Mengenal Nama-Nama Interval Nada, Kualitas, dan Pencetusnya

Interval nada ternyata salah satu fondasi musik, lho

Ketika mempelajari musik, ada banyak yang akan kamu pelajari, salah satunya adalah tentang interval nada. Mempelajarinya cukup penting karena dapat membantumu menguasai hal lain, misalnya memahami scale.

Buat yang tertarik, kamu bisa mulai belajar dengan mengenal nama-nama interval nada terlebih dahulu, nih! Kira-kira, ada apa saja, ya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Apa itu interval nada?

Mengenal Nama-Nama Interval Nada, Kualitas, dan Pencetusnyailustrasi kertas musik (pixabay.com/Ri_Ya)

Secara sederhana, interval nada berarti jarak antar dua nada, baik itu jarak nada ke atas maupun nada ke bawah. Keberadaan interval sangatlah penting. Tanpanya, tidak akan ada yang namanya melodi, scale, ataupun akor. Oleh sebab itu, interval nada merupakan salah satu fondasi musik.

Sebagai dasar dari sebuah musik, interval nada disusun oleh dua komponen penting, yakni

  • semitone atau half step, merupakan nada yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nada sebelumnya. Dalam musik barat, semitone adalah interval yang paling kecil. Pada piano keyboard, kamu bisa memainkannya dari E ke F ataupun dari C ke C#.
  • tone atau whole step, merupakan jarak antara dua semitone. Hal ini karena, sesuai namanya, (semi berarti 'setengah'), semitone adalah setengah dari sebuah tone.

Perlu kamu ketahui, laman Hello Music Theory menyebutkan bahwa semakin besar interval antara dua nada, maka semakin besar perbedaan pitch (tinggi-rendah) keduanya. Sebaliknya, semakin kecil interval antara dua nada, maka semakin kecil pula pitch-nya.

Selain itu, interval antara dua nada punya nilai yang berbeda-beda, yaitu ada 1 dan setengah. Sebagai contoh, dalam tangga nada mayor, jarak tiap nadanya adalah 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1- 1/2. Lain halnya dengan tangga nada minor yang intervalnya adalah 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1/2 - 1 - 1.

2. Nama-nama interval nada

Mengenal Nama-Nama Interval Nada, Kualitas, dan Pencetusnyailustrasi kertas musik (unsplash.com/weston m)

Menurut laman piano music theory, terdapat dua jenis interval nada, yakni interval sederhana dan interval khusus.

Jenis yang pertama, juga disebut generic interval, merujuk pada jarak antara dua not yang diukur dalam sangkar nada. Dengan kata lain, interval sederhana dilihat dari sisi ukuran ataupun jaraknya.

Nah, seperti yang disinggung di bagian sebelumnya, interval nada memiliki nilai dan jarak yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut lantas membuat setiap interval mendapat julukan yang berbeda pula. Adapun nama-nama interval nada adalah:

1. Prime
Juga dikenal sebagai unison, prime adalah jarak antara nada satu (do) dengan nada yang sama pula. Kalau kamu memainkan dua alat musik yang berbeda sekaligus, maka kamu dapat mendengarkan nada prime yang terkesan kompak dan polos. Contohnya adalah dari nada C ke C.

2. Sekonde
Kalau sebelumnya adalah antara nada yang sama, sekonde sendiri merupakan jarak nada satu (do) ke nada dengan pitch satu tingkat lebih tinggi, yakni nada kedua (re). Interval nada yang satu ini terdengar seperti langkah kaki. Contohnya adalah dari nada C ke D. 

3. Terts
Jarak antara nada satu (do) ke nada ketiga (mi) kita kenal dengan sebutan terts. Interval nada ini ada dua jenis, yaitu terts besar (dari nada C ke E) yang terkesan ceria dan terts kecil (dari nada C ke Eb) yang cenderung sedih.

4. Kwart
Kwart adalah interval nada satu (do) dengan nada keempat (fa). Nadanya terdengar selaras, sama seperti ketika kamu bermain dari nada C ke F.

5. Kwint
Kwint juga terdengar selaras ketika dimainkan. Interval nada yang satu ini merujuk pada jarak nada satu (do) ke nada kelima (sol). Contohnya adalah dari nada C ke G.

6. Sekt
Interval antara nada satu (do) dengan nada keenam (la) disebut sekt. Mirip dengan terts, juga terdapat sekt besar (misalnya dari nada C ke A) yang memberi kesan gembira dan sekt kecil yang terdengar sedih.

7. Septime
Septime adalah jarak antara nada satu (do) dengan nada ketujuh (si). Nada septime kurang cocok untuk dinyanyikan karena bunyinya yang terdengar terlalu menegangkan. Contohnya adalah dari nada C ke B.

dm-player

8. Oktaf
Terakhir adalah oktaf atau "8ve" yang merupakan interval nada satu (do) ke nada kedelapan (do tinggi). Contohnya adalah dari nada C ke C'.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Tangga Nada Diatonis Minor?

3. Kualitas interval nada

Mengenal Nama-Nama Interval Nada, Kualitas, dan Pencetusnyailustrasi bermain piano (unsplash.com/Elijah M. Henderson)

Selain dari jarak atau ukuran, jenis interval nada ada juga yang dilihat dari kualitasnya. Ini kita kenal sebagai specific interval alias interval khusus.

Dilansir piano music theory, interval khusus didefinisikan sebagai jarak antara dua not musik yang perhitungannya berdasarkan half step pada piano keyboard. Dengan kata lain, setiap interval ditentukan oleh jumlah half step antara dua nada pada keyboard.

Nah, dari interval khusus, kita bisa mengetahui kualitas dari jarak antarnada. Berdasarkan laman Hello Music Theory, terdapat lima jenis kualitas interval nada, antara lain:

1. Perfect interval (murni)
Disebut perfect interval apabila nada atas dalam kunci mayor nada bawah dan nada bawah dalam kunci mayor nada atas. Yang tergolong jenis ini hanyalah prime, kwartet, kwint, dan oktaf.

2. Major interval (besar)
Suatu interval disebut mayor apabila nada atasnya dalam kunci mayor nada bawah. Yang bisa menjadi interval mayor adalah sekonde, terts, sekt, dan septime.

3. Minor interval (kecil)
Minor interval bisa terjadi jika jarak antarnada lebih kecil satu semitone daripada major interval atau ketika interval mayor diturunkan satu semitone. Sama seperti kualitas sebelumnya, hanya sekonde, terts, sekt, dan septime yang termasuk interval minor.

4. Augmented interval (ditambah)
Sebuah interval bisa menjadi kualitas ini ketika interval mayor dan murni dinaikkan satu semitone tanpa mengubah huruf nadanya. Sebagai contoh, C dinaikkan menjadi C#.

5. Diminished interval (dikurang)
Untuk berubah menjadi diminished interval, jarak antarnada yang bersifat minor dan perfect perlu kamu turunkan sebesar satu semitone. Misalnya, ketika D diturunkan menjadi Db.

Untuk lebih jelasnya, berikut daftar semitone beserta jenis kualitas dan contoh intervalnya:

  • 0 - unison - C–C
  • 1 - sekonde kecil - C–Db
  • 2 - sekonde besar - C–D
  • 3 - sekonde augmented - C-D#
  • 3 - terts kecil - C–Eb
  • 4 - terts besar - C–E
  • 4 - kwart diminished - C–Fb
  • 5 - kwart murni - C–F
  • 6 - kwart augmented - C–F#
  • 6 - kwint diminished - C–Gb
  • 7 - kwint murni - C–G
  • 8 - kwint augmented - C–G#
  • 8 - sekt kecil - C–Ab
  • 9 - sekt besar - C–A
  • 10 - septime kecil - C–Bb
  • 11 - septime besar - C–B
  • 12 - oktaf murni - C–C

4. Pencetus sistem interval dalam musik

Mengenal Nama-Nama Interval Nada, Kualitas, dan Pencetusnyailustrasi patung yang memegang lira (unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Siapa yang menyangka kalau interval nada dalam dunia musik ternyata dicetuskan oleh seorang filsuf dan matematikawan Yunani, Pythagoras? Laman liveaboutdotcom menyebutkan, ia melakukan percobaan dengan lira, alat musik dawai asal Yunani, yang dua senarnya memiliki panjang, ketebalan, dan tegangan yang sama.

Dari percobaan tersebut, Pythagoras mendapati kedua senar tersebut serempak dan terdengar enak (consonant) ketika dimainkan secara bersamaan. Namun, hal ini tidak berlaku jika panjang senarnya berbeda.

Sekalipun ketebalan dan tegangannya sama, senar dengan panjang berbeda yang dimainkan bersamaan akan menghasilkan nada berbeda yang bunyinya kurang enak (dissonant). Lewat percobaan itu pula, Pythagoras menemukan yang namanya interval murni (perfect interval) dan non-murni (major dan minor interval).

Selain nama-nama interval nada berdasarkan jarak, ternyata ada juga yang dibedakan menurut kualitasnya, seperti perfect, mayor, ataupun minor. Semoga informasi tadi menambah wawasanmu tentang musik, ya!

Penulis: Fria Sumitro

Baca Juga: Beda alat Musik Melodis, Ritmis, dan Harmonis, Menghasilkan Nada Indah

Topik:

  • Bella Manoban
  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya