TOD Dukuh Atas Integrasikan 5 Moda Transportasi Sekaligus di Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas akan menjadi kawasan integrasi terlengkap di Jakarta karena menghubungkan lima moda transportasi sekaligus di Jakarta.
Kelima transportasi tersebut yaitu KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, KA Bandara, dan TransJakarta. Kelima moda transportasi ini akan dihubungkan oleh Jempatan Penyebrangan Multiguna (JPM).
Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) Yulham Ferdiansyah Roestam menjelaskan JPM Dukuh Atas akan menyambungkan area selatan dan utara Jakarta yang terbagi oleh Banjir Kanal Barat.
“Anda bisa bayangkan, 5 titik moda transportasi dimungkinkan orang untuk crossing satu sama lain dengan aksesbilitas yang dibangun di JPM Dukuh Atas,” kata Ferdi dalam kelas MFP III, di Jakarta, Rabu (12/7/2023) sore.
1. Bakal diresmikan bersamaan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Ferdi menjelaskan pembangunan JPM Dukuh Atas sudah dimulai sejak 2021 lalu dan ditergetkan rampung akhir bulan ini sehingga dapat mengejar peresmian pada 18 Agustus 2023.
Progres pembangunan sudah mencapai 88 persen dan sudah memasuki tahap penyelesaian serta pemasangan instalasi mekanikal, elektrikal dan plumbing (MEP).
JPM Dukuh Atas akan diresmikan oleh Presiden Jokowi bersamaan dengan peresmian Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Adapun pembiayaan pembangunan JPM Dukuh Atas sama sekali tidak menggunakan anggaran negara baik APBN atau APBD, tapi 100 persen dihasilkan dari creative financing.
“JPM Dukuh Atas tottally 100 persen creative financing. Tidak ada PMD (Penyertaan Modal Daerah). Yang dilakukan adalah penyertaan private dan KPBU untuk bisa memungkinkan proyek ini berjalan,” kata dia.
Baca Juga: Tidak Bisa Lagi Pakai GoPay OVO Dana LinkAja, Cek Cara Beli Tiket MRT!
2. TOD Dukuh Atas jadi interkoneksi terbesar di Jakarta
Editor’s picks
Menurutnya, pembangunan kawasan berorientasi transit sangat penting untuk meningkatkan interkonektivitas transportasi publik.
Sebab, kata dia sebuah riset menunjukkan, orang Asia hanya mau berjalan sekitar 200 meter untuk mengakses transportasi publik. Lebih dari itu, mereka akan menggunakan alternatif transportasi lain.
TOD Dukuh Atas yang akan mempertemukan lima moda transportasi ini tentu akan menjadi melting spot terbesar di Jakarta.
Dia mengatakan sejak ada TOD Dukuh Atas, lalu lintas orang di Terowongan Kendal mengalami peningkatan yang drastis di banding tahun-tahun sebelumnya.
“Dalam satu hari traffic yang terjadi di jam sibuk dan jam biasa saja sudah mencapai 10.000 traffic orangnya,” kata dia.
3. TOD Dukuh Atas bisa pangkas waktu tempuh
Ferdi meyakini pengembangan kawasan berorientasi transit itu perlahan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di perkotaan.
Dengan adanya, transportasi publik yang semakin terkoneksi satu sama lain akan memangkas waktu perjalanan masyarakat.
“Dampaknya apa? Dampaknya pada kesegaran, psikologisnya besar. Mengurangi time travel bepergian dari point to point jadi cepat dan produktif untuk hal lainnya,” kata dia.
“Bayangan jika interkoneksi tidak bersambung dimana anda harus memutar dua kali atau tiga kali lipat lebih jauh dari jarak yang seharusnya. Akhirnya orang tidak menggunakan transportasi umum,” kata dia.
Baca Juga: TOD Hidupkan Lagi Kawasan yang 'Mati Suri' di Jakarta