Majas Paradoks: Pengertian dan Cara Menggunakannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majas paradoks merupakan bahasa kiasan yang bisa membuat pembaca mempertanyakan kebenaran di balik ungkapan tersebut. Majas ini muncul ketika dua ide yang bertentangan digabungkan menjadi satu kesatuan yang memiliki arti tertentu.
Majas paradoks kerap digunakan dalam sastra dan retorika untuk menciptakan efek dramatis yang kuat dan membuat pembaca terkejut, terhibur, atau bahkan terinspirasi. Untuk mengetahui lebih jelas, simak ulasan berikut ini, yuk!
1. Definisi dan contoh majas paradoks
Majas paradoks adalah majas yang menggabungkan dua konsep atau gagasan yang seharusnya bertentangan menjadi sebuah kesatuan.
Dikarenakan kedua gagasan itu kontradiktif, kalimat tersebut biasanya dipakai untuk karya yang mengandung retorika, terutama sastra, puisi, dan cerita fiksi.
Contoh sederhana yang sering ditemukan adalah "kebohongan jujur", "berbohong yang santun", "debu keemasan", dan "berteriak yang merdu".
Baca Juga: Majas Personifikasi: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Contohnya
2. Kekuatan majas paradoks dalam retorika
Editor’s picks
Majas paradoks menjadi sarana yang efektif untuk menarik perhatian dan menghasilkan efek tertentu pada pembaca. Gagasan yang bertentangan tersebut bisa menghasilkan ketegangan atau konflik yang menggugah perhatian pembaca, sehingga menimbulkan keinginan untuk mempelajari atau memahami lebih lanjut.
Oleh karena itu, para penulis karya sastra secara luas memasukkan majas paradoks dalam tulisan mereka untuk menarik perhatian pembaca.
3. Cara menggunakan majas paradoks
Mengingat majas paradoks adalah teknik retorika yang kuat, penggunaannya harus dilakukan secara efektif dan rasional. Penting untuk memilih kalimat yang tepat dan menempatkannya di situasi yang pas agar mendapatkan pengaruh yang kuat.
Teknik penggunaan majas paradoks yang efisien adalah dengan memulai sebuah kontradiksi atau provokasi terlebih dahulu. Setelah itu, baru dilanjutkan dengan perkataan selanjutnya untuk menjelaskan ide yang terkandung dalam paradoks tersebut.
Dalam dunia retorika dan karya sastra, majas paradoks digunakan sebagai alat yang paling efektif untuk membangun koneksi emosional dengan pembaca.
Jika digunakan dengan tepat, majas paradoks bisa menghasilkan efek yang kuat dan mendalam. Penggunaan majas ini juga disarankan untuk memperhatikan konteks yang ingin disampaikan sehingga pengaruh dari majas paradoks lebih terasa.
Baca Juga: Macam-Macam Majas Menyindir, Ada Apa Saja?