TOD: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya di Indonesia

Singkatnya, TOD adalah Transit Oriented Development

Jika mendengar kata Jakarta, pasti yang terlintas dalam otak kamu adalah macet, bukan? Hal tersebut pada dasarnya memang sebuah fakta. Melansir data Numbeo (database terbesar global) tentang skor Indeks Kemacetan Lalu Lintas, Jakarta berada di posisi kedelapan kota termacet di Asia dengan skor sebesar 254,63 poin, lho.

Tentunya, dengan mengetahui fakta tersebut, perlu adanya tindakan yang dilakukan agar mampu mengatasi kemacetan yang ada, seperti meningkatkan minat masyarakat untuk mulai menggunakan kendaraan umum. Selain itu, solusi lain yang bisa dilakukan adalah dengan merancang pembangunan kawasan berbasis TOD.

Lantas, apa itu TOD? Kamu bisa cari tahu lebih jelas lagi dengan membaca artikel ini sampai habis, ya!

1. Pengertian TOD

TOD: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya di Indonesiailustrasi membaca informasi (pexels.com/@ono-kosuki)

Mengutip laman bptj.dephub.go.id, TOD atau Transit Oriented Development adalah upaya melakukan pengembangan yang menyatukan desain ruang kota dengan masyarakat, kegiatan, bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki ataupun bersepeda serta dekat dengan pelayanan angkutan umum yang sangat baik ke seluruh kota. Pada umumnya, Transit Oriented Development (TOD) mencakup titik transit seperti stasiun kereta api, terminal bus, atau bandara yang dikelilingi oleh area yang dirancang sebagai lingkungan campuran dengan tingkat kepadatan tinggi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Transit-Oriented Development (TOD) adalah pendekatan perencanaan perkotaan yang mengintegrasikan berbagai jenis penggunaan lahan seperti perumahan, komersial, dan area publik di sekitar stasiun atau simpul transportasi umum. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang mudah diakses bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi umum, dengan meminimalkan kebutuhan akan kendaraan pribadi.

Baca Juga: TOD Dukuh Atas Integrasikan 5 Moda Transportasi Sekaligus di Jakarta

2. Prinsip dan manfaat TOD

TOD: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya di IndonesiaIlustrasi kemacetan lalu lintas. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dilansir jurnal The New American Metropolis oleh Calthrope, prinsip Transit Oriented Development (TOD) meliputi beberapa hal sebagai berikut.

dm-player
  • Guna menempatkan fasilitas komersial, perumahan, perkantoran, serta fasilitas umum dan sosial dalam jarak berjalan kaki dari pusat transit
  • Merealisasikan jaringan jalan yang ramah bagi pejalan kaki yang menghubungkan berbagai tujuan untuk perjalanan lokal
  • Upaya menjaga dan melestarikan habitat dan ruang terbuka dengan kualitas yang baik
  • Memposisikan ruang publik sebagai fokus dari orientasi bangunan dan kegiatan masyarakat
  • Mendorong penggunaan lahan dan pengembangan kawasan sepanjang koridor transit

Sementara, berikut ini merupakan manfaat dari TOD.

  • Mengurangi kemacetan:
    Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kawasan TOD membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di perkotaan, mengurangi waktu perjalanan, dan meningkatkan efisiensi transportasi.
  • Mengurangi polusi dan dampak lingkungan:
    Penggunaan kendaraan umum yang lebih banyak mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, membantu melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
  • Peningkatan aksesibilitas:
    Masyarakat lebih mudah mengakses berbagai layanan dan fasilitas karena semuanya terintegrasi di sekitar simpul transportasi umum.
  • Peningkatan kualitas hidup:
    Kehidupan kawasan TOD cenderung lebih hidup dan berkembang dengan adanya tempat berkumpul, tempat berbelanja, dan tempat rekreasi yang dekat satu sama lain.
  • Peningkatan nilai properti:
    Properti di kawasan berbasis TOD biasanya memiliki nilai yang lebih tinggi karena aksesibilitas yang baik dan fasilitas yang lengkap.

3. TOD di Indonesia beserta dampaknya

TOD: Pengertian, Manfaat, dan Dampaknya di IndonesiaKereta MRT di Jakarta (www.jakartamrt.co.id)

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia, terutama di DKI Jakarta, telah fokus pada pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD). Salah satu bentuk contohnya adalah jalur MRT yang sudah beroperasi saat ini. Selain MRT, pemerintah juga memiliki rencana untuk menyediakan LRT dan kereta cepat antara Jakarta dan Bandung. Semua ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan kawasan berbasis TOD.

Jika dilakukan dan disosialisasikan dengan baik, TOD akan memiliki dampak positif bagi Indonesia, seperti mampu meminimalisir kemacetan karena penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Berkaitan dengan hal tersebut, polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan pun akan alami penurunan, sehingga lingkungan sekitar pun akan semakin lestari.

Selain itu, dampak positif lainnya adalah, masyarakat juga akan memiliki gaya hidup yang lebih sehat karena mereka akan cenderung berjalan kaki pada saat mengakses lokasi dengan jarak yang dekat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan merancang kawasan berbasis TOD, diharapkan bahwa penggunaan kendaraan pribadi dapat berkurang secara signifikan, sehingga masyarakat lebih tertarik untuk memanfaatkan transportasi umum, yang pada gilirannya akan membawa banyak manfaat bagi kota dan lingkungannya.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu TOD (Transit Oriented Development). Sekarang kamu sudah paham, kan?

Penulis: Natasya Yolanda

Baca Juga: Berkat TOD MRT, Kualitas Hidup dan Produktivitas Pekerja Meningkat

Topik:

  • Sierra Citra
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya