5 Cara Mengatasi Tantangan Kuliah di Luar Negeri, Gak Mudah tapi Bisa 

Persiapkan diri sebaik mungkin saat masih di negara asal

Kuliah di luar negeri sering menjadi idaman banyak pelajar. Sekolah di universitas ternama dunia dan bertemu dengan individu dari berbagai negara tentu jadi pengalaman yang berharga. Namun, dibalik keindahan kuliah di luar negeri, terdapat tantangan yang mungkin sebelumnya gak dipikirkan oleh banyak orang. 

Melalui artikel ini, kamu akan diajak menyelami berbagai tantangan kuliah di luar negeri dan cara mengatasinya. Disimak, yuk!

Baca Juga: 5 Anak Seleb yang Kuliah di Luar Negeri 2023, Ada yang Lanjut S2

1. Culture shock dan keharusan beradaptasi dengan kebudayaan baru dengan cepat

5 Cara Mengatasi Tantangan Kuliah di Luar Negeri, Gak Mudah tapi Bisa ilustrasi bicara dengan masyarakat setempat (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Salah satu tantangan yang paling dirasakan ketika kuliah di luar negeri adalah culture shock. Perubahan drastis dalam norma, cara hidup, dan budaya bisa membuat mahasiswa merasa kehilangan bahkan terisolasi. Perbedaan dalam sistem sosial, nilai-nilai, serta bahasa bisa menciptakan kesenjangan yang signifikan jika gak cepat beradaptasi, lho. Bisa dibilang, kamu seperti seekor ikan asing yang bermain di kolam baru. 

Cara mengatasi:

Mulailah dari mempersiapkan mental bahkan sebelum berangkat. Membaca serta memahami budaya lokal sebanyak mungkin bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan, lho. Nah, ketika kamu sudah berada di negara tujuan, bergabunglah dengan kelompok mahasiswa atau organisasi-organisasi lokal yang bisa membuat kamu sebagai mahasiswa lebih terhubung dengan komunitas setempat. 

Jika masih belum nyaman untuk bergabung dalam grup yang besar, kamu bisa berbicara dengan orang lain yang mengalami hal serupa. Berbagai pengalaman dengan sesama mahasiswa internasional dapat memberikan dukungan emosional dan ide untuk mengatasi culture shock.

2. Kendala bahasa yang membuat kamu sulit berkomunikasi dengan masyarakat setempat

5 Cara Mengatasi Tantangan Kuliah di Luar Negeri, Gak Mudah tapi Bisa ilustrasi belajar bahasa Inggris (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Bahasa merupakan jembatan utama untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Kendala bahasa tentu menjadi hambatan yang signifikan, nih. Terlebih jika penuturan studi yang kamu ambil menggunakan bahasa asli negara tersebut. Tak sampai di situ, kesulitan bahasa juga dapat mempengaruhi kamu ketika berkomunikasi dengan warga setempat. 

Cara mengatasi:

Menguasai bahasa negara tujuan sebelum berangkat tentu bisa mengurangi ketidaknyamanan saat berkomunikasi. Jika merasa belum lancar, sebenarnya terdapat banyak institusi pendidikan yang menawarkan kelas bahasa bagi mahasiswa internasional. Biasanya universitas tempat kamu belajar menyediakan kelas bahasa ini, kok.  

Oya, kalau sudah cukup mental, berbicara dengan teman setempat atau warga asli tentu dapat meningkatkan percakapan sehari-hari, lho. Berani mencobanya?

3. Masalah finansial perlu diatasi dengan menyusun anggaran secara bijak

5 Cara Mengatasi Tantangan Kuliah di Luar Negeri, Gak Mudah tapi Bisa ilustrasi membuat anggaran (unsplash.com/Karolina Grabows)

Studi di luar negeri seringkali melibatkan biaya yang tinggi. Selain menggunakan uang pribadi, tak jarang beasiswa yang didapat pun gak bisa dipakai sesuka hati. Mulai dari biaya kuliah sampai biaya hidup sehari-hari, mahasiswa perlu mengelola keuangan dengan bijak agar masalah finansial gak mengganggu fokus akademi nantinya. 

Cara mengatasi:

Buat anggaran yang mencakup seluruh biaya yang mungkin muncul, termasuk biaya tak terduga. Jelajahi opsi beasiswa dan bantuan keuangan lain untuk meringankan beban biaya pendidikan. Kalau memang memungkinkan, beberapa negara memperbolehkan mahasiswa internasional untuk bekerja sambil belajar, kok. Cari pekerjaan sampingan yang sesuai dengan jadwal kulit tentu sangat membantu, kan?

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Homesick saat Kuliah di Luar Negeri 

4. Tekanan nilai pendidikan bisa diatasi dengan pemahaman sistem pendidikan di universitas tersebut

5 Cara Mengatasi Tantangan Kuliah di Luar Negeri, Gak Mudah tapi Bisa ilustrasi belajar di universitas (unsplash.com/Javier T)

Setiap negara dan universitas mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda. Perbedaan dalam metode pengajaran, tuntutan akademis, dan ekspektasi dosen bisa menciptakan tekanan ekstra pada mahasiswa internasional. Hal ini bisa terjadi karena abai terhadap aturan yang berlaku. 

Cara mengatasi:

Pelajari dengan cermat perihal tata tertib, ekspektasi, dan norma institusi tempat kamu belajar. Bergabung dalam kelompok belajar atau diskusi bisa membantu mahasiswa dalam memahami materi pelajaran dan berbagi pengalaman. Namun, jika tetap merasa kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan teman atau dosen, ya. 

5. Rindu itu berat jadi manfaatkan teknologi untuk tetap dekat dengan keluarga

5 Cara Mengatasi Tantangan Kuliah di Luar Negeri, Gak Mudah tapi Bisa multibriefs.com

Rindu akan keluarga, teman-teman, dan orang yang kamu sayangi adalah tantangan emosional yang umum dihadapi oleh mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri. Terlebih lagi jika mereka berada di negara yang budaya serta jaraknya sangat jauh. Kalau sudah begini, teknologi menjadi salah satu solusi yang tepat untuk selalu berdekatan dengan mereka. 

Cara mengatasi: 

Video call, pesan instan, atau panggilan telepon bisa membantu untuk menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-teman di negara asal. Selain itu, membangun hubungan baru dengan teman di universitas atau tetangga juga bisa mengurangi rasa kesepian dan rindu akan rumah, lho. 

Kuliah di luar negeri mungkin membawa banyak tantangan, namun juga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk pertumbuhan pribadi dan akademik. Dengan memahami beberapa tantangan kuliah di luar negeri, kamu jadi bisa lebih mempersiapkan mental sebelum berangkat ke negara tujuan. Jadi jangan takut menghadapi tantangan tersebut, ya. 

Baca Juga: 5 Kekurangan Kuliah di Luar Negeri, Pikirkan Matang-Matang!

Lathiva Photo Verified Writer Lathiva

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya