Manfaat Diciptakan Semut menurut Islam, Berperan bagi Ekosistem!

Ada juga hikmah yang bisa dipetik dari perilaku semut

Ada gula, ada semut.

Semut merupakan salah satu jenis serangga yang paling umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Mereka hidup secara berkoloni dan sering kali terlihat dalam iring-iringan barisan panjang nan lurus.

Keberadaan mereka memang gak terlalu merugikan manusia, tapi pernahkah kamu berpikir, "Kenapa Allah menciptakan semut?" Kira-kira, apa manfaat diciptakan semut yang ukurannya begitu kecil? Buat yang pengin tahu, yuk, simak ulasan berikut!

1. Surah An-Naml dan semut

Manfaat Diciptakan Semut menurut Islam, Berperan bagi Ekosistem!ilustrasi semut (Unsplash/Mikhail Vasilyev)

Sebelum melihat manfaat penciptaannya, tahukah kamu kalau semut disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an? Dari 114 surah yang ada dalam Al-Qur'an, terdapat satu surah yang diberi nama "An-Naml". Dalam bahasa Arab, an-naml (النّمل) berarti 'semut'.

Surah An-Naml merupakan surah ke-27 Al-Qur'an yang terdiri atas 93 ayat. Dalam surah ini, terdapat kisah Nabi Sulaiman AS beserta tentaranya dengan sebuah koloni semut. Hal ini seperti yang tertuang dalam Surah An-Naml ayat 18 yang artinya,

"Hingga apabila mereka (Sulaiman dan tentaranya) sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.'" (QS. An-Naml, [27]:18).

Tentu, kamu tahu kalau Nabi Sulaiman diberi mukjizat oleh Allah sehingga ia mengerti bahasa para hewan dan dapat berkomunikasi dengan mereka. Mendengar seruan salah satu semut tersebut, Nabi Sulaiman tersebut dan tertawa. Dijelaskan di ayat selanjutnya:

"Maka, dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, 'Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.'" (QS. An-Naml, [27]:19).

Sebagai informasi, menurut tafsir Imam Qatadah, yang dimaksud "lembah semut" pada kutipan ayat ke-18 Surah An-Naml di atas merujuk pada Lembah Syam. 

2. Pelajaran yang dapat diambil dari penciptaan semut

Manfaat Diciptakan Semut menurut Islam, Berperan bagi Ekosistem!ilustrasi semut (Unsplash.com/MD_JERRY)

Manfaat diciptakan semut memang tak dijelaskan secara gamblang dalam Al-Qur'an. Namun, ayat ke-191 dalam Surah Ali 'Imran memberitahu bahwa tidak ada penciptaan Allah yang berakhir sia-sia.

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.'" (QS. Ali 'Imran, [3]:191).

Ini berarti, baik langit maupun bumi beserta isinya—dalam hal ini, meliputi semut, tidaklah diciptakan oleh Allah SWT melainkan memiliki suatu tujuan. Nah, tujuan tersebut bisa dalam bentuk hikmah bagi manusia untuk belajar.

Memangnya, ada pelajaran yang bisa diambil dari hewan sekecil semut? Tentu saja ada! Pasalnya, terdapat sejumlah perilaku semut yang patut dicontoh manusia, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Termasuk hewan pekerja keras dan berinisiatif tinggi

Semut bukanlah kaum rebahan. Setiap hari, serangga ini tampak selalu sibuk. Mereka berjalan ke sana-kemari untuk mengumpulkan persediaan makanan dan hal-hal lain guna mempertahankan sarang mereka.

Semut juga termasuk hewan yang berinisiatif tinggi. Sekalipun koloni dipimpin oleh seekor ratu, sang ratu semut sendiri hanya berperan sebagai penghasil telur. Yang membuat sarang hingga mengumpulkan makanan adalah para semut pekerja yang semuanya berkelamin betina. Mereka sudah langsung bergerak bahkan tanpa diperintahkan.

b. Bukan hewan yang mudah menyerah

Apakah kamu pernah iseng menghalangi rombongan semut? Kalau pernah, apa yang lantas mereka lakukan? Biasanya, kawanan tersebut akan berusaha untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka, entah itu mencari jalan alternatif atau malah menerobos rintangan di hadapan mata.

Mungkin, ini hanyalah bagian dari insting mereka saja. Namun, sikap pantang menyerah seperti itu juga perlu dicontoh oleh manusia. Walaupun ada hambatan menghadang, jangan sampai itu membuatmu mundur langkah!

c. Salah satu hewan yang paling terorganisir

Seperti yang disinggung di bagian sebelumnya, dalam sebuah koloni semut, terdapat ratu semut, semut pekerja, dan semut jantan. Ketiganya memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing.

Mereka pun tak luput dari memenuhi kewajiban tersebut. Nah, ini menjadi pelajaran bagi manusia supaya senantiasa amanah ketika diberi tugas dan gak makan gaji buta.

d. Memiliki rasa sosial dan solidaritas yang tinggi

dm-player

Meskipun terdapat sistem hierarki, kehidupan semut tetap berjalan dengan lancar dan damai. Imam Ghazali dalam Ar-Risalah al-Laduniyyah dan al-Hikmah fi Makhlkuqatillah, menyebutkan bahwa semut akan membantu teman yang kesusahan ketika membawa sesuatu.

Mereka bahkan kerap mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama. Sebagai contoh, dilansir Western Exterminator Company, kawanan semut akan berkumpul dan membentuk rakit supaya koloni bertahan dari banjir. Bahkan, mereka rela mengorbankan tubuh mereka sendiri ketika membangun jembatan maupun terowongan.

Gak cuma itu, A.N.T. Pest Control melansir bahwa semut akan menguburkan teman mereka yang mati. Hal ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi asam oleat dari jasad semut yang mati terhadap koloni dan ratu semut.

e. Serangga yang memiliki pikiran cemerlang

Mungkin, kamu tahunya gurita adalah hewan yang cerdas, tapi semut juga gak kalah cemerlang, lho! Selain membuat rakit dari tubuh mereka sewaktu banjir, Western Exterminator Company juga memberitakan bahwa serangga ini membangun ruang bawah tanah sebagai tempat beristirahat serta tempat penyimpanan makanan dan telur.

Di samping itu, kawanan semut biasanya sengaja membangun sarang di tempat yang lebih rendah daripada tanah. Hal ini supaya naungan mereka terhindar dari ancaman banjir.

f. Semut adalah hewan yang senantiasa bertasbih kepada Allah SWT

Sebenarnya, bukan hanya semut, hewan-hewan lain juga selalu bertasbih kepada Allah SWT. Hal ini tertera dalam Surah Al-Isra ayat 44 yang artinya,

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Isra, [17]:44).

Berdasarkan ayat di atas, segala sesuatu yang Allah ciptakan selalu bertasbih. Hanya saja, manusia tidak dapat memahami tasbih yang mereka ucapkan. Nah, serangga sekecil semut saja selalu bertasbih. Kamu yang bertubuh besar jangan mau kalah sama mereka, ya!

Baca Juga: Memahami Ukhuwah dalam Islam: Pengertian, Jenis, dan Nilai-Nilainya

3. Manfaat diciptakan semut bagi ekosistem

Manfaat Diciptakan Semut menurut Islam, Berperan bagi Ekosistem!ilustrasi semut (Unsplash.com/Salmen Bejaoui)

Selain mengambil pelajaran dari karakternya, kamu juga bisa melihat manfaat diciptakan semut dari perannya dalam ekosistem. Menurut laman Harvard Forest dan Hearts Pest Management Inc., hewan yang termasuk famili Formicidae ini, ternyata mengemban sejumlah peranan penting bagi ekosistem, yaitu

  • membantu aerasi tanah sehingga memungkinkan oksigen dan air mencapai akar tanaman;
  • meningkatkan sirkulasi dan infiltrasi udara di tanah lewat terowongan yang mereka bangun;
  • membantu menumbuhkan tanaman baru dari biji-bijian yang mereka angkut;
  • membantu proses penyerbukan bunga; dan
  • menjadi agen alami pengendali rayap dan hama tanaman lainnya.

Bukan cuma itu, semut juga termasuk dekomposer atau pengurai. Ridwan Abdullah Sani dalam Alquran dan Sains mengemukakan bahwa semut membantu membersihkan lingkungan dengan memakan sisa makanan maupun bangkai.

4. Hukum membunuh semut dalam Islam

Manfaat Diciptakan Semut menurut Islam, Berperan bagi Ekosistem!ilustrasi semut (Pixabay.com/6248913)

Dalam Islam, semut dianggap sebagai salah satu hewan yang mulia. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW melarang membunuh semut dan beberapa binatang lainnya.

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang membunuh empat hewan: semut, lebah, burung Hudhud, dan burung Shurad." (HR. Abu Daud, no. 5267; Ibnu Majah, no. 3224; Ahmad 1:332. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).

Akan tetapi, laman NU Online menerangkan bahwa keharaman membunuh semut pada hadis di atas tidak berlaku pada semua jenis semut, melainkan hanya untuk semut-semut besar dan panjang. Dalam hal ini, apabila semut jenis lain melukai dan menyerang manusia, maka tidak mengapa dibunuh.

Bahkan, sebuah penjelasan dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin menyebutkan bahwa semut yang dikenal sebagai dzuur dalam bahasa Arab, disunahkan untuk dibunuh. Namun, semut besar dan panjang juga menyakiti manusia, maka keharaman untuk membunuhnya hilang sehingga tidak mengapa dibunuh.

Meskipun begitu, laman NU Online mengingatkan agar cara membunuhnya adalah yang paling tidak menyiksa, semisal dengan menginjak atau memukulnya sekali. Adapun cara membunuh semut yang dilarang adalah dibakar. Cara tersebut dianggap menyakitkan.

Meskipun begitu, kalau masih bisa mengusir tanpa harus membunuh mereka, misalnya dengan kapur ajaib, maka ini lebih baik menurut laman Rumaysho.

Meskipun hanyalah serangga yang berukuran kecil, tetap ada manfaat diciptakan semut di alam dunia ini seperti yang telah dijelaskan di atas. Sebab, Allah SWT tidak menciptakan sesuatu tanpa memiliki hikmah. Wallahu a'lam bishawab.

Baca Juga: 6 Peran Nabi Muhammad dalam Kehidupan yang Wajib Jadi Panutan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Febriyanti Revitasari
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya