asal Magelang, Jawa Tengah.

  2. Kapan Ponpes Lirboyo didirikan?
    Pada tahun 1910 Masehi.

  3. Apa saja unit pendidikan di bawah Lirboyo?
    Beberapa di antaranya HM Mahrusiyyah, Ar-Risalah, Darussalam, Darussa’adah, Al-Baqoroh, HM Antara, dan Haji Ya’qub.

Editorial Team