Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropa

Tradisi wisuda sudah berusia lebih dari 800 tahun

Belakangan, topik wisuda menjadi perdebatan masyarakat Indonesia. Hal ini mencuat setelah adanya gelombang protes untuk menghapuskan tradisi wisuda di jenjang TK, SD, SMP, sampai SMA.

Meski begitu, tampaknya perdebatan ini ini tak berlaku bagi wisuda yang dilaksanakan di perguruan tinggi. Upacara wisuda yang dilakukan di jenjang perguruan tinggi sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.

Sudah berusia lebih dari 800 tahun, bagaimana asal usul sejarah wisuda? Apakah wisuda dulu dan kini masih sama? Simak ulasannya di artikel berikut, yuk!

1. Apa itu wisuda?

Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropailustrasi wisuda (unsplash.com/Pang Yuhao)

Wisuda menjadi momen sakral sebagai pertanda puncak kesuksesan mahasiswa selama menempuh studi di perguruan tinggi. Wisuda juga menjadi pertanda kelulusan seorang mahasiswa yang telah menempuh pembelajaran pada masa tertentu.

Dilansir KBBI Daring, wisuda adalah peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Adapun upacara ini dijadikan sebagai ajang perayaan yang diadakan oleh perguruan tinggi untuk menghormati mahasiswa yang berhasil menyelesaikan program studi. Melalui momen ini, kamu akan menerima gelar akademik yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun.

2. Wisuda pertama bermula di Eropa

Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropailustrasi upacara wisuda bermula di kampus Eropa (freepik.com/freepik)

Tradisi upacara kelulusan yang dilakukan perguruan tinggi ini sebenarnya sudah eksis sejak abad 12. Pertama kali dilaksanakan sebagai seremoni kelulusan di kampus-kampus Benua Eropa. Tradisi ini dimulai sejak bahasa Latin mulai digunakan di lingkup pendidikan.

Wisuda dalam bahasa Inggris disebut "graduate". Dilansir Grammarist, kata graduate berasal dari kata "gradus", yakni dari bahasa Latin yang berarti langkah. Adapun langkah yang dimaksud adalah jenjang yang berawal dari sarjana menuju jenjang master.

Wisuda pada abad pertengahan dilakukan dengan membawa tongkat wisuda atau gada. Memiliki dekorasi rumit dan unik, tongkat wisuda saat itu punya dimensi berat yang tak main-main, lho.

Tongkat tersebut juga menjadi simbol otoritas yang terinspirasi dari tongkat para kesatria abad pertengahan. Nantinya, tongkat wisuda akan dibawa oleh pejabat tertinggi di perguruan tinggi tersebut, umumnya rektor.

3. Sejarah jubah wisuda

Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropailustrasi asal usul sejarah wisuda lengkap dengan jubah dan topi wisuda (freepik.com/freepik)

Upacara kelulusan wisuda tentu memiliki beberapa aksesoris pendukung yang penuh filosofi, mulai dari tongkat, jubah, hingga topi wisuda. Aksesoris pendukung upacara wisuda ini punya sejarah panjang yang kini sudah berevolusi sejak pertama kali mulai digunakan pada abad 12.

Misalnya, jubah yang biasa dikenakan oleh para wisudawan. Menurut American Council on Education's Guide, jubah wisuda terinsiprasi dari pakaian cendikiawan abad 12. Jubah ini berfungsi untuk memperlihatkan status cendikiawan sekaligus sebagai penghangat tubuh di kala belajar.

Hampir sama dengan abad abad 12, jubah dan penutup kepala abad 18 juga kerap dianggap sebagai simbol kecerdasan dan dominasi, yakni pada masa Celtic Griups dan Pendeta Druid. Kemudian jubah yang awalnya ditujukan sebagai penghangat, mulai beralih fungsi dan diadopsi oleh sejumlah perguruan tinggi. Jubah ini berevolusi hingga para wisudawan di masa dahulu mulai beralih ke jubah yang lebih modern.

Hingga pada abad 19, sekelompok perguruan tinggi di Amerika mulai menstandarisasi jubah wisuda. Pada 1895, menurut Intercollegiate Code of Academic Costume, lengan dari jubah wisuda dibuat menjadi lengan panjang dengan bentuk runcing bagi lulusan sarjana. Sementara itu, jubah dengan lengan panjang yang tertutup bagi lulusan magister dan lengan bulat terbuka untuk lulusan program doktor.

Tak hanya jubah yang diharuskan berwarna hitam, standarisasi tersebut juga mengatur soal topi wisuda. Saat itu, topi wisuda harus berwarna hitam serta dihias dengan rumbai di bagian atas topi.

dm-player

4. Topi wisuda juga berevolusi

Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropailustrasi topi toga wisuda (freepik.com/Racool_studio)

Tak hanya jubah wisuda yang berevolusi, topi wisuda pun demikian. Topi wisuda yang awalnya adalah penutup kepala berwarna hitam atau cokelat, saat abad 12 dan 13 sering digunakan sebagai penghangat tubuh para cendikiawan. Pasalnya, pada saat itu belum ada penghangat ruangan. Kemudian, baik topi maupun jubah ini mulai beralih fungsi hingga diadopsi sejumlah perguruan tinggi untuk upacara kelulusan.

Sejarah pernah mencatat bahwa mortar topi wisuda harus dihiasi dengan pom-pom sebelum menjadi tali toga yang nantinya menjadi standar umum. Hingga akhirnya Intercollegiate Code of Academic Costume menstandarisasi bahwa topi toga harus berwarna hitam yang dihiasi oleh tali atau rumbai yang disematkan di bagian atas tengah topi.

Tak hanya itu saja, yang awalnya berbentuk tudung kepala panjang, kemudian pada 1700-an, topi wisuda berubah bentuk menjadi papan mortar persegi datar. Meski begitu, saat itu masih ada beberapa yang menggunakan topi wisuda dengan tudung, tetapi hanya digantung di punggung.

Baca Juga: Apa Arti Kata Bajingan? Ini Sejarah dan Pergeseran Maknanya

5. Tradisi wisuda diadopsi di Indonesia

Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropailustrasi wisuda (Unsplash.com/Joshua Hoehne)

Setelah kian populer di Eropa sejak abad 12, upacara kelulusan semacam ini mulai diadopsi oleh Indonesia. Upacara kelulusan yang kita kenal di Eropa ini sebenarnya hampir sama dengan istilah wisuda yang kini berkembang di Indonesia.

Kata wisuda sendiri berasal dari bahasa Jawa, yakni kata "wisudha". Kata "wisudha" memiliki arti sebagai sebuah pelantikan khusus bagi seseorang yang telah menyelesaikan pendidikannya.

Meski awalnya diperuntukkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi, kini di Indonesia, upacara kelulusan juga kerap dilakukan oleh siswa jenjang TK sampai SMA. Biasanya, upacara wisuda di Indonesia dipenuhi dengan para wisudawan yang menggunakan jubah dan topi wisuda berbeda di setiap perguruan tinggi.

6. Jubah dan toga jadi atribut wajib

Asal Usul dan Sejarah Wisuda, Berawal di Kampus Eropailustrasi wisuda (pexels.com/Pixabay)

Setelah ditelusuri, University of Oxford dan University of Cambridge adalah dua perguruan tinggi yang pertama kali mewajibkan wisudawannya untuk menggunakan jubah dan topi khas saat momen wisuda.

Pada 1321, kedua perguruan tinggi ini melarang untuk berpakaian yang berlebihan sehingga setiap wisudawan harus memakai jubah dan topi toga sebagai simbol kesetaraan di lingkungan perguruan tinggi.

Seperti yang sudah diketahui, standar warna jubah dan topi toga dalam acara wisuda adalah hitam. Filosofi warna hitam ini menandakan bahwa para wisudawan berhasil memperoleh pencerahan berupa ilmu pengetahuan setelah melewati jenjang pendidikan, yang akhirnya bisa mengalahkan bayang-bayang hitam dari kondisi tak berilmu.

Tak ketinggalan, jubah khas wisuda juga kerap menjadi penanda program studi wisudawan, misalnya dilengkapi dengan warna berbeda pada setiap program studi. Sementara itu, topi toga juga melambangkan pengakuan dan kewajiban, lho. Wah, atribut wajib wisuda ini memang filosofis banget, ya!

Demikianlah tadi asal-usul sejarah wisuda hingga sejarah atribut yang wajib kenakan saat wisuda. Pernah mengalami evolusi panjang, jubah dan topi khas wisuda bisa dibilang masih hampir sama dengan jubah dan topi wisuda pada awal perkembangannya. Hanya ada beberapa elemen yang dimodifikasi akibat perkembangan zaman yang makin modern.

Kamu sudah pernah merasakan momen tak terlupakan ini, belum?

Penulis: Fanny Haristianti

Baca Juga: Asal-usul Pelat Nomor Kendaraan di Indonesia

Topik:

  • Sierra Citra
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya