Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Buku untuk Healing Emosi, Hati Jadi Tenang

ilustrasi rekomendasi buku untuk healing emosi
ilustrasi rekomendasi buku untuk healing emosi (pexels.com/Los Muertos Crew)
Intinya sih...
  • Filosofi Teras: Buku pengembangan diri dengan tema Stoisisme, mengajarkan pemahaman bahwa kebahagiaan tidak bergantung pada faktor eksternal. Gaya penulisan santai dan ilustrasi jenaka.
  • I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki: Memoar self-healing yang jujur tentang distimia, memvalidasi perasaan sendiri. Alur unik dalam bentuk transkrip dialog antara penulis dan dokter.
  • Love for Imperfect Things: Buku tentang self-love dan spiritualitas, mengajarkan untuk berdamai dengan kekurangan diri. Gaya penulisan puitis dengan esai-esai pendek dan kutipan bijak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu belakangan ini merasa lelah secara mental, mudah cemas, atau merasa hampa tanpa alasan yang jelas? Di tengah hiruk-pikuk dunia yang menuntut untuk selalu produktif, wajar sekali jika hatimu membutuhkan istirahat sejenak untuk memulihkan energi yang hilang. Salah satu cara terampuh dan terjangkau untuk merawat kesehatan mental adalah dengan membaca rekomendasi buku untuk healing emosi yang tepat dan sesuai dengan kondisimu saat ini.

Membaca buku bukan sekadar menambah wawasan, tetapi juga bisa menjadi terapi jiwa yang menenangkan. Saat kamu membaca lembar demi lembar tulisan yang berhubungan dengan perasaanmu, kamu akan sadar bahwa kamu gak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Oleh karena itu, simak ulasan beberapa buku pilihan yang bisa menjadi teman duduk paling setia untuk menemani proses penyembuhan luka batinmu.


1. Filosofi Teras

ilustrasi buku Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
ilustrasi buku Filosofi Teras oleh Henry Manampiring (goodreads.com/Henry Manampiring)

Buku pertama yang sangat layak kamu baca adalah karya fenomenal dari penulis lokal yang membawa ajaran filsafat kuno ke kehidupan modern. Alasan utama buku ini dipilih karena isinya sangat relevan untuk kamu yang sering merasa cemas memikirkan masa depan atau terlalu peduli pada omongan orang lain. Mengusung tema filsafat Stoisisme (Stoa), buku bergenre pengembangan diri ini membuat pembacanya bisa membedakan hal-hal yang bisa dikendalikan dan mana yang gak bisa dikendalikan sama sekali.

Nilai terbesar yang akan kamu peroleh adalah ketenangan batin yang muncul dari pemahaman bahwa kebahagiaan gak bergantung pada faktor eksternal. Gaya penulisannya sangat santai, menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan, bahkan disertai ilustrasi jenaka yang membuatmu terasa lebih mudah membaca sedikit ilmu filsafat. 

Ditulis oleh Henry Manampiring dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2019 (edisi pertama 2018), buku ini telah menjadi pegangan ribuan orang di Indonesia untuk membangun mental yang lebih tangguh seperti benteng, nih.


2. I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki

ilustrasi ! Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki by Baek Se-hee
ilustrasi ! Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki by Baek Se-hee (goodreads.com/Baek Se-hee)

Jika kamu pernah merasa sedih berkepanjangan tetapi di sisi lain masih bisa tertawa saat melihat hal lucu, buku ini adalah cerminan jiwamu. Buku ini dipilih karena keberaniannya mengangkat isu distimia atau depresi ringan yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang namun sangat menggerogoti kebahagiaan. Temanya berfokus pada catatan pengobatan sang penulis dengan psikiaternya, menjadikannya sebuah memoar self-healing yang sangat jujur, rapuh, namun menghangatkan hati di saat yang bersamaan.

Lewat buku ini, kamu akan belajar untuk memvalidasi perasaanmu sendiri, bahwa gak apa-apa untuk gak merasa baik-baik saja dan itu adalah hal yang manusiawi. Alurnya unik karena disusun dalam bentuk transkrip dialog antara penulis dan dokter, diselingi esai reflektif yang membuatmu seolah sedang menguping sesi konseling yang mendalam. Ditulis oleh mendiang Baek Se-hee, seorang penulis asal Korea Selatan, dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Penerbit Haru pada tahun 2019, buku ini sukses menjadi fenomena global yang menyentuh hati jutaan pembaca, lho.


3. Love for Imperfect Things: How to Accept Yourself in a World Striving for Perfection

ilustrasi Rate this book Love for Imperfect Things: How to Accept Yourself in a World Striving for Perfection
ilustrasi Rate this book Love for Imperfect Things: How to Accept Yourself in a World Striving for Perfection (goodreads.com/Haemin Sunim , Deborah Smith (Translator) , Lisk Feng (Illustrator))

Terkadang, sumber stres terbesar berasal dari keinginan untuk menjadi sempurna di mata semua orang dan melupakan kebutuhan diri sendiri. Buku ini hadir sebagai peluk hangat bagi kamu yang sering lupa mencintai diri sendiri karena terlalu sibuk menyenangkan orang lain atau mengejar standar yang gak realistis. Dengan tema self-love dan spiritualitas, buku ini mengajarkan orang untuk berdamai dengan kekurangan diri dan melihat keindahan dalam hal-hal yang gak sempurna di sekitar. 

Gaya penulisan buku sangat puitis, terdiri dari esai-esai pendek dan kutipan bijak yang didukung oleh ilustrasi visual yang memanjakan mata, sehingga sangat cocok dibaca perlahan saat kamu butuh ketenangan instan. Ditulis oleh Haemin Sunim, seorang guru Zen huta di Korea, buku terjemahan ini diterbitkan di Indonesia oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) pada tahun 2020.


4. Berani Tidak Disukai

ilustrasi Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi dan  Fumitake Koga
ilustrasi Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga (goodreads.com/Ichiro Kishimi , Fumitake Koga , Agnes Cynthia (Translator))

Rekomendasi selanjutnya adalah buku yang mungkin akan menamparmu dengan realita, terutama jika kamu adalah seorang people pleaser. Buku ini dipilih karena menawarkan perspektif psikologi Adlerian yang sangat berbeda dari pandangan umum tentang trauma dan hubungan antarmanusia. Temanya berpusat pada konsep bahwa kebahagiaan adalah pilihan dan manusia memiliki kebebasan mutlak untuk mengubah hidup tanpa terbelenggu masa lalu yang menyakitkan.

Kamu akan memperoleh wawasan berharga tentang keberanian untuk menjadi diri sendiri, termasuk keberanian untuk gak disukai oleh orang lain demi kebahagiaan sejati. Alur bukunya sangat menarik karena disajikan dalam bentuk percakapan intens antara seorang pemuda yang skeptis dan seorang filsuf bijak, mirip dengan gaya dialog Socrates yang memancing pikiran kritis. Karya kolaborasi Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2019 dan telah menjadi best-seller internasional, lho.


5. Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah

ilustrasi buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah oleh Alfial Ghazi
ilustrasi buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah oleh Alfial Ghazi (goodreads.com/alfialghazi)

Bagi kamu yang sedang berada di titik terendah dan merasa ingin menyerah pada keadaan, buku karya penulis lokal, Alfian Danier ini bisa menjadi teman curhat yang paling mengerti. Buku ini dipilih karena pendekatannya yang sangat personal dan menyentuh sisi spiritual tanpa terasa menggurui pembacanya yang sedang terluka. 

Mengambil tema motivasi Islami dan pengembangan diri, buku ini mengajak kamu untuk kembali menemukan harapan dan menyadari bahwa setiap ujian pasti memiliki jalan keluar yang indah pada waktunya. Buku ini menguatkan keyakinan bahwa kamu gak berjalan sendirian karena Tuhan selalu ada untuk mendengar keluh kesahmu yang tak terucap. Gaya penulisannya sangat reflektif, menggunakan bahasa yang emosional dan dekat dengan keseharian, membuatmu merasa seakan sedang dinasihati oleh sahabat yang sangat peduli. Diterbitkan oleh Sahima pada tahun 2020, buku ini menjadi oase bagi banyak pembaca Indonesia yang sedang mencari kembali semangat hidupnya.

Menyembuhkan luka emosi memang bukan proses yang instan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran dan teman yang tepat. Melalui buku-buku di atas, kamu bisa mulai merurai benang kusut di kepalamu dan menemukan kembali kedamaian yang sempat hilang. Semoga daftar rekomendasi buku untuk healing emosi ini bisa menjadi langkah awalmu menuju jiwa yang lebih sehat, tenang, dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Kebutuhan Dapur Umum, Yuk Bantu Sediakan buat Jaga Stok Makanan

02 Des 2025, 15:53 WIBLife