Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Agar Gak Menganggur setelah Lulus Kuliah

ilustrasi sekelompok orang yang sedang berdiskusi (pexels.com/fauxels)

Masa-masa kuliah memang sering kali terasa begitu memberatkan. Harus berkutat dengan buku, praktik, tugas, dan aneka macam ujian setiap hari demi mewujudkan cita-cita tentu bukan hal yang bisa dianggap remeh. Ada banyak waktu, pikiran, dan tenaga yang dikorbankan untuk belajar, sehingga bisa memahami ilmu dengan sebaik-baiknya.

Namun demikian, ternyata ada yang lebih berat dari kewajiban tersebut, yaitu saat harus menghadapi realita setelah kelulusan. Pasalnya, mencari kerja terkadang tidak semudah yang dibayangkan. Banyak orang jadi pengangguran setelah lulus kuliah. Lantas, apa yang dapat dilakukan agar tidak menganggur begitu berhasil menuntaskan kuliah? Berikut beberapa tips bermanfaat yang bisa dicoba.

1.Berusaha mencari kerja sejak sebelum kelulusan

ilustrasi presentasi (pexels.com/Artem Podrez)

Proses penerimaan kerja terkadang dapat memakan waktu yang lama karena mungkin ada seleksi ketat yang harus dilaksanakan, tergantung di mana seseorang mengirimkan lamaran pekerjaan. Tidak jarang hal ini sampai membutuhkan beberapa minggu dan membuat hati begitu khawatir memikirkan tentang nasib diri di masa depan. Selama itu pula, orang tersebut sering tidak melakukan kegiatan apa pun, sehingga timbul rasa malas.

Supaya kejadian seperti ini dapat diantisipasi, maka tidak ada salahnya mencoba untuk berusaha mencari kerja sejak sesaat sebelum selesai kuliah. Biasanya, ada beberapa instansi atau tempat kerja lain yang membolehkan untuk melampirkan surat keterangan yang memberitahukan bahwa seseorang sedang dalam masa menjelang kelulusan. Kamu dapat mengikuti seleksi ini dan bila berhasil, maka bisa langsung bekerja begitu keluar dari kampus.

2.Magang setelah lulus

ilustrasi diskusi dengan rekan kerja (pexels.com/Kampus Production)

Kegiatan magang atau internship memang biasanya dilakukan saat masih dalam masa-masa perkuliahan. Aktivitas ini dapat dilaksanakan pada waktu liburan atau waktu-waktu tertentu yang telah disepakati. Tujuan kegiatan tersebut adalah melatih para mahasiswa dan mahasiswi agar mengerti tentang sistem kerja dan penerapan ilmu di lapangan, sehingga diharapkan begitu memasuki dunia kerja, mereka sudah siap dengan segala tanggung jawabnya.

Namun demikian, bila belum kunjung mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan studi, tentu tidak ada salahnya untuk mengikuti kegiatan magang. Memang bisa dikatakan sedikit terlambat, tetapi pilihan ini jauh lebih baik dibandingkan hanya berdiam diri di rumah. Jika kamu melakoni kegiatan tersebut dengan sepenuh hati, maka tidak menutup kemungkinan bisa diterima menjadi pegawai tetap, lho!

3.Mengikuti beragam program pengembangan diri untuk mengisi waktu luang

ilustrasi sekelompok sukarelawan yang sedang membantu orang tua (pexels.com/RDNE Stock project)

Harus diakui bahwa tidak semua orang langsung siap untuk terjun ke dunia kerja begitu selesai dengan urusan kampus. Ada yang ingin mengambil jeda sejenak untuk menyegarkan pikiran, terutama bagi mereka yang studinya terbilang sulit. Break ini dapat membantu menenangkan sekaligus memersiapkan diri untuk menghadapi realita kehidupan yang akan datang.

Nah, supaya di masa istirahat tersebut kamu tidak menganggur yang dapat mengakibatkan hilangnya fokus, maka cobalah untuk mengikuti beragam program pengembangan diri. Menjadi sukarelawan untuk kegiatan sosial, ikut serta dalam seminar-seminar ilmiah, atau bahkan traveling ke beberapa tempat bisa dijadikan pilihan. Seluruh aktivitas tersebut dapat membuat otak dan tubuh tetap aktif, sehingga tidak menciptakan rasa malas yang merugikan.

Menganggur setelah kuliah, apa lagi bila terlalu lama, dapat membuatmu jadi malas untuk bekerja. Oleh sebab itu, berusahalah untuk menghindari kemungkinan tersebut dengan cara melamar kerja sesaat sebelum selesai studi, magang, atau mengikuti aneka ragam kegiatan pengembangan diri untuk mengisi waktu luang. Dengan menjadi produktif begini, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us