Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Lama yang Harus Ditinggalkan Sebelum Mulai Semester Baru

ilustrasi kesulitan mengerjakan tugas (pexels.com/Vlada Karpovich)
Intinya sih...
  • Menunda pekerjaan hingga deadline memicu stres dan ganggu proses belajar. Buat jadwal harian, prioritaskan tugas, dan gunakan teknik manajemen waktu.
  • Begadang tanpa tujuan jelas berdampak pada kualitas tidur dan performa belajar. Atur waktu tidur konsisten, batasi layar sebelum tidur, dan hindari begadang rutin.
  • Multitasking saat belajar memperlambat pemahaman materi. Gunakan teknik belajar fokus selama 25–45 menit tanpa gangguan, matikan notifikasi, dan hindari multitasking.

Semester baru sering kali menjadi momen yang pas untuk memulai dari awal dan membangun kebiasaan yang lebih baik. Tapi, tidak jarang semangat itu jadi sia-sia karena masih terbawa pola hidup yang kurang produktif dari semester sebelumnya.

Biar lebih siap menghadapi tantangan akademik ke depan, penting untuk refleksi dan mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang justru menghambat perkembangan diri. Pada ulasan ini, terdapat lima kebiasaan umum yang sebaiknya ditinggalkan agar semester baru bisa dijalani dengan lebih fokus, sehat, dan penuh energi positif.

1. Menunda pekerjaan hingga deadline

ilustrasi mengerjakan tugas (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menunda-nunda tugas hingga detik terakhir hanya akan memicu stres yang tidak perlu dan mengganggu proses belajar. Saat tugas dikerjakan terburu-buru, hasilnya pun sering kali jauh dari maksimal, dan waktu tidur ikut terpotong.

Mulai biasakan untuk membuat jadwal harian dan prioritaskan tugas berdasarkan deadline. Gunakan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro atau to-do list agar lebih terarah. Jangan tunggu inspirasi datang, tapi mulai dulu, hasilnya bisa disempurnakan sambil jalan. Konsistensi jauh lebih penting dibanding kesempurnaan yang tertunda.

2. Begadang tanpa tujuan jelas

ilustrasi begadang (pexels.com/cottonbro studio)

Tidur larut malam hanya untuk scroll media sosial, binge-watching, atau main game tanpa arah bisa jadi jebakan kebiasaan yang sulit dihentikan. Padahal, kualitas tidur sangat memengaruhi performa belajar dan daya tahan tubuh.

Semester baru menuntut tubuh dan pikiran dalam kondisi prima. Coba atur waktu tidur secara konsisten dan batasi waktu layar satu jam sebelum tidur. Ganti rutinitas malam dengan aktivitas yang lebih tenang, seperti membaca atau journaling. Begadang sebaiknya disimpan untuk kondisi darurat, bukan rutinitas harian.

3. Multitasking berlebihan saat belajar

ilustrasi multitasking saat belajar (pexels.com/Vlada Karpovich)

Belajar sambil buka banyak tab, cek notifikasi, atau sambil nonton video hiburan kelihatannya efisien, tapi nyatanya bikin fokus jadi terpecah. Multitasking sering kali justru memperlambat proses pemahaman materi dan meningkatkan rasa lelah mental.

Gunakan teknik belajar seperti deep work atau fokus selama 25–45 menit tanpa gangguan. Matikan notifikasi dan siapkan lingkungan belajar yang minim distraksi. Daripada multitasking, lebih baik selesaikan satu tugas dengan penuh perhatian lalu lanjut ke tugas berikutnya. Kualitas lebih penting dibanding kuantitas waktu yang terbuang percuma.

4. Mengandalkan sistem kebut semalam

ilustrasi mengerjakan tugas (pexels.com/cottonbro studio)

Belajar sistem kebut semalam alias SKS memang terdengar heroik, tapi sebenarnya tidak efektif untuk pemahaman jangka panjang. Informasi yang dicerna dalam waktu singkat cenderung cepat dilupakan setelah ujian selesai.

Mulai terapkan kebiasaan belajar bertahap dengan review rutin setiap minggu. Gunakan metode active recall atau spaced repetition untuk memperkuat daya ingat. Jangan menunggu ujian datang baru mulai buka buku, karena ritme belajar yang konsisten jauh lebih menenangkan dan memudahkan.

5. Membandingkan diri secara berlebihan

ilustrasi bertanya (pexels.com/Ivan Samkov)

Sering merasa tertinggal saat melihat pencapaian teman di media sosial atau lingkungan kampus? Membandingkan diri secara terus-menerus hanya akan menurunkan motivasi dan membuatmu kehilangan arah.

Setiap orang punya jalur dan kecepatan masing-masing. Fokus pada progres pribadi dan rayakan pencapaian kecil yang diraih setiap hari. Mulailah dengan evaluasi tujuan secara realistis, bukan berdasarkan pencapaian orang lain. Kesehatan mental dan rasa percaya diri akan lebih terjaga jika lebih banyak bersyukur daripada membandingkan.

Semester baru bukan sekadar perubahan kalender akademik, tapi juga kesempatan untuk memperbaiki kebiasaan lama yang selama ini jadi penghambat. Lima kebiasaan tadi mungkin terasa sepele, tapi dampaknya sangat besar untuk produktivitas dan kesehatan mental.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us