Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Lulus Kuliah Semester Depan, Gunakan Kesempatan Memilih Dosbing

ilustrasi wisuda (pexels.com/Evelyn January Perez Alba)

Sekarang kamu sudah semester berapa? Kalau dirimu duduk di tahun ketiga kuliah biasanya muncul rasa ingin cepat lulus. Kamu ingin segera bekerja atau meneruskan S2. Atau, dirimu malah termasuk mahasiswa yang terlambat lulus.

Teman-teman seangkatanmu telah wisuda. Kamu menjadi panik dan ingin menyusul mereka secepatnya. Walaupun mengerjakan tugas akhir cukup menantang, dirimu kudu optimis bisa lulus semester depan. Kamu harus berani mengejar target kelulusan.

Skripsi tidak selalu lama selesai. Ini sangat tergantung dari proses bimbingan dan semangatmu sendiri. Plus ada beberapa strategi untuk memudahkanmu mencapai target lulus. Kamu dapat menerapkan enam cara berikut supaya wisuda tidak molor lagi. Yuk, semangat!

1. Pastikan kamu sudah memenuhi syarat pengambilan skripsi

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Yan Krukau)

Skripsi yang menjadi tugas akhir biasanya gak bisa diambil begitu saja. Bukan soal semestermu yang menjadi penentunya. Tapi umumnya terdapat jumlah SKS minimal yang sudah diambil. Baru dirimu dapat mengajukan judul skripsi.

Juga ada beberapa mata kuliah yang wajib lulus. Setiap jurusan mungkin berbeda. Namun, biasanya mata kuliah yang terkait langsung dengan proses skripsi seperti metodologi penelitian, statistik, dan sebagainya.

Apabila syarat-syarat di atas belum terpenuhi, sulit buatmu lulus semester depan. Konsultasikan hal ini dengan pembimbing akademikmu. Ini sebabnya sejak awal mahasiswa harus serius mengikuti perkuliahan. Biar dirimu tidak panik di belakang.

2. Pilih dosbing yang gak killer

ilustrasi mengerjakan skripsi (pexels.com/Berna T.)

Setiap kampus dapat memiliki aturan berbeda terkait dosbing alias dosen pembimbing. Ada kampus yang mengatur sepenuhnya dosen pembimbing. Artinya, mahasiswa cuma bisa mengajukam judul skripsi.

Pihak kampus yang kemudian memilihkan dosen pembimbing yang dirasa cocok dengan judul skripsi tersebut. Kalau aturannya begini, tidak banyak yang dapat dilakukan olehmu. Namun apabila mahasiswa diberi kesempatan memilih dosbing, gunakan sebaik mungkin.

Ini bukan waktumu untuk sok berani menghadapi dosen yang terkenal killer. Lantaran tujuanmu ialah lulus dalam waktu kurang dari 6 bulan ke depan, pilih dosen pembimbing pertama yang dikenal gak berbelit-belit apalagi galak. Biasanya dosen pembimbing dua akan mengikuti gaya dosen pembimbing satu yang lebih senior.

3. Komunikasikan keinginanmu lulus cepat

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika kamu beruntung mendapatkan dosen pembimbing sesuai harapan, tugasmu belum selesai. Dirimu tetap harus mengomunikasikan keinginan lulus cepat padanya. Sebab terkadang ada dosen yang tidak galak, tetapi malah menjadi terlalu santai.

Utarakan alasan di balik keinginanmu lulus semester itu juga. Dengan keterbukaan begini, mahasiswa dan dosen dapat memperkuat kerja sama. Ia siap membantumu mencapai target serta tak terlalu sulit ditemui untuk berkonsultasi.

Seandainya dosen pembimbing ditentukan oleh pihak kampus, dirimu juga dapat menyampaikan keinginan itu. Bicarakan dengan dosen atau staf yang membidangi pembagian dosen pembimbing skripsi. Meski kamu hanya mengemukakan keinginan cepat lulus secara lisan, pihak kampus pasti mencoba membantumu.

4. Pilih penelitian yang gak terlalu sulit

ilustrasi mengerjakan skripsi (pexels.com/Kampus Production)

Kalau kamu tidak terburu-buru ingin lulus, boleh saja menantang diri dengan penelitian yang sulit. Ini akan terasa memuaskan baik untukmu maupun dosen pembimbing. Dari segi keilmuan, pemahamanmu tentang penelitian tersebut juga menjadi lebih mendalam.

Skripsimu kemungkinan besar nantinya menjadi rujukan adik tingkat karena temanya langka. Akan tetapi, tak perlu seidealis itu kalau kamu cuma punya waktu 6 bulan untuk mengerjakan skripsi. Realistis saja.

Ini bukan waktu yang tepat buat mempersulit diri. Kamu tetap dilarang melakukan plagiasi. Cukup pilih penelitian yang relatif mudah bagimu. Pertimbangannya meliputi penguasaan teori dan kemampuanmu dalam melakukan penelitian di lapangan.

5. Merevisi dengan cepat dan tepat, jangan menyerah

ilustrasi lelah merevisi skripsi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Segampang-gampangnya dosen pembimbingmu, revisi pasti tetap ada. Bahkan sejak bab pertama atau pendahuluan. Cukup banyak mahasiswa yang kelelahan di tahap ini. Dengan dua dosen pembimbing, revisi tambah berkali-kali.

Satu dosen sudah ACC, dosen lain masih merasa ada yang perlu diperbaiki. Kamu gak boleh terlalu mudah baper lalu menyerah. Percayalah bahwa semua mahasiswa semester akhir mengalaminya. Gunakan prinsip seperti anak sedang latihan berjalan.

Mereka terjatuh, ya bangkit dan mencoba kembali melangkah. Dalam pengerjaan skripsi pun sama. Hari ini dosen memintamu merevisi, nanti pulang ke kos-kosan langsung dikerjakan. Kalau rasanya jenuh sekali, batasi istirahat dari melihat skripsi maksimal 2 hari. Jangan kamu mengikuti rasa malas yang bisa bikin skripsi tak pernah selesai.

6. Pertimbangkan berhenti bekerja dulu

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Zen Chung)

Khusus untukmu yang kuliah sambil bekerja, waktunya mempertimbangkan kembali. Apakah dirimu masih dapat mengerjakan skripsi dengan baik dan cepat sambil tetap bekerja? Kalau pekerjaan terlalu menyita energimu, sebaiknya kamu off dulu.

Walaupun menghasilkan uang sendiri terasa menyenangkan, repot juga bila skripsi tak kelar-kelar. Apabila skripsi cepat selesai dan dirimu lulus kuliah malah bisa bekerja penuh waktu. Kamu akan memegang lebih banyak uang.

Selama orangtua masih memberi uang saku pasti cukup untuk biaya hidup. Terlebih mereka juga siap kasih tambahan dana guna pengerjaan skripsimu. Mending kamu fokus menyelesaikannya dulu agar baik dirimu maupun orangtua sama leganya.

Jika waktu satu semester terasa mepet sekali buat mengerjakan skripsi, wisudanya dapat ikut semester depan. Terpenting kamu lulus dulu. Toh, setelah dirimu dinyatakan lulus sampai waktu wisuda nanti sudah bisa mencari pekerjaan. Walaupun ijazah belum keluar, pakai surat keterangan lulus dari kampus pun tak apa-apa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us