6 Strategi Lolos Ujian Open Book, Gak Semudah Kelihatannya!

- Ujian open book butuh pemahaman, bukan sekadar mencari kata kunci
- Buat ringkasan dan daftar isi sendiri untuk navigasi cepat
- Latihan jawab soal model analisis untuk melatih kemampuan analisis
Ujian open book sering dianggap sebagai jalan pintas buat dapet nilai tinggi. Soalnya, kamu boleh buka catatan, buku, bahkan slide dosen saat ngerjain soal. Kedengarannya gampang banget, kan? Namun kenyataannya, banyak juga yang justru zonk karena terlalu santai dan gak siap. Masalahnya, soal ujian open book biasanya gak cuma minta jawaban harfiah dari buku.
Pertanyaannya bisa analisis, studi kasus, atau pemecahan masalah yang butuh pemahaman mendalam. Jadi kalau kamu pikir bisa asal buka halaman dan langsung nemu jawaban, siap-siap kecewa. Nah, biar kamu gak terjebak santai berlebihan dan bisa menghadapi ujian open book dengan lebih siap, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Enam tips ini bakal bantu kamu manfaatkan 'open book' dengan cerdas!
1. Baca dan pahami materi jauh-jauh hari

Banyak yang mikir, 'Toh bisa buka buku, gak perlu belajar dulu.' Padahal itu jebakan. Kalau kamu gak ngerti isi bukunya, buka halaman mana pun juga bakal bikin bingung. Ujian open book tetap butuh pemahaman, bukan sekadar mencari kata kunci.
Jadi, tetap baca dan pahami materi sebelum ujian. Gak perlu hafal semua, tapi kamu harus tahu konsep dasarnya. Dengan begitu, saat dapat soal analisis atau studi kasus, kamu bisa langsung tahu topik mana yang relevan dan harus dicari.
2. Bikin ringkasan dan daftar isi buatan sendiri

Jangan cuma andalkan daftar isi dari buku. Buat versi ringkasmu sendiri yang lebih mudah dicari. Bisa berupa catatan poin-poin penting, mind map, atau indeks berdasarkan tema. Ini bakal sangat berguna saat kamu butuh cepat buka materi di tengah waktu ujian yang terbatas.
Ringkasan ini jadi semacam 'peta' buat navigasi materi saat ujian. Kamu gak buang-buang waktu bolak-balik halaman tanpa arah. Lebih efisien, lebih tenang, dan lebih terarah dalam menjawab soal.
3. Latihan jawab soal model analisis

Karena soal open book jarang berbentuk hafalan, kamu perlu melatih kemampuan analisis. Coba cari contoh soal yang minta pendapat, studi kasus, atau penjelasan mendalam, lalu jawab seolah-olah kamu lagi ujian.
Kamu bisa latihan bareng teman, diskusi bareng, atau bahkan buat soal sendiri. Latihan ini bikin kamu terbiasa mikir kritis dan ngolah jawaban, bukan cuma mengutip. Ujian open book lebih menantang karena butuh nalar, bukan sekadar buka buku.
4. Gunakan sticky notes dan highlight untuk navigasi cepat

Kalau kamu pakai buku fisik, jangan ragu tambahin sticky notes atau highlight bagian penting. Tandai bagian yang sering keluar atau berisi rumus penting. Ini akan mempermudah kamu saat butuh referensi cepat.
Kalau kamu pakai file digital, manfaatkan fitur bookmark atau hyperlink dalam dokumen. Intinya, kamu harus tahu di mana letak info yang kamu butuhkan, dan bisa buka dalam waktu singkat. Kecepatan ini krusial karena waktu ujian tetap terbatas.
5. Jangan terpaku di satu soal terlalu lama

Karena bawa buku, kadang orang jadi terlalu perfeksionis, pengin jawaban lengkap dan sempurna. Akhirnya, waktu habis di satu soal aja. Ingat, semua soal butuh waktu, dan kamu tetap harus bagi rata porsi jawabannya.
Kalau kamu mentok di satu soal, lewati dulu dan kerjakan yang lain. Nanti bisa balik lagi kalau ada waktu. Jangan sampai kamu kehilangan poin di soal yang sebenarnya kamu bisa jawab cuma karena terlalu lama cari jawaban satu topik.
6. Tetap perhatikan waktu dan format jawaban

Meski bawa buku, dosen tetap menilai struktur, argumen, dan kelengkapan jawabanmu. Jawaban yang ngambang atau terlalu bertele-tele bakal tetap dipotong nilainya. Maka dari itu, penting banget untuk menulis dengan jelas, langsung ke poin, dan sesuai permintaan soal.
Gunakan waktu dengan bijak, awali dengan soal yang kamu kuasai, dan sisakan waktu untuk cek ulang jawabanmu. Ujian open book bukan berarti bebas sesuka hati. Kedisiplinan tetap jadi kunci buat hasil maksimal.
Jangan terjebak asumsi kalau ujian open book itu gampang. Justru, karena kebebasan buka materi, dosen biasanya kasih soal yang lebih kompleks. Tanpa persiapan yang matang, kamu bisa kalah start.
Dengan strategi yang tepat, dari mulai bikin ringkasan sampai manajemen waktu, kamu bisa manfaatkan kesempatan open book dengan maksimal. Yang penting tetap belajar, tetap paham konsep, dan jangan terlena.