Majas Personifikasi: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Contohnya

Benda mati menjadi "hidup" dengan majas ini

Lengkungan sabit seolah tersenyum padaku, bersama angin yang dingin mendekapku, mengusir gundah jauh-jauh.

Dalam karya fiksi puisi, kerap kali benda mati digambarkan berperilaku layaknya manusia. Seperti pada tulisan di atas, pastinya angin tidak dapat mendekap seseorang di kehidupan nyata.

Gaya bahasa seperti itu dikenal sebagai majas personifikasi. Apakah itu? Daripada penasaran, yuk, langsung simak pengertian, ciri-ciri, dan contoh majas yang satu ini!

1. Apa itu majas personifikasi?

Majas Personifikasi: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Contohnyailustrasi kamus (Pexels.com/Pixabay)

Tahukah kamu? Kata "personifikasi" berasal dari bahasa Yunani, yakni prosopopoeia yang artinya 'memanusiakan'. Dalam hal ini, secara sederhana, majas personifikasi merupakan gaya bahasa yang memanusiakan sesuatu. Apa yang dimanusiakan? Benda mati.

Hal ini seperti yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Personifikasi diartikan sebagai pengumpamaan benda mati sebagai orang atau manusia. Maksudnya, dalam majas personifikasi, benda mati digambarkan seolah-olah memiliki perilaku atau sifat seperti manusia.

Supaya lebih jelas, berikut beberapa pengertian majas personifikasi:

  • Gorys Keraf: majas personifikasi adalah bahasa kiasan yang digunakan dalam menggambarkan benda mati atau tak bernyawa, atau makhluk selain dari manusia, seolah mempunyai sifat serta karakteristik seperti manusia.
  • Pitwanto: majas personifikasi adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memanusiakan atau seolah-olah membuat hidup benda mati.
  • Zherry Putria Yanti: majas personifikasi adalah gaya bahasa atau majas yang membandingkan benda tak bernyawa dengan sifat menyerupai manusia.
  • Pitaloka dan Sundari: majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan sebuah benda mati seolah-olah seperti manusia.

2. Berfungsi untuk membuat suasana dalam cerita lebih terasa

Majas Personifikasi: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Contohnyailustrasi membaca buku (pexels.com/Uriel Mont)

Majas personifikasi merupakan salah satu gaya bahasa yang cukup sering dipakai dalam karya sastra, baik puisi maupun prosa. Penggunaannya diminati lantaran mampu menghanyutkan pembaca sewaktu membaca.

dm-player

Namun, bukan itu saja kegunaannya. Majas personifikasi juga berfungsi untuk

  • memantik imajinasi pembaca terkait benda yang disebutkan dalam sastra;
  • membantu menggambarkan situasi atau suasana yang sedang terjadi secara lebih rinci;
  • membuat suasana dalam cerita lebih dapat dipahami dan dirasakan pembaca;
  • membuat kalimat terkesan lebih estetis dan tidak kaku; serta
  • memperkuat keterhubungan antara manusia dengan benda tak hidup di sekitarnya.

Baca Juga: Majas Hiperbola: jadi Bagian Bahasa Anak Masa Kini, Terlalu Lebay?

3. Ciri-ciri majas personifikasi

Majas Personifikasi: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Contohnyailustrasi membaca buku (Pexels.com/RF._.studio)

Sebagai salah jenis majas perbandingan, kalimat bermajas personifikasi menunjukkan ciri khas tersendiri, nih. Lantas, apa ciri-cirinya? Berikut di antaranya:

  • Diksi yang dipakai menggambarkan sifat atau perilaku manusia.
  • Adanya perbandingan antara  benda mati dengan makhluk hidup.
  • Melibatkan pancaindera.
  • Terdapat kata kiasan.
  • Terdapat penggambaran situasi yang bersifat kahayalan atau imajinatif.

4. Contoh-contoh majas personifikasi

Majas Personifikasi: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Contohnyailustrasi buku cerita (Unsplash.com/Annie Spratt)

Yang seperti apa, sih, kalimat bermajas personifikasi itu? Biar makin paham, yuk, intip sejumlah contoh majas personifikasi berikut:

  • "Angin bisikkan kata cinta tentang kita."
  • "Perlahan-lahan, air menyelimuti tubuhku."
  • "Malam pun datang seraya membujuk sendu 'tuk temaniku semalaman."
  • "Teriknya matahari seolah menusuk kulitku."
  • "Kuharap malam bercerita tentang tangisku bersama sepi."
  • "Sudah kucoba berkali-kali, tapi bayangmu masih berdiri, enggan 'tuk pergi."
  • "Lembayung senja menjadi saksi akan lucunya diri ini."
  • "Apakah semesta marah padaku, lantas ia hunjam aku dengan masygul?"
  • "Lautan sanggup menarik mereka yang berdiri kokoh di tanah dan yang terbang tinggi di angkasa."
  • "Pepohonan kelapa berayun-ayun di tepi pantai."
  • "Aku masih menunggu angin 'tuk sampaikan renjanamu."
  • "Kedipan bintang di langit membawaku ke udara."
  • "Hujan yang turun seolah menangis bersama kesedihanmu."
  • "Terlihat di depan mata, gumpalan kabut amarah yang siap menelanku."
  • "Di sudut kamar, kegelapan menemaniku 'tuk melupakanmu."

Itulah tadi pengertian hingga contoh majas personifikasi. Apakah kamu bisa membuat kalimat dengan majas ini? Coba tulis di kolom komentar, ya!

Baca Juga: Majas Metafora, Gaya Bahasa Millenial yang Berjiwa Melankolis?

Topik:

  • Bella Manoban
  • Pinka Wima
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya