Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi membuat jadwal agenda (freepik.com/freepik)

Tahun pertama kuliah itu banyak kejutan. Seru, tapi kalau gak siap, bisa kelabakan sendiri. Jadwal yang padat, tugas yang numpuk, belum lagi organisasi dan kehidupan sosial yang makin berwarna. Kalau gak pinter-pinter ngatur jadwal belajar, bisa-bisa keteteran dan ujung-ujungnya sistem kebut semalam jadi andalan.

Namun, tenang, ada cara biar kamu tetap bisa menikmati masa-masa kuliah tanpa kehilangan keseimbangan. Kuncinya ada di cara kamu menyusun jadwal belajar dengan efektif. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas empat trik anti-mainstream yang bisa bikin jadwal belajarmu gak cuma rapi, tapi juga work banget buat kehidupan mahasiswa. Cus, langsung cek!

1. Kenali prime time otakmu

Ilustrasi wanita melihat jam tangan (freepik.com/artursafronovvvv)

Setiap orang punya waktu emas alias prime time buat belajar. Ada yang lebih fokus di pagi hari, ada yang makin produktif saat malam tiba. Nah, yang perlu kamu lakukan adalah mengenali kapan otakmu bekerja paling maksimal. Caranya? Coba perhatikan jam-jam di mana kamu merasa paling on fire saat membaca atau mengerjakan tugas. Dari situ, kamu bisa menyusun jadwal belajar sesuai dengan ritme tubuhmu sendiri.

Misalnya, kalau kamu lebih tajam di pagi hari, alokasikan waktu buat materi yang butuh konsentrasi tinggi seperti hitungan atau teori berat. Sebaliknya, kalau otakmu lebih jalan di malam hari, manfaatkan buat membaca atau mengulang materi dengan santai. Dengan begini, belajar gak bakal berasa kayak beban, malah jadi lebih efektif karena otakmu lagi peak performance!

2. Jangan sekadar catat, buat jadwal yang fleksibel

Ilustrasi wanita melihat jadwal (freepik.com/freepik)

Banyak mahasiswa tahun pertama rajin banget bikin jadwal belajar super detail, tapi akhirnya malah gak kepake karena terlalu kaku. Padahal, hidup di dunia kampus itu penuh kejutan! Bisa aja tiba-tiba ada tugas tambahan, kelas dadakan, atau ajakan nongkrong yang gak bisa ditolak. Makanya, jadwal belajarmu harus fleksibel, tapi tetap terarah.

Coba gunakan metode time blocking, yaitu membagi hari dalam beberapa blok waktu buat belajar, revisi, dan istirahat. Misalnya, daripada menetapkan jam 19.00-21.00 khusus buat mata kuliah A, lebih baik buat blok waktu “belajar mata kuliah prioritas” tanpa mengunci satu topik. Dengan cara ini, kamu masih punya ruang buat menyesuaikan tanpa mengorbankan waktu belajarmu.

3. Terapkan teknik 25:5 biar gak burnout

Ilustrasi wanita sedang membaca buku (freepik.com/freepik)

Belajar lama-lama tanpa istirahat? Duh, itu sih resep pasti buat cepat capek dan akhirnya malah gak masuk ke otak! Sebaliknya, coba pakai teknik Pomodoro yang membagi waktu belajar jadi sesi-sesi pendek. Atur timer selama 25 menit buat fokus penuh, lalu istirahat 5 menit buat refreshing otak. Setelah 4 sesi, ambil istirahat lebih panjang sekitar 15-30 menit.

Teknik ini bikin otakmu tetap segar dan siap menerima informasi tanpa merasa jenuh. Selain itu, kamu juga bisa lebih mudah menghindari distraksi, karena dalam 25 menit itu, kamu harus benar-benar all out. Gak percaya? Coba deh, rasakan sendiri bedanya dibanding belajar berjam-jam tanpa henti. Dijamin, lebih produktif!

4. Jangan lupakan jadwal istirahat dan hiburan

Ilustrasi wanita bersantai menikmati lagu (freepik.com/freepik)

Sering kali, mahasiswa tahun pertama sibuk nyusun jadwal belajar sampai lupa satu hal penting, istirahat! Padahal, kalau terus-terusan belajar tanpa jeda, otak malah jadi gampang lelah dan materi yang dipelajari gak bakal nempel dengan baik. Makanya, jadwal istirahat harus dimasukkan ke dalam study plan biar tubuh dan otak tetap seimbang.

Beri waktu buat hal-hal yang bikin kamu rileks, entah itu main game, nonton film, atau sekadar nongkrong bareng teman. Ini bukan berarti kamu jadi malas belajar, tapi justru buat menjaga mental state tetap prima. Belajar itu soal endurance, bukan sprint, jadi pastikan kamu gak cuma fokus ke akademik, tapi juga ke kesejahteraan diri sendiri!

Tahun pertama kuliah itu tentang menemukan ritme dan gaya belajarmu sendiri. Dengan menyusun jadwal belajar yang efektif, menyesuaikan dengan prime time otak, menjaga fleksibilitas, menggunakan teknik Pomodoro, dan memberi ruang untuk istirahat, kamu gak cuma bisa tetap produktif, tapi juga tetap menikmati perjalanan kuliah dengan santai.

Jadi, siap buat ningkatin kualitas belajar di tahun pertamamu? Jangan lupa, yang penting bukan seberapa banyak waktu yang kamu habiskan buat belajar, tapi seberapa efektif cara kamu menggunakannya. Selamat mencoba, semangat berjuang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian