Diksi Adalah: Pengertian dan Jenisnya

Digunakan untuk menambah daya tarik tulisan

Ketika hendak menulis, pemilihan kata sangatlah penting. Kita harus bisa menempatkan kata sesuai dengan konteks yang dituju. Pemilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberikan makna sesuai dengan maksud si penulis, biasa disebut dengan diksi.

Diksi dapat menentukan gaya bahasa dalam suatu tulisan. Pemilihan diksi yang unik dan sesuai dengan konteks, membuat tulisan kita lebih dilirik oleh khalayak pembaca. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan dan bahkan suasana.

Pengertian Diksi

Diksi Adalah: Pengertian dan Jenisnyailustrasi menulis (Pexels.com/Ivan Samkov)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dalam penggunaannya. Pemilihan diksi yang tepat, membuat tulisan lebih terlihat tujuannya dan memikat untuk dibaca.

Pemilihan diksi yang tidak sesuai dengan konteks dan berlebihan, dapat membuat pembaca sulit mengerti isi tulisan. Oleh karena itu, penting juga mengetahui target atau sasaran pembaca tulisan yang dibuat.

Kita tidak bisa memaksakan anak-anak untuk membaca tulisan yang terlalu ilmiah. Begitu juga, kita tidak bisa memaksakan tulisan yang simpel dan sederhana kepada para profesor.

Baca Juga: 8 Diksi Indonesia yang Terkesan Indah, Jarang Orang Tahu!

Jenis-Jenis Diksi

1. Diksi berdasarkan makna

Diksi Adalah: Pengertian dan JenisnyaIlustrasi menulis catatan pencapaian kerja (pexels.com/Startup Stock Photos)

Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam, yang meliputi makna konotatif dan makna denotatif. Menurut Chaer, diksi dibedakan berdasarkan pada makna konotatif dan denotatif sesuai ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata. Makna denotatif bersifat umum, sedangkan konotatif bersifat khusus.

a. Makna Denotatif

Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni.

b. Makna Konotatif

Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata, maupun kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa. Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat tertentu.

2. Diksi berdasarkan leksikal

Diksi Adalah: Pengertian dan Jenisnyailustrasi mencorat-coret buku (pexels.com/Karolina Grabowska)

Diksi berdasarkan leksikal dibedakan menjadi delapan macam. Berikut penjelasan dari macam-macam diksi berdasarkan leksikal.

dm-player

a. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata dengan lainnya. Penggunaan diksi sinonim bertujuan untuk membuat apa yang dituliskan menjadi lebih cocok, sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan oleh penulis.

b. Antonim

Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna berbeda atau berlawanan. Beberapa contoh dari antonim seperti tinggi – rendah, kecil – besar, naik – turun, sedih – senang, hemat – boros dan lain sebagainya.

c. Homonim

Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan yang sama dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda. Beberapa contoh homonim adalah seperti bulan yang memiliki dua makna, yaitu pertama satelit bumi dan kedua sebagai penunjuk waktu per 30/31 hari.

d. Homofon

Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan berbeda, namun pelafalannya sama. Contohnya seperti kata berdasarkan leksikal homofon bang dan bank. Keduanya memiliki perbedaan makna dan ejaan, akan tetapi pelafalan dari kedua kata tersebut terdengar mirip.

e. Homograf

Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti berbeda namun memiliki ejaan yang sama. Contoh dari homograf adalah apel. Dalam sebuah kalimat seperti, “Dia sedang melakukan apel pagi,” dan “Dia sedang memakan apel.”

Dua kalimat tersebut memiliki kata yang sama yaitu apel, namun maknanya berbeda. Pada kalimat pertama, kata apel bermakna upacara pagi, sedangkan pada kalimat kedua kata apel bermakna buah-buahan.

f. Polisemi

Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti. Contohnya adalah kata matahari. Matahari dapat memiliki matahari sebagai pusat tata surya atau matahari sebagai merek sebuah toko.

g. Hipernim

Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna dari kata lain. Contoh pemilihan kata atau diksi berdasarkan leksikal hipernim ialah sempurna yang memiliki makna bagus, luar biasa, baik, dan lainnya.

h. Hiponim

Hiponim adalah diksi yang dapat terwakilkan oleh kata hipernim. Contohnya pemilihan kata yang berdasarkan hiponim adalah pada kalimat berikut ini, “Di kebun binatang itu terdapat hewan mamalia air, seperti paus dan lumba-lumba.” Kata mamalia air adalah hipernim, sedangkan paus dan lumba-lumba adalah hiponim.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai diksi. Penggunaan diksi bertujuan untuk memperoleh keindahan agar dapat menambah daya ekspresivitas. 

Baca Juga: Diksi 'Tanpa Persetujuan Korban' di Permendikbud Sebaiknya Dihapus

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Bella Manoban
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya