Mengenal Struktur Teks Berita, Contoh, dan Unsurnya

Telah disebutkan sebelumnya, struktur teks berita adalah judul, teras berita, badan berita, dan kaki berita. Nah untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasan dari masing-masing struktur teks berita tersebut:

1. Judul

Judul merupakan struktur pertama pada sebuah teks berita yang berisi kata kunci untuk menggambarkan isi di dalam berita itu sendiri. Inti dari judul juga harus menarik dan mengandung beberapa unsur teks berita. Agar lebih jelas, berikut contohnya:

"Aturan PPKM Level 3: Tak Ada Cuti Bagi ASN-Pegawai Swasta saat Nataru."

Judul berita tersebut sudah menggambarkan apa isi beritanya, yaitu tentang peraturan PPKM Level 3 saat libur Natal dan Tahun Baru.

2. Teras Berita

Teras berita atau lead news biasa terletak di awal paragraf dan berisi pokok atau inti dari berita. Umumnya, teras berita terdiri dari tiga kalimat yang memberikan gambaran umum dari isi berita itu sendiri. Berikut contohnya:

Pemerintah telah resmi menerbitkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat Natal dan tahun baru mendatang. Dalam aturan tersebut Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karyawan swasta serta personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dilarang mengambil cuti pada periode 24 Desember hingga 2 Januari 2022.

3. Badan Berita

Badan berita merupakan struktur pada teks berita yang ketiga dan terbilang sangat penting karena berisi informasi yang menjelaskan paparan di dalam struktur teks berita sebelumnya, yakni teras berita.

4. Kaki Berita

Struktur berita terakhir ini umumnya menampilkan informasi tambahan dan gak memengaruhi isi dari teks berita secara keseluruhan. Artinya, bagian ini hanya digunakan sebagai penutup saja.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, unsur-unsur teks berita adalah 5W+1H atau what, who, where, when, why, dan how. Untuk membedah unsur-unsur teks berita, berikut ini adalah contoh teks berita singkat, yang dilansir situs Rumah Belajar Kemdikbud.

"Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang non-sembilan bahan pokok. Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November. Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer."

1. What (apa): Unsur teks berita yang pertama adalah "Apa yang menyebabkan terjadinya kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak?" Pada contoh teks berita singkat di atas, informasi “apa” ada pada kalimat tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.

2. Who (siapa): Unsur teks berita ini adalah: "Siapa yang terdampak dari kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak?" Teks berita di atas menjelaskan bahwa truk non-sembilan bahan pokok adalah yang terdampak. Hal ini dijelaskan dalam kalimat Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer.

3. Where (di mana): Contoh teks berita singkat di atas juga menjelaskan lokasi, di mana terjadinya kepadatan truk. “Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang non-sembilan bahan pokok."

4. When (kapan): Contoh teks berita singkat di atas juga memberikan informasi yang jelas, tentang unsur teks berita yang satu ini. Kapan larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok berlangsung? “Larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.”

5. Why (kenapa): Contoh teks berita singkat di atas, menjelaskan kenapa terjadi kepadatan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, pada kalimat “Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi truk non-sembilan bahan pokok.”

6. How (bagaimana): Teks berita singkat di atas juga menjelaskan tentang, bagaimana imbas dari peraturan ini, yaitu terjadinya kepadatan truk di Pelabuhan Penyeberangan Merak.

Dengan memahami struktur teks berita, melihat contoh teks berita singkat, serta mempelajari unsur-unsur teks berita, kita bisa lebih mengerti tentang berita atau informasi yang kita baca. Selain itu , hal tersebut juga bisa meminimalisir terjadinya penyebaran misinformasi atau hoax.

Untuk contoh berita, kamu bisa menyimaknya di bawah ini:

Aturan tersebut termaktub dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 yang diteken Mendagri Tito Karnavian, Senin (22/11). Selain itu pemerintah mengimbau buruh untuk menunda cuti setelah periode libur Nataru.

“Ketentuan lebih lanjut selama periode libur Nataru akan diatur lebih lanjut oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait,” bunyi poin G Inmendagri tersebut.

Pemerintah akan mengawasi protokol kesehatan di tiga aktivitas yakni saat peribadatan Natal, tempat perbelanjaan, serta tempat wisata. Tak hanya itu,  pelaku perjalanan masuk dari luar negeri termasuk bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) akan diperketat.

Sedangkan pemerintah mengimbau sekolah untu membagikan rapor semester 1 siswa pada bulan Januari 2022. Meski demikian, sekolah dapat terus menggelar kegiatan belajar mengajar selama periode Natal dan tahun baru.

Selain itu pemerintah juga meniadakan kegiatan seni, budaya, dan olahraga selama tanggal 24 Desember hingga 2 Januari. Begitu pula alun-alun yang ada di seluruh Indonesia juga akan ditutup selama periode tersebut.

Sedangkan aturan resepsi pernikahan mengacu pada aturan PPKM Level 3 yang telah ada. Dalam Inmendagri nomor 60, pelaksanaan resepsi bisa dilakukan dengan kapasitas maksimal 25% dan tak ada makan di tempat.

Itu dia definisi dari struktur teks berita beserta contoh dan unsur-unsurnya. Semoga bisa menambah wawasanmu tentang informasi pemberitaan, ya!