5 Tips Berkebun saat Kemarau Basah, Tanaman Subur dan Produktif

- Musim kemarau basah meningkatkan risiko busuk akar dan penyebaran penyakit
- Pilih varietas tanaman yang resisten terhadap hama dan penyakit untuk hasil panen yang melimpah
- Buat bendungan lebih tinggi, aplikasikan mulsa, pantau tanaman rutin, dan perhatikan informasi cuaca dari BMKG
Sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau basah. Di mana hujan masih turun, meskipun kalender musim sudah memasuki waktu kemarau. Kondisi ini bisa jadi tantangan baru untuk para petani, termasuk orang-orang yang berkebun skala kecil di halaman rumah.
Air hujan yang melimpah di musim kemarau basah akan meningkatkan risiko busuk akar dan penyebaran penyakit. Bagi kamu yang terbiasa menanam sayuran atau buah sesuai musim, maka pola tersebut akan terganggu. Berikut beberapa tips berkebun saat menghadapi musim kemarau basah.
1. Ingin menanam tanaman baru? Pilih varietas unggul

Awal musim kemarau memang cocok untuk mempersiapkan penyemaian sayuran atau buah baru. Namun, penyemaian bisa jadi gagal karena kondisi cuaca saat kemarau basah yang gak menentu. Bila kamu ingin menanam tanaman baru, maka solusinya adalah memilih varietas yang unggul dan bisa bertahan di segala kondisi.
Buah yang banyak dibudidayakan selama kemarau penuh adalah semangka, melon, dan jeruk. Pilih varietas F1, yang cenderung resisten terhadap hama dan penyakit dan jumlah panen yang dihasilkan cukup melimpah. Beberapa sayuran dan buah lainnya yang cocok untuk ditanam di kemarau basah adalah tomat, terong, okra.
2.Atur drainase bedengan atau raised bed lebih tinggi

Bagi yang berkebun dengan metode raised bed atau bedengan, kamu perlu membuat bendengan lebih tinggi. Air hujan masih turun dan menggenangi permukaan tanah. Jika dibiarkan, genangan air akan menyebabkan busuk akar dan lingkungan yang semakin lembab.
Gali parit atau buat saluran air di sekitar bedengan, sehingga air hujan bisa mengalir dan mencegah raised bed tergenang air dalam waktu yang lama. Pastikan juga kamu mengecek lubang drainase yang ada pada pot. Tambahkan batu kerikil atau potongan genting pada lapisan dasar pot untuk memastikan air mengalir sempurna.
3.Gunakan mulsa untuk menjaga kelembapan

Di musim kemarau basah, media tanam sering kali menguap dengan cepat, sehingga media tanam cepat mengering. Keberadaan mulsa atau penutup tanah dapat membantu menjaga kelembapan tanah. Mulsa juga mencegah pertumbuhan gulma yang cukup pesat karena hujan yang masih turun secara signifikan.
Cukup aplikasikan mulsa pada media tanam dengan ketebalan yang tipis. Mulsa yang tebal dapat menahan kelembapan yang berlebih, yang berakibat pada tumbuhnya jamur. Rekomendasi mulsa alami yang bisa kamu gunakan di antaranya sabut kelapan, dedaunan kering, atau jerami.
4.Rutin melakukan monitoring pada tanaman

Selama kemarau basah masih berlangsung, tanaman-tanaman di kebun harus lebih sering dipantau. Mulai dari pemeriksaan fisik tanaman, penyiangan, hingga penggunaan pestisida. Perhatikan juga dosis pemupukan, karena masih sering turun hujan, maka kurangi aplikasi pupuk nitrogen.
Atur jarak tanaman tetap ideal. Jarak tanaman yang terlalu rapat bisa bikin tanaman stres dan rentan dihinggapi hama serangga atau jamur. Potong bagian tanaman yang mulai menguning atau terdeteksi terkena penyakit. Penyebaran jamur dan penyakit lebih cepat saat lingkungan basah. Jadi, pengecekan tanaman rutin akan memudahkanmu mengendalikan hama dan penyakit.
5.Selalu update informasi terkait cuaca dan iklim

Terakhir, jangan lupa untuk selalu memantau informasi terkini terkait cuaca dan iklim. Pola cuaca yang dinamis akan sulit diprediksi secara pribadi, maka kamu butuh informasi dari pihak kredibel seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) untuk membantumu berkebun.
Dengan update informasi terkini tentang cuaca, kamu akan lebih mudah mengatur jadwal penyiraman. Melalui peringatan hujan lebat, kamu bisa bersiap-siap untuk membuat saluran irigasi, memindahkan pot, atau membangun naungan agar tanaman gak mendapat air hujan berlebih.
Perubahan cuaca yang ekstrem pada kemarau basah pasti akan memengaruhi kebun kecilmu. Untuk itu, beradaptasi dengan pola cuaca dan melakukan pemantauan rutin dari tanaman adalah solusi agar tanaman tetap subur. Supaya apa yang kamu tanam di kebun gak sia-sia dan mati begitu saja.