Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Keutamaan Bulan Syaban, Berlimpah Ampunan dan Pahala

ilustrasi berdoa (Pexels.com/Monstera)
ilustrasi berdoa (Pexels.com/Monstera)

Memasuki bulan Syaban, tepat satu bulan sebelum bulan Ramadan, umat muslim berlomba-lomba untuk melakukan amalan baik. Pasalnya, bulan Syaban adalah bulan bersejarah salah satunya sebagai peringatan peristiwa pemindahan kiblat umat muslim dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram.

Selain untuk membiasakan diri berbuat kebaikan, bulan Syaban juga memiliki banyak keutamaan. Hal ini dikisahkan oleh Aisyah RA dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Salamah. Apa saja keutamaan bulan Syaban? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Amalan baik diangkat kepada Allah SWT

ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)

Keutamaan bulan Syaban yang pertama adalah catatan segala amalan baik dan buruk diangkat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, inilah bulan yang pas untuk memperbanyak amal baik. Hal ini juga terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.

Rasulullah SAW bersabda bahwa “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; (ia bulan yang berada) di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (HR. Nasa'i No: 2317).”

2. Mengerjakan puasa sunah

ilustrasi berdoa (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi berdoa (pexels.com/RODNAE Productions)

Sepanjang bulan Syaban, Rasulullah SAW paling banyak mengerjakan puasa sunah dibandingkan bulan-bulan lainnya, tentu saja setelah bulan Ramadan. Rasulullah SAW hampir satu bulan penuh melaksanakan puasa pada bulan Syaban. Hal ini diriwayatkan dalam hadis oleh Abu Salamah.

Aisyah RA menceritakan kepadanya bahwa, “Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum (puasa) lebih banyak dalam sebulan selain pada bulan Syaban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Syaban seluruhnya,” (H.R. Bukhari No. 1834).”

Akan tetapi, beliau memberi jarak atau batas dua hari tepat sebelum menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh pada bulan Ramadan. Batas untuk puasa pada bulan Syaban yaitu sampai tanggal 27 atau 28 Syaban.

3. Memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW

selawat kepada Rasulullah SAW (unsplash.com/Rumman Amin)
selawat kepada Rasulullah SAW (unsplash.com/Rumman Amin)

Pada bulan Syaban, Allah SWT menurunkan perintah untuk berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini terdapat dalam Surat al-Azhab ayat 56 yang berbunyi,

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, selawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab ayat 56)

Selain itu, keutamaan bulan Syaban juga dikisahkan dalam kitab berjudul al-Gunyah, Jilid 3 Halaman 342 oleh Syeikh Abdul Qadir al-Jailani yang mengungkapkan bahwa bulan Syaban merupakan bulan bersalawat kepada Nabi pilihan.

4. Mempersiapkan bulan Ramadan

ilustrasi salat (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi salat (pexels.com/Michael Burrows)

Bulan Syaban merupakan momen yang tepat untuk mempersiapkan dan menyambut bulan Ramadan. Dalam bulan ini, para umat muslim mulai membiasakan diri untuk menunaikan berbagai amalan saleh agar terbiasa ketika menghadapi bulan Ramadan.

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Abu Bakar Al-Balkhi. Beliau menyatakan bahwa “Rajab merupakan bulan menanam, Syaban merupakan bulan menyirami tanaman, dan Ramadan merupakan bulan memanen hasil tanaman tersebut."

5. Bulan yang sering terlewatkan

ilustrasi berdoa (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi berdoa (pexels.com/RODNAE Productions)

Lantaran berada di antara bulan Rajab dan Ramadan, bulan Syaban sering dilupakan. Padahal, bulan ini merupakan bulan yang memiliki banyak keberkahan untuk berbuat amal saleh.

Hal ini juga dikisahkan dalam hadis oleh Abu Daud dan Nasai. Rasulullah SAW bersabda bahwa, “Bulan Syaban adalah bulan yang (kemuliaannya) dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan,” (HR. Abu Dawud dan An-Nasai).

6. Bulan terakhir untuk qada puasa Ramadan tahun lalu

ilustrasi puasa (pexels.com/Naim Benjelloun)
ilustrasi puasa (pexels.com/Naim Benjelloun)

Bulan Syaban menjadi bulan terakhir untuk mengganti utang puasa Ramadan tahun lalu. Qada atau mengganti utang puasa merupakan hal yang wajib dan batasnya hanya sampai bulan Syaban.

Hal ini juga diceritakan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu salamah bin Abdurrahman. Aisyah RA berkata, “Sesungguhnya aku berkewajiban melakukan puasa Ramadan dan aku tidak mampu melakukannya hingga datang Syaban,” (HR. Abu Daud No. 2047).

Dalam Islam, mengganti utang puasa Ramadan tahun lalu merupakan hal yang wajib. Apabila tidak dilakukan tanpa uzur syar’i, maka akan mendapatkan dosa besar.

7. Dikabulkan semua doa umat muslim

ilustrasi laki-laki berdoa (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi laki-laki berdoa (pexels.com/Thirdman)

Keutamaan bulan Syaban selanjutnya yakni dikabulkannya segala doa dan permohonan. Pada malam spesial ini, Allah SWT akan memudahkan semua urusan umatnya bila para umat memperbanyak doa. Hal ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu majah.

Hadis tersebut berbunyi “Jika datang malam pertengahan bulan Syaban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berkata, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia. Adakah demikian dan demikian?’ (Allah mengatakan hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah: 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman: 3/378).

8. Bulan penuh ampunan dosa

ilustrasi berdoa (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi berdoa (pexels.com/Anna Tarazevich)

Keutamaan bulan Syaban lainnya terdapat pada malam Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang istimewa karena umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah agar mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT serta dibukakan pintu kesempatan untuk umat muslim mendapatkan pengampunan.

Hal ini dikisahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibu Majah, yaitu “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan,” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani; dinilai sahih oleh Al-Albani).

9. Bulan berlimpah pahala

ilustrasi reseller (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi reseller (freepik.com/tirachardz)

Ketika melakukan amal saleh dan berbuat kebaikan kepada sesama, maka Allah menjanjikan pahala yang berlimpah. Allah SWT menjanjikan ampunan yang seluas-luasnya dan pahala yang berlimpah bagi umat muslim yang mengamalkan amalan baik.

Hal ini juga terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah RA, yaitu “Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. Karena curiga, maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak.

Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?”

Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?”

Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.”

Beliau bersabda: “Ini adalah malam nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu Syaban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka,” (HR Al-Baihaqi).

Demikian penjelasan mengenai keutamaan bulan Syaban. Jangan lupa untuk mengamalkan amalan baik dan menebarkan kebaikan kepada sesama agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bella Manoban
Septi Riyani Maulida
3+
Bella Manoban
EditorBella Manoban
Follow Us