Dekret Presiden 5 Juli 1959: Sejarah dan Makna Pentingnya
ilustrasi Presiden Soekarno (artsandculture.google.com/LIFE)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dekret Presiden 5 Juli 1959 merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia. Dekrit atau bahasa bakunya dekret merupakan keputusan yang diambil oleh kepala negara. Dalam kasus tersebut, Presiden Soekarno yang mengumumkan.
FYI, dekret ini memiliki dampak yang besar bagi bangsa Indonesia, baik di masa lalu maupun masa depan. Berikut penjelasan lengkap mengenai dekret Presiden 5 Juli 1959.
Tujuan Dekret Presiden 5 Juli 1959 bagi Indonesia
Dekret Presiden 5 Juli 1959 (dok. Kebudayaan Kemdikbud)Dekret Presiden 5 Juli 1959 bertujuan untuk melindungi kekayaan alam dan sumber daya Indonesia dari pengambilalihan asing. Melalui dekret ini, Indonesia memiliki hak sepenuhnya atas sumber daya alam, termasuk minyak, gas, dan tambang.
Tujuan utama dari dekret Presiden 5 Juli 1959 adalah menyatukan kekayaan-negara yang ada di Indonesia dalam satu alur sehingga keuntungan yang diperoleh bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Dengan dekret ini, perekonomian Indonesia diharapkan bisa menjadi lebih baik, serta meningkatkan kesejahteraan Indonesia di panggung dunia.
Baca Juga: Sejarah Idul Adha yang Perlu Kamu Tahu
Dampak Dekret Presiden 5 Juli 1959 pada ekonomi Indonesia
Editor’s picks
ilustrasi Presiden Soekarno (commons.wikimedia.org)Keputusan Presiden Soekarno dalam mengeluarkan dekret ini menghasilkan dampak yang luas pada perekonomian Indonesia. Setelah ditetapkan, masyarakat dan rakyat Indonesia diharapkan dapat merasakan manfaatnya. Nah, manfaat tersebut yaitu produksi minyak dan gas bumi menjadi lebih efisien hingga sumber daya alam menjadi lebih terkonsolidasi dan terintegrasi.
Selain itu, Indonesia mendapatkan hak yang merdeka untuk mengelola sumber daya alam di wilayahnya. Dampak yang dihasilkan juga kendati bukan hanya ekonomi, tetapi membawa perubahan sosial dan politik pada masa depan.
Namun, realitasnya, lahirnya sistem Demokrasi Terpimpin ini justru menjadi kemunduran dari segi ekonomi. Dampaknya ekspor Indonesia menurun, cadangan devisa melorot, inflasi terus naik, dan korupsi kaum birokrat serta militer. Seluruhnya membuat Indonesia mengalami situasi labil dan memicu banyak konflik, melansir studi dalam Jurnal Legislasi Indonesia.
Konsep NKRI dalam Dekret Presiden 5 Juli 1959
ilustrasi Peta Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)Dekret Presiden 5 Juli 1959 mencanangkan konsep kesatuan Indonesia. Selain menyatukan kekayaan negara, dekret ini juga memperkuat konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam dekret ini, hampir semua sumber daya alam menjadi milik rakyat Indonesia bersama.
Harapannya, hal tersebut dapat memperkuat kegiatan ekonomi dalam negeri sehingga Indonesia bisa saling bergantung satu sama lain. Sayangnya, keputusan dalam dekret tersebut tidak berjalan dengan baik.
Meski tidak berjalan lama, Dekret Presiden 5 Juli 1959 jelas jadi bagian sejarah Indonesia yang penting. Tahap tersebut menjadi saksi proses memperjuangkan dan mengamankan kedaulatan negara.
Baca Juga: 17 Juni Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia
Berita Terkini Lainnya
