Mobilitas Sosial: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Contohnya

Dapat terjadi pada individu, kelompok, atau negara

Apakah kamu masih ingat saat keadaan covid-19 melanda di berbagai negara di dunia? Pembatasan mobilitas sosial pun terjadi agar tidak menyebarkan virus semakin luas. Kegiatan yang biasanya dikerjakan di luar rumah harus berpindah hanya jadi di rumah saja hingga terciptalah work from home atau WFH. 

Namun, sudah pahamkah kamu mengenai makna mobilitas sosial yang sesungguhnya? Jika belum, berikut ini adalah informasi mengenai pengertian mobilitas sosial beserta faktor, dampak, hingga contohnya. Simak sampai habis ya!

1. Pengertian mobilitas sosial

Mobilitas Sosial: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Contohnyailustrasi bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Mobilitas sosial merupakan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat. Fenomena ini memiliki pengertian yang bermakna sebagai suatu perpindahan yang dapat menimbulkan perubahan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Secara umum, mobilitas sosial merupakan suatu perpindahan menuju ke hal yang lebih baik. 

Namun, tidak bisa dipungkiri jika mobilitas sosial bisa terjadi ke jenjang yang lebih rendah atau sederajat. Mudahnya, mobilitas sosial dapat dipahami sebagai gerak sosial yang didefinisikan tentang perpindahan orang atau kelompok dari strata sosial yang satu ke strata sosial yang lain. 

Baca Juga: 5 Prinsip Penting dalam Menjaga Hubungan Sosial, Tahu Batasan Diri

2. Faktor mobilitas sosial

Mobilitas Sosial: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Contohnyailustrasi bekerja (pexels.com/Helena Lopes)

Mobilitas sosial terjadi karena ada faktor-faktor yang mendorongnya. Lalu, apa saja faktor-faktor dari mobilitas sosial? Berikut beberapa faktor-faktor dari mobilitas sosial.

1. Faktor struktural

Faktor struktural pada mobilitas sosial berkaitan dengan seseorang dalam memperoleh sebuah kedudukan dengan mudah. Misalnya saja, di Indonesia mempunyai kesempatan untuk menduduki suatu jabatan salah satunya dipengaruhi oleh faktor struktural. 

2. Faktor individu

Berikutnya, mobilitas sosial terjadi karena adanya faktor individu. Dalam hal ini, faktor individu dapat dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Contohnya saja, pendidikan masih dianggap sebagai suatu hal yang memberi nilai lebih pada diri seseorang. 

3. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Di negara manapun, ekonomi merupakan suatu hal yang penting karena berpengaruh ke kehidupan masyarakat. Jika kondisi ekonomi baik, tentu membuat masyarakat dengan mudah memperoleh modal, pendidikan, dan kesempatan yang lebih baik. 

4. Faktor politik

Selanjutnya, ada faktor politik. Faktor politik dapat menjadi pendorong mobilitas sosial karena suatu dari politik dari suatu negara yang stabil atau tidak akan mempengaruhi kondisi keamanannya. Hal ini berkaitan dengan hubungan ketersediaan dan kemudahan dalam melakukan pekerjaan.

dm-player

5. Faktor kependudukan

Terakhir, faktor kependudukan juga mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Secara sifat, faktor kependudukan akan bertambah dari waktu ke waktu yang dapat membuat suatu lahan permukiman jadi sempit. Jika hal ini terjadi, tingkat kemiskinan pun akan semakin tinggi. 

3. Dampak mobilitas sosial

Mobilitas Sosial: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Contohnyailustrasi terjadinya konflik sosial (pexels.com/Yan Krukau)

Dari setiap fenomena yang terjadi di masyarakat seperti mobilitas sosial, tentu akan memberikan dampak. Berikut ini adalah beberapa dampak positif dan negatif terjadinya mobilitas sosial. 

Dampak positif

  • Suatu perubahan dapat menjadi positif karena adanya dukungan dari sumber daya manusia yang berkualitas, seperti memperbaiki kualitas pendidikan. 
  • Peningkatan integritas sosial seseorang atau suatu masyarakat

Dampak negatif

  • Timbulnya konflik-konflik sosial karena salah satu perjuangan seseorang atau kelompok untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi
  • Rentan mengalami gangguan psikologis. Hal ini bisa dilihat ketika seseorang kehilangan suatu jabatan yang dapat membuat seseorang tersebut stres berkepanjangan

4. Contoh mobilitas sosial

Mobilitas Sosial: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Contohnyailustrasi petani di desa (pexels.com/DoDo PHANTHAMALY

Untuk lebih mudah memahami mobilitas sosial, kita dapat melihat dari beberapa contoh mobilitas sosial berikut ini. 

1. Mobilitas sosial vertikal dapat dilihat dari perpindahan jabatan seseorang dari jabatan rendah ke jabatan yang tinggi. Misalnya dari jabatan supervisor menjadi jabatan manajer karena kinerja yang baik selama ini.

2. Mobilitas sosial horizontal dapat dilihat dari perpindahan seseorang ke suatu daerah dengan menempati jabatan yang sama di tempat sebelumnya. Misalnya tetap menjadi supervisor di tempat yang baru. 

3. Mobilitas sosial antargenerasi dapat dilihat ketika seorang anak petani yang berhasil menjadi dokter di kota besar, namun nenek atau ayah ibunya tetap bekerja sebagai petani di desa.

Jika suatu perubahan terjadi di lingkunganmu, hal tersebut bisa menjadi bagian dari mobilitas sosial. Karena mobilitas sosial bukan hanya terjadi pada negara, namun bisa terjadi pada suatu kelompok atau individu.

Baca Juga: 5 Kesalahan Komunikasi di Tempat Kerja Ini Dapat Menghancurkan Karier

Demikianlah informasi mengenai mobilitas sosial. Semoga informasi ini dapat membantu kamu yang sebelumnya kurang paham dengan mobilitas sosial ya.

Oleh: Srikandy Indah Karina S.B

Topik:

  • Bella Manoban
  • Cynthia Nanda Irawan
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya