Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
gambar monumen perjuangan TNI AU (commons.wikimedia.org/Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala)

Intinya sih...

  • Puisi Pahlawan Tak Dikenal mengajak bangsa Indonesia untuk menghargai jasa pahlawannya. Banyak muncul dalam pembelajaran di sekolah.
  • Puisi ini bercerita tentang sosok pahlawan tanpa nama yang gugur dalam usaha memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
  • Puisi ini ditulis oleh penyair Toto Sudarto pada tahun 1955, yang lahir di Cirebon pada 12 Oktober 1929 dan meninggal di tahun 2007.

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi berarti ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Salah satu puisi yang kerap dijadikan sarana pembelajaran bagi siswa sekolah adalah puisi Pahlawan Tak Dikenal karya Toto Sudarto Bachtiar atau biasa dikenal dengan Toto Sudarto. Puisi ini bercerita tentang jasa para pahlawan yang gugur membela bangsa Indonesia.

Mereka tidak menyerah hingga titik darah penghabisan meskipun namanya tidak tercatat dalam sejarah. Yuk, kita lihat isi puisi Pahlawan Tak Dikenal beserta makna dan sejarahnya berikut.

1. Isi puisi Pahlawan Tak Dikenal

gambar Tugu Pahlawan (commons.wikimedia.org/sbamueller)

Puisi Pahlawan Tak Dikenal mengajak bangsa Indonesia untuk menghargai jasa pahlawannya. Puisi ini banyak muncul dalam pembelajaran di sekolah. Berikut ini isi puisi Pahlawan Tak Dikenal:

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah lubang peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang

Kedua lengannya memeluk senapan

Dia tidak tahu untuk siapa dia datang

Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

Wajah sunyi setengah tengadah

Menangkap sepi padang senja

Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu

Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujanpun mulai turun

Orang-orang ingin kembali memandangnya

Sambil merangkai karangan bunga

Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.

2. Makna puisi Pahlawan Tak Dikenal

gambar taman makam pahlawan Kusumanegara (commons.wikimedia.org/Crisco 1492)

Puisi Pahlawan Tak Dikenal bercerita tentang sosok pahlawan tanpa nama yang gugur dalam usaha memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Puisi ini tidak secara spesifik menyebutkan siapa pahlawan yang dimaksudkan.

Ketika peperangan pecah, banyak pemuda Indonesia yang gugur di medan perang. Para pemuda ini bahkan tidak sempat dicatat oleh sejarah.

Beberapa dari mereka dimakamkan di taman makam pahlawan tanpa nama. Beberapa yang lain mungkin gugur tanpa diketahui keberadaannya. Meskipun demikian, jasa mereka sama besarnya dengan para pahlawan yang tercatat sebagai pahlawan nasional.

Penyair Toto Sudarto mencoba mengajak masyarakat untuk tidak melupakan sejarah. Harapannya, semangat juang para pahlawan di masa lalu masih membara di hati setiap warga Indonesia. Semangat itu selayaknya dijadikan modal untuk mengharumkan nama bangsa di bidangnya masing-masing.

3. Sejarah penulis puisi Pahlawan Tak Dikenal

gambar taman makam pahlawan Giri Tunggal (commons.wikimedia.org/Crisco 1492)

Puisi Pahlawan Tak Dikenal ditulis oleh penyair Toto Sudarto pada tahun 1955. Toto Sudarto merupakan salah satu sastrawan yang berpengaruh di Indonesia dan masuk dalam angkatan limapuluhan atau biasa disebut generasi kisah seperti dilansir Ensiklopedia Sastra Indonesia.

Toto Sudarto sendiri lahir di Cirebon pada 12 Oktober 1929. Sajaknya yang pertama dikenal adalah Ibu Kota Senja.

Selain puisi, Toto Sudarto juga lihai menterjemahkan karya berbahasa Inggris dan Belanda. Beberapa karya terjemahannya antara lain drama Pelacur (Jean Paul Sartre, 1954), novel Bayangan Memudar (Breton de Njis, 1975), novel Penghabisan (Ernest Hemingway,1976) dan drama Sanyasi (Rabindranath Tagore, 1979).

Toto Sudarto meninggal di tahun 2007 dalam usia 77 tahun. Beliau meninggalkan seorang istri, seorang putri dan beberapa cucu.

Itulah isi puisi Pahlawan Tak Dikenal beserta maknanya. Puisi tersebut mengingatkan kita pada jasa para pahlawan, ya. Semoga puisi di atas juga menginspirasi kamu untuk terus melangkah dalam perjuanganmu menghrumkan nama Indonesia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team