5 Peribahasa Korea yang Maknanya Sama dengan Peribahasa Indonesia

Kamu pernah dengar yang mana?

Peribahasa biasanya merupakan frasa singkat yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan tersirat. Ia telah lama menjadi bagian dari kebudayaan manusia. Umumnya, setiap kebudayaan di berbagai negara memilikinya.

Peribahasa juga berbeda-beda di tiap negara. Tergantung kebudayaan dan keseharian orang-orangnya. Meski begitu, di antara beberapa peribahasa antar negara, ada juga yang peribahasanya memiliki kesamaan makna.

1. 매도 먼저 맞는 게 낫다 (Mae-do meon-jeo maj-neun ge nas-da): berakit-rakit dahulu berenang-renang kemudian

5 Peribahasa Korea yang Maknanya Sama dengan Peribahasa Indonesiailustrasi merakit perahu (pexels.com/@quang-nguyen-vinh)

매도 먼저 맞는 게 낫다 dibaca Mae-do meon-jeo maj-neun ge nas-da. Secara harfiah, arti dari peribahasa ini adalah it’s better to get beaten by the whip first. Peribahasa ini memiliki pesan bahwa pada akhirnya segala sesuatu yang tidak menyenangkan harus kita pikul. Jadi kita hanya perlu menjalani dan menyelesaikannya.

Peribahasa seperti ini dalam istilah peribahasa kita kurang lebih mirip dengan peribahasa berakit-rakit dahulu berenang-renang kemudian. Karena di dunia ini tidak ada yang instan, maka kita harus melewati proses demi prosesnya terlebih dahulu. Proses ini bisa jadi sangat sulit dan berliku. Namun, kita harus tetap melewatinya jika ingin meraih keberhasilan.

2. 원숭이도 나무에서 떨어진다 (Won-sung-i-do na-mu-es-eo tteol-eo-jin-da): sepandai-pandai tupai melompat pasti jatuh juga

5 Peribahasa Korea yang Maknanya Sama dengan Peribahasa Indonesiailustrasi tupai di pohon (pexels.com/@kevinbidwell)

Peribahasa 원숭이도 나무에서 떨어진다 dibaca Won-sung-i-do na-mu-es-eo tteol-eo-jin-da. Makna peribahasa ini adalah even monkeys fall sometimes from the tree. Secara makna, peribahasa ini berarti tidak ada yang sempurna. Sekali pun monkeys yang expert memanjat, suatu waktu bisa jatuh juga.

Oleh karena itu, siapa pun kadang bisa melakukan kesalahan. Kalau diingat-ingat, peribahasa ini memiliki makna yang sama dengan peribahasa dari Indonesia, ya! Sepandai-pandai tupai melompat pasti bisa jatuh juga. Jadi, tidak apa-apa jika suatu waktu kita jatuh karena melakukan kesalahan. 

3. 남의 떡이 더 커 보인다 (nameui tteogi deo keo boinda): rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau

5 Peribahasa Korea yang Maknanya Sama dengan Peribahasa Indonesiailustrasi rumput tetangga (pixabay.com/narya)
dm-player

Peribahasa 남의 떡이 더 커 보인다 dibaca nameui tteogi deo keo boinda. Secara tekstual peribahasa ini bermakna others’ rice cakes always look bigger. Rice cake orang lain selalu terlihat lebih besar.

Orang-orang selalu berpikir bahwa rice cake mereka lebih baik dari pada miliknya sendiri. Sekalipun, pada kenyataannya malah tidak begitu. Peribahasa ini memiliki makna yang sama dengan peribahasa Indonesia yakni rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. 

Baca Juga: 9 Peribahasa Ini Sesuai dengan KDrama Remarriage and Desires, Setuju?

4. 개구리 올챙이 적 생각 못한다 (Geguri olchengi senggak mottanda): kacang lupa kulit

5 Peribahasa Korea yang Maknanya Sama dengan Peribahasa Indonesiailutsrasi kacang tanah (pixabay.com/tantetati)

개구리 올챙이 적 생각 못한다 dibaca geguri olchengi senggak mottanda. Secara harfiah bermakna kodok tidak ingat masa kecebongnya. Peribahasa ini mengandung pesan sebutan bagi seseorang yang keadaannya saat ini lebih baik dari masa lalunya.

Namun, orang tersebut lupa akan masa-masa sulitnya di masa lalu. Ia membanggakan diri seolah kehidupannya sudah baik dari awal. Peribahasa Korea satu ini bermakna sama dengan peribahasa kacang lupa kulitnya. 

5. 닭 잡아먹고 오리 발 내민다 (Dak cabamokko ori bal neminda): lempar batu sembunyi tangan

5 Peribahasa Korea yang Maknanya Sama dengan Peribahasa Indonesiailustrasi batu di tangan (pixabay.com/ shemul)

닭 잡아먹고 오리 발 내민다 dibaca Dak cabamokko ori bal neminda. Secara harfiah artinya menangkap dan memakan ayam, lalu mengulurkan kaki bebek. Peribahasa ini dapat dijelaskan dengan kondisi seseorang yang melakukan kesalahan dan menyembunyikan kebenaran dengan menunjukkan hal lain.

Ia menangkap dan memakan ayam milik orang lain. Lalu, ketika pemiliknya curiga ia telah menangkap dan memakannya, orang tersebut berkilah. Ia mengatakan "ini kaki bebek". Di Indonesia peribahasa ini berpadanan dengan peribahasa lempar batu sembunyi tangan. 

Meski pun berasal dari dua tempat yang jauh berbeda, makna peribahasa antara Korea Selatan dengan Indonesia ternyata ada yang sama ya! Gimana? Adakah yang pernah kamu dengar sebelumnya?

Baca Juga: 5 Peribahasa Korea yang Berkaitan dengan Makanan

Silvilla Sani Photo Verified Writer Silvilla Sani

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya