Tips Lolos Beasiswa ala YouTuber Jovial da Lopez, Sudah Tahu?

Untuk bisa berhasil tembus dalam penerimaan beasiswa, strategi pertama yang harus kamu lakukan adalah memanfaatkan publikasi sebagai portofolio beasiswa. Jovial mengatakan bila publikasi bisa dalam bentuk yang bermacam-macam, seperti tulisan, karya ilmiah, hingga konten di media sosial.

“Tidak terkecuali konten Youtube, ini bisa menjadi portofolio. Yang paling penting, adalah kita punya tujuan yang lebih besar (beasiswa), dan jangan menyerah. Jangan berkarya hanya karena followers dan income,” katanya.

Kedua, ia menegaskan agar kita harus konsisten dalam berkarya. Hal ini melihat gak jarang millennials mudah merasa bosan. Padahal, menurutnya ketekunan menjadi kunci di mana seseorang bisa menguasai suatu bidang dan menjadi ahli ke depannya.

“Pokoknya sih kalian harus yakin, berani dan konsisten ketika membuat karya, dan perbanyak karya itu. Jangan sampai merasa berkecil hati dan malu dengan karya yang sudah kalian buat. Semua itu butuh proses dari bawah,” jelas pemilik kanal YouTube Skinny Indonesia tersebut.

Setelah dua hal di atas terpenuhi, Jovial pun mengingatkan agar gak merasa puas diri. Sebab, perjalanan untuk mendapatkan beasiswa masih panjang sehingga sebagai pencari beasiswa kamu harus terus mau belajar.

“Sebuah karya tidak akan berkembang maksimal jika kalian tidak pernah belajar. Makanya, untuk membuat karya yang luar biasa juga harus disertai dengan proses belajar yang maksimal. Apalagi untuk proses mencari beasiswa yang sangat ketat. Di atas langit, pasti masih ada langit,” tegasnya.

Gak hanya Jovial, Niken Ambar sebagai Influencer yang mendapat Beasiswa S2 di Malaysia juga menambahkan jika memenuhi persyaratan menjadi hal penting untuk mendapatkan beasiswa. Ada banyak persyaratan yang biasanya dibutuhkan, salah satunya adalah syarat administrasi yang bisa kamu cari informasinya di internet.

“Syarat-syarat lainnya seperti administrasi, juga menjadi sangat penting. Syarat seperti ini, perlu dipelajari jauh-jauh hari karena kelengkapan data adalah hal paling penting dalam mendaftar beasiswa. Jika data tidak lengkap, maka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa akan semakin kecil,” ujarnya.

Selain itu, Niken juga berpesan dalam rangka mempersiapkan beasiswa kita harus melatih serta meningkatkan kemampuan yang bisa mendukung proses penerimaan beasiswa. Ia mencontohkan dua kemampuan yang perlu ditingkatkan dan dikuasai, yaitu bahasa Inggris dan kemampuan Public Speaking.

"Misalnya belajar bahasa Inggris, karena sebelum mendaftarkan diri di beasiswa Internasional, calon penerima beasiswa harus mendapatkan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL dengan minimal 500," tuturnya.

"Tahapan beasiswa umumnya memiliki sesi wawancara. Nah, ketika wawancara, teman-teman harus menceritakan tentang kemampuan diri, keinginan kuat untuk belajar, dan itu semua memerlukan public speaking yang bagus. Sehingga saat wawancara apa yang kalian sampaikan bisa dimengerti,” tambahnya.

Itu dia beberapa tips yang disampaikan oleh Jovial da Lopez agar bisa lolos dan mendapatkan beasiswa. Semoga bermanfaat!