Teks Narasi: Ciri-ciri, Unsur, Jenis, dan Contohnya

Bersifat fiksi dan nonfiksi

Pernahkah kamu diminta oleh guru untuk membuat suatu karangan yang bersifat fiksi maupun nonfiksi? Jika pernah, itu artinya kamu diminta untuk membuat sebuah teks narasi. Teks narasi adalah suatu karangan cerita yang menyajikan peristiwa atau kejadian yang disusun sesuai runut waktunya. 

Umumnya, penulisan teks narasi dibuat dengan tujuan untuk menghibur dan menginspirasi para pembaca. Bersifat fiksi dan non-fiksi, simak informasi lengkap mengenai teks narasi berikut ini. 

1. Ciri-ciri teks narasi

Teks Narasi: Ciri-ciri, Unsur, Jenis, dan Contohnyailustrasi sedang menulis teks narasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebelum membuat teks narasi, tentu kamu harus kenali terlebih dahulu ciri-ciri yang dimiliki oleh teks ini. Berikut adalah ciri-ciri teks narasi:

1. Teks berisi cerita, kisah, dan peristiwa tertentu yang menggunakan gaya bahasa naratif

2. Memiliki alur cerita yang jelas dari awal hingga akhir

3. Ada unsur peristiwa maupun konflik

4. Memiliki unsur-unsur pembentuk berupa tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang

2. Unsur-unsur teks narasi

Teks Narasi: Ciri-ciri, Unsur, Jenis, dan Contohnyailustrasi menulis teks narasi (pexels.com/Ylanite Koppens)

Lalu, seperti apa unsur-unsur yang dimiliki oleh teks narasi? Hal apa saja yang harus dipenuhi agar sebuah teks membentuk teks narasi. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Menggunakan kata kiasan (metafora)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metafora adalah kata atau kelompok kata yang tidak mewakili arti yang sebenarnya, melainkan untuk membandingkan dua hal secara langsung. Menggunakan kata kiasan atau metafora dalam teks narasi akan membuat tulisan tersebut lebih menarik. 

2. Menggunakan kata kerja transitif dan intransitif

Dalam membuat teks narasi, kamu harus menggunakan kata kerja transitif dan intransitif. Kata kerja intransitif terdiri atas objek, frasa, ataupun kata ganti. Jenis kata kerja transitif dapat diubah menjadi kata pasif. Sedangkan, kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dan tidak bisa diubah menjadi kata pasif.

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa, atau klausa

Teks narasi tidak akan lengkap jika tidak disempurnakan dengan kata benda, sifat, frasa ataupun klausa. Tentunya, penggunaan kata tersebut harus disesuaikan dengan jenis topik yang ingin disampaikan dalam teks narasi. 

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu

dm-player

Jika ingin mengawali atau mengakhiri sebuah kata, tentu harus memakai jenis kata yang sesuai. Begitupun pada teks narasi, menggunakan kata  penghubung penanda urutan waktu juga tidak boleh dilupakan. Hal ini tentu untuk memberi tahu pembaca bahwa suatu teks akan dimulai ataupun diakhiri. Contohnya saja penggunaan kata pertama-tama, akhirnya, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Teks Persuasi: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan Strukturnya

3. Jenis-jenis teks narasi

Teks Narasi: Ciri-ciri, Unsur, Jenis, dan Contohnyailustrasi menulis teks narasi (pexels.com/lil artsy)

Jika sudah tahu tentang ciri-ciri dan unsur yang ada pada teks narasi, selanjutnya kamu harus paham teks narasi jenis apa yang akan kamu buat. Berikut adalah jenis-jenis teks narasi:

1. Narasi Informatif

Sesuai dengan namanya, narasi informatif adalah teks yang bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan tepat mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Karena sifatnya informatif, jenis ini harus dilengkapi data sebagai penguat informasi yang ada. 

2. Narasi Artistik

Narasi artistik adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada pembacanya. Narasi artistik bersifat fiksi ataupun nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.

3. Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah jenis teks narasi yang menceritakan sebuah kejadian atau peristiwa dengan maksud terselubung atau tidak langsung kepada pembaca. Maksud terselubung ini bertujuan agar pembaca dapat memahami sendiri makna informasi yang disampaikan.

4. Contoh dari teks narasi

Teks Narasi: Ciri-ciri, Unsur, Jenis, dan Contohnyailustrasi menulis teks narasi (pexels.com/cottonbro studio)

Biar makin paham mengenai teks narasi, simak contoh dari teks narasi berikut ini.

Di tahun 1927, Cipto Mangunkusumo dianggap Belanda terlibat upaya sabotase sehingga ia dibuang ke Banda Neira. Dalam pembuangan, penyakit asmanya kambuh. Saat Cipto dimintai tanda tangan perjanjian yang memintanya melepaskan hak politiknya agar beliau bisa kembali ke Jawa untuk berobat, Cipto dengan tegas menyatakan bahwa lebih baik beliau mati di Banda.

Cipto kemudian dipindahkan ke Makassar, lalu ke Sukabumi pada tahun 1940. Sayangnya, udara Sukabumi cukup dingin sehingga kurang baik bagi kesehatan beliau. Untuk itu, beliau dipindahkan kembali ke Jakarta hingga Dokter Cipto Mangunkusumo wafat pada 8 Maret 1943.

Teks narasi di atas menceritakan mengenai perjalanan Cipto Mangunkusumo saat diasingkan ke Banda Neira. Nah, dari contoh teks narasi di atas, apakah kamu tahu jenis teks narasi apa yang dipakai?

Demikianlah informasi mengenai teks narasi beserta ciri-ciri, unsur, jenis, hingga contohnya. Semoga dengan membaca informasi ini kamu semakin paham mengenai teks narasi. 

Oleh: Srikandy Indah Karina S.B

Baca Juga: Kaidah Kebahasaan: Definisi dan Contohnya dalam Teks

Topik:

  • Bella Manoban
  • Febriyanti Revitasari
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya