Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera merah putih (unsplash.com/Mufid Majnun)
ilustrasi bendera merah putih (unsplash.com/Mufid Majnun)

Intinya sih...

  • Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap 20 Mei untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908.
  • Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode penting di paruh pertama abad ke-20, ditandai dengan berdirinya Budi Utomo dan ikrar Sumpah Pemuda.
  • Hari Kebangkitan Nasional termasuk dalam hari penting nasional, namun tidak ditetapkan sebagai hari libur.

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, yang dianggap sebagai tonggak awal kesadaran nasional bangsa Indonesia. Hari Kebangkitan Nasional adalah momen penting bagi bangsa Indonesia untuk merefleksikan semangat persatuan, perjuangan, dan kesadaran akan identitas nasional. 

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional menjadi pengingat bahwa kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari semangat kolektif masyarakatnya untuk bangkit, bersatu, dan bergerak menuju cita-cita bersama. Hari ini tidak hanya dimaknai sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai ajakan untuk terus menumbuhkan semangat kebangsaan di tengah tantangan zaman. Yuk, simak sejarah Hari Kebangkitan Nasional di bawah ini!

1. Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

ilustrasi perang (unsplash.com/Bimo Luki)

Dilansir laman Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20 di Indonesia, ketika rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai orang Indonesia. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Untuk mengejar keuntungan ekonomi dan menguasai administrasi wilayah, Belanda menerapkan sistem pemerintahan kolonial pada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki kesamaan identitas politik. Pada awal abad ke-20, ditetapkan batas-batas teritorial di Hindia Belanda yang menjadi cikal bakal Indonesia modern.

Pada paruh pertama abad ke-20, muncul sejumlah organisasi kepemimpinan yang baru. Melalui kebijakan Politik Etis, Belanda membantu menciptakan sekelompok orang Indonesia yang terpelajar. Perubahan yang mendalam pada orang-orang Indonesia ini sering disebut sebagai Kebangkitan Nasional Indonesia. Peristiwa ini dibarengi dengan peningkatan aktivitas politik hingga mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya sebenarnya merupakan hari lahirnya organisasi Boedi Utomo. Kebangkitan Nasional yang merupakan kebangkitan bangsa Indonesia yang mulai memiliki rasa kesadaran nasional ditandai dengan berdirinya Boedi Utomo tanggal 20 Mei 1908 dan lahirnya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

2. Apakah Hari Kebangkitan Nasional libur?

ilustrasi upacara (unsplash.com/Syahrul Alamsyah Wahid)

Menurut Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959, Hari Kebangkitan Nasional termasuk dalam hari penting nasional, namun tidak ditetapkan sebagai hari libur. Hal ini juga terlihat dari penetapan hari libur nasional dan cuti bersama 2025 oleh pemerintah RI.

Pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2025 tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional maupun cuti bersama. Artinya, tidak ada hari libur dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini.

3. Penetapan dan makna Hari Kebangkitan Nasional

ilustrasi upacara (unsplash.com/Mufid Majnun)

Dilansir Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, pada tahun 1948, Indonesia yang baru saja merdeka dihadapkan oleh banyak krisis. Belanda masih menganggap Indonesia merupakan wilayahnya dan tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Di lain sisi, muncul kelompok oposisi pemerintah yang dipimpin mantan perdana menteri Indonesia, Amir Sjarifuddin.

Soekarno merasa Indonesia akan dilanda perpecahan antargolongan dan ideologi. Oleh sebab itu, perlu simbol untuk dapat mempersatukan rakyat dan mencegah perpecahan. Berdasarkan usulan Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hadjar Dewantara, berdirinya Boedi Utomo ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional oleh Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan di Yogyakarta, bersamaan dengan peringatan 40 tahun berdirinya Boedi Utomo. Posisi ini lalu diperkuat oleh Presiden Soeharto lewat Keputusan Presiden No 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Hari Kebangkitan Nasional mengajak kita semua untuk terus menjaga semangat persatuan dan gotong royong dalam membangun bangsa. Di tengah perkembangan zaman yang semakin dinamis, nilai-nilai kebangkitan seperti kesadaran, perjuangan, dan solidaritas tetap relevan dan penting untuk dihayati. Mari jadikan momentum ini sebagai dorongan untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi demi Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team